LOGINKinan menundukan wajah ke bawah sambil mengeratkan tangannya pada jas yang pria itu berikan kepadanya. Ia menelan saliva susah payah kemudian menghela napas panjang, Kinan langsung memejamkan kedua matanya lalu menoleh ke arah Sean.
“Berapa uang yang kamu inginkan? Sampai-sampai kau mau menukar keperawananmu dengan uang itu.” Ucap Sean menatap lurus ke arah depan. “Dua Miliyar.” Jawabnya dengan enteng. “Hmmm… baiklah, ayo kita pergi.” “Kau menyanggupinya, Tuan?” Tanya Kinan menatap tidak percaya ke arahnya. “Ya, saya menerima tantanganmu.” Jawabnya. Kinan menggelengkan kepala sambil menatap, dia tidak percaya pria yang ada dihadapannya inj sangat kaya raya. Sean langsung melajukan kendaraannya dia akan membawa Kinan ke Apartement miliknya, Sean pastikan tempat itu sangat aman karena hanya dirinyalah yang mengetahui Apartement rahasia miliknya itu. Hujan semakin deras dan Kinan sudah bulat untuk melepaskan keperawanannya dan menukarnya dengan uang. Kinan meneteskan air mata, hatinya sangat sakit sekali, terlintas ingatannya kembali mengingat kejadian yang sangat mengerikan membuat dirinya sangat trauma. Dan sakit hati yang amat dalam. “Kita sudah sampai, keluarlah.” Titah Sean. Mereka sudah sampai di parkiran dan akan menuju ke lantai atas, Kinan merasa gugup sekali karena kali pertama dia bersama seorang pria yang tidak dia kenal. Sesampainya di depan kamar Apartement, Sean mulai membuka pintu kemudian dia langsung menyuruh Kinan untuk masuk ke dalam. “Kita akan segera melakukannya, kebetulan sekali malam ini aku sangat ingin bercinta.” Ucap Sean dia menyeringai menatap ke arah Kinan. Kinan menelan saliva susah payah dia mengangguk kemudian membuka jas yang dia kenakan. “Pakaian yang saya kenakan sangat basah,” ucap Kinan meletakan jas di bawah lantai. “Gantilah pakaianmu dengan handuk yang berada di kamar mandi.” Sean berlalu pergi. Dia mulai membuka satupersatu kancing kameja lalu membukanya di depan mata kepala Kinan. Kinan langsung membalikan tubuhnya lalu berjalan ke arah kamar mandi. Sean menatap kepergian Kinan dia menelan saliva, walau pun dia akan melakukan hubungan dengan seribu wanita, Sean tidak akan memiliki seorang anak dari mereka. Karena Sean telah di vonis mandul oleh sang dokter, pernikahannya dengan sang istri masih belum diberi kepercayaan. Kinan menelan saliva susah payah kemudian dia keluar kamar mandi mengenakan handuk yang melilit tubuhnya. Keinginan untuk mendapatkan uang dalam jumlah besar akan segera dia dapatkan, meninggalkan orang-orang yang telah menyakitinya dan memulai hidup baru. “Kemarilah..” Sean melebarkan tangannya ia sudah tidak sabar ingin melakukannya dengan wanita yang sama sekali menginginkan dirinya. “Kau sudah siap?” Tanya Sean sambil menarik tubuh Kinan masuk ke dalam dekapannya. “Ya, lakukan sesuai yang kau inginkan, tapi sebelumnga saya minta maaf karena saya tidak memiliki banyak pengalaman.” Jawabnya. Sean mulai menyundulkan kepala ke leher jenjang Kinan, ia membawa wanita itu ke arah meja rias lalu mendudukan Nadya di meja. “Tenang saja, kau akan menikmatinya, ikutilah apa yang akan aku lakukan kepadamu.” Bisik Sean dengan suara beratnya. Sean mulai mengecup bibir manis Kinan dengan sangat lihai sekali. Ujung lidah Sean menjilat mulut Kinan dengan penuh gairah, sentuhan demi sentuhan tangan kekar itu mendarat tepat di balik kepemilikan Kinan. Sean diam sejenak kemudian melepaskan ciumannya lalu menatap penuh pada Kinan. “Kamu tidak memakai celana dalam?” Tanya Sean. “Ya. Saya sengaja tidak memakainya agar kamu bisa lebih leluasa menikmati tubuhku.” Balas Kinan sambil melenguh. Sean langsung memeluknya kemudian melanjutkan aksinya, dia menyentuh seluruh tubuh Kinan di mana wanita itu masih perawan dan tidak memiliki banyak pengalaman. Kinan merasa gugup dia tidak begitu lihai membalas ciuman Sean, membuatnya merasa malu dan tidak pede. “Ada apa?” Tanya Sean pada Kinan menghentikan aksinya yang sedang membuka kain handuk pada tubuhnya menatapnya dalam. “Tidak, lakukanlah aku bisa ngimbangimu,” jawabnya tersenyum. Kinan benar-benar gugup sekali karena baru pertama kali tubuhnya dilihat oleh seorang pria, kini Sean melihat tubuh seksi Kinan tanpa sehelai benang pun. Tubuh wanita itu benar-benar sangat mulus sehingga kepemilikannya langsung bergairah. “Aku akan melakukannya secara perlahan, jadi nikmatilah.” Bisik Sean tepat pada daun telinga Kinan. Wanita itu menelan saliva susah payah hingga keringat di tubuhnya semakin bercucuran. Sean menggendong Kinan ke atas ranjang tempat tidur dia merebahkannya sambil mengecup bibir manis Kinan. Sentuhan itu mulai turun ke leher dan hinggap ke bagian dada, Kinan mulai melenguh menikmatinya. Suara erangan mulai keluar dari dalam mulutnya membuat Sean semakin bergairah. “Aahhh…” Kinan menjambak rambut Sean di mana pria itu sedang menikmati miliknya yang ada di bagian bawah. Cukup lama Sean berada di bawah sana kemudian dia muncul dengan wajah memerah dan tubuh kekarnya terlihat sangat berkeringat. “Bersiaplah aku akan melakukannya.” Sean memberikan aba-aba kepada Kinan. Kinan tidak bisa berkata-kata lagi dia hanya mengangguk menyetujui apa yang Sean katakan kepadanya. Sentuhan demi sentuhan Kinan mulai merasakan kenikmatan yang luar biasa, kedua tangannya mengeratkan pada kain sprei. “Aahhh… uuuhhhh..” Kinan melenguh saat Sean mulai mendorong secara perlahan, tubuhnya menerobos masuk ke dalam, awalnya Sean sangat kesusahan karena miliknya itu masih perawan dan belum pernah di sentuh oleh siapapun. Akhirnya Sean memperawani Kinan, mereka bermain sepanjang malam. Yang awalnya Sean memberikan waktu satu jam, tapi kini dia sangat menikmatinya hingga lebih dari dua jam. Hujaman demi hujaman Kinan menikmatinya, suaranya mengerang merdu, suara mereka menggema di seluruh ruangan keringat bercucuran dari kedua tubuh mereka. “Uuuuhh!” Sean terus mendorong tubuhnya, berbagai posisi gaya permainan sudah mereka coba, Kinan tengah di peluk oleh Sean dari arah belakang. Mereka masih bermain, suara erangan keluar dari mulut Sean, tangan kekar itu memainkan buah dada Kinan sambil memeluknya. “Aahhhh…” Sean melepaskan tubuh Kinan mereka saling berhadapan kemudian Sean langsung menggendong tubuh polos Kinan ke atas ranjang. “Aku belum puas, kita bisa melakukannya lagi.” Sean menjatuhkan tubuh kinan ke atas tempat tidur kemudian dia langsung menariknya dalam dekapan. Mereka kembali bermain, Kinan menjerit kenikmatan, dia memejamkan kedua mata. Napasnya keduanya memburu, Sean yang sudah banyak pengalaman sangat menikmatinya. “Aku menyukaimu.” Ucap Sean dalam desahannya.“Tuan, kenapa kamu menghentikan mobilnya?” Tanya Kinan menoleh menahan rasa kaget yang ada dalam benaknya. Deru napas dari mulut Sean terdengar oleh daun telinga Kinan, Sean mencekal kuat stir mobil sambil menatap tajam ke arah jalanan. Kepalan tangannya mengeratkan pada stir mobil dan terlihat oleh kedua mata Kinan. Hatinya berkecambuk Sean tidak mau kelakuan bejadnya diketahui oleh istrinya sendiri. Apalagi Kinan sekarang menjadi tanggung jawab Violla, karena istrinya tidak sengaja sudah menabrak Kinan sampai patah tulang mengharuskan mereka merawatnya sampai sembuh. “Saya tidak mau kamu ada di rumahku!” Sean menoleh dengan tatapan dinginnya. Kinan menelan saliva susah payah, uang sebesar 2 Miliyar itu sudah lenyap di ambil oleh orang tuanya sendiri. Bagaimana bisa Kinan mengembalikan uang sebesar itu kepada Sean, pria yang sudah rela membayarnya kini memintanya kembali. “Bagaimana bisa! Istrimu sudah mencelakaiku samp
“Sayang kenapa kamu diam saja?” Tanya Violla membuyarkan lamunannya. “Maafkan aku sayang, kita harus segera mengurusnya dan setelah itu kita antar dia pulang ke rumahnya.” Ucap Sean. Kinan hanya diam membisu dia enggan sekali mengeluarkan sepatah kata kepada Sean, padahal bukan ini yang dia inginkan. Dirinya benar-benar apes untuk yang kedua kalinya, Kinan juga tidak berharap semua ini terjadi kepadanya. Drrrtt…. Bunyi ponsel dari tas slempang milik Violla berdering nyaring, Violla segera keluar untuk mengangkat sambungan telephone dan sehingga meninggalkan Sean bersama Kinan. Sean mengusap wajah gusar kemudian dia melangkah mendekatinya menatap tajam sambil mengepal kedua tangannya. “Apa semua ini kamu rencanakan seolah-olah istriku menabrakmu!” Ucap Sean menekan. “Apa maksudmu menuduhku seperti ini! Saya bahkan tidak tahu bahwa yang telah menabrak saya sampai babak belur seperti ini istrimu.” Sahut Kinan tidak kalah menekan. “Kamu wanita licik yang pernah saya temui,
Kinan telah dilarikan ke ruang UGD untuk pemeriksaan lebih lanjut, Violla benar-benar tidak sengaja telah menabrak seseorang sampai dia harus mengurusnya sendiri. Padahal sebelumnya Violla selalu pergi bersama pengawal pribadinya akan tetapi hari ini dia merasa ingin pergi sendiri. Setelah menunggu cukup lama akhirnya Kinan berhasil mereka tangani hingga kini dia ada di ruang rawat inap. “Dokter, boleh, kah saya masuk ke dalam?” Tanya Violla. “Tentu saja, silahkan Nyonya Violla.” Ucap Dokter yang sudah lama mengenal Violla. Perlahan langkah kaki ia masukkan ke dalam ruang rawat inap, sebenarnya Violla males mengurus hal ini akan tetapi dia takut dirinya viral di media internet karena dia seorang model terkenal. Kinan berbaring lemah di ranjang pasien dengan posisi kepala diperban tangan dan kakinya pun terlihat terluka. Saat ini kondisi Kinan sangat buruk bahkan Kinan belum membuka kedua mata karena dia masih pingsan. “Aku harus menghubungi seseorang untuk mengurus wan
Kinan sangat kaget sekali di saat dia mengetuk pintu tiba-tiba saja orang tuanya Inggrit melempar air satu ember tepat ke wajahnya. Seluruh tubuh Kinan basah kuyup membuatnya sangat syok atas kelakuan yang Inggrit lakukan. “Ma-mah.” Gumamnya dengan bibir bergetar menahan amarah yang memuncak. Walau pun Inggrit sudah melakukan kesalahan yang sangat fatal. Akan tetapi Kinan masih memanggil dengan sebutan Mamah. “Ke mana sana kamu semalaman tidak pulang, hah?!” Namun, Kinan tidak menjawab dia menerobos masuk untuk mengambil surat-surat penting untuk membuat Pasport dan yang lainnya. “Kinan! Kamu sudah berani melawan, Mamah!” Teriaknya sambil mengikuti Kinan masuk ke dalam kamar. “Aku harus segera mengambil semuanya agar aku bisa dengan bebas hidup sendiri.” Batinnya. Kinan mulai membuka laci dan segera memasukkan semua ke dalam tas yang dia kenakan. Inggrit yang melihat Kinan membawa semua surat-surat penting segera menghentikannya. “Apa yang kamu lakukan!” Inggrit merampas tas d
Pagi telah tiba…. Kinan mulai mengerjapkan kedua mata dengan posisi masih berbaring di bawah selimbut tebal. Dia meraba-raba posisi sebelahnya. Tersadar Kinan tidak memakai pakaian sehelai benang pun, ia mulai terbangun sambil menutupi seluruh tubuhnya dengan selimbut tebal. “Ak-u…” “Pergilah dari sini dan jangan pernah menampakan wajahmu dihadapanku lagi.” Ucap seorang pria datang dari arah kamar mandi dengan posisi sudah memakai pakaian rapih dia berjalan ke arahnya. Kinan hanya menatap kepada pria yang terlihat sangat gagah berwiba dihadapannya, dia melempar kartu hitam tepat ke arahnya membuat Kinan melongo. “Ini yang kau inginkan, kita sudah menghabiskan malam panas bersama, kau menginginkan tubuhku seharga 2 Miliyar Rupiah. Keinginanmu untuk mendapatkan uang ini sudah terpenuhi, sekarang pergilah dari tempatku dan jangan sesekali mendatangiku lagi.” Sean mulai memperingati. Hari ini istrinya akan segera pulang dia harus segera berada di kantor sebelum semua orang mulai
Kinan menundukan wajah ke bawah sambil mengeratkan tangannya pada jas yang pria itu berikan kepadanya. Ia menelan saliva susah payah kemudian menghela napas panjang, Kinan langsung memejamkan kedua matanya lalu menoleh ke arah Sean. “Berapa uang yang kamu inginkan? Sampai-sampai kau mau menukar keperawananmu dengan uang itu.” Ucap Sean menatap lurus ke arah depan. “Dua Miliyar.” Jawabnya dengan enteng. “Hmmm… baiklah, ayo kita pergi.” “Kau menyanggupinya, Tuan?” Tanya Kinan menatap tidak percaya ke arahnya. “Ya, saya menerima tantanganmu.” Jawabnya.Kinan menggelengkan kepala sambil menatap, dia tidak percaya pria yang ada dihadapannya inj sangat kaya raya. Sean langsung melajukan kendaraannya dia akan membawa Kinan ke Apartement miliknya, Sean pastikan tempat itu sangat aman karena hanya dirinyalah yang mengetahui Apartement rahasia miliknya itu. Hujan semakin deras dan Kinan sudah bulat untuk melepaskan keperawanannya dan menukarnya dengan uang. Kinan meneteskan air







