LOGINTombak emas dengan nyala merah di bagian ujungnya itu bergetar keras disusul suara dengung yang kuat. Sun Wukong benar-benar tak percaya dirinya yang kuat bisa dipukul mundur oleh tombak tersebut. Bahkan kedua tangannya gemetaran setelah menahan serangan kilat itu."Tuan Wukong! Apakah kau baik-baik saja?" tanya Araka."Cih, baik-baik bagaimana...Kau lihat sendiri, serangan tombak sekecil itu mampu memukul mundur diriku padahal tubuhku sudah sebesar ini. Kalian pikir, berapa berat badanku dengan wujud seperti ini?" sahut Sun Wukong merasa kesal.Araka terdiam namun matanya melirik kearah Jia Li yang diam sambil menatap kearah tombak emas tersebut. Entah apa yang dia pikirkan."Dia bahkan tak pernah melirik kearahku...Sial...apakah aku bertepuk sebelah tangan? Tapi, aku harus tahu lebih dulu alasannya mengapa dia tidak mau denganku...Padahal, aku sangat menarik bagi banyak wanita..." batin Araka.Tiba-tiba saja perhatian tiga Dewa itu beralih pada pecahan ruang yang retak secara perlah
Tubuh Sun Wukong yang sudah menjadi raksasa membuat goa itu runtuh dan hancur. Getaran yang tercipta terasa sangat kuat bagaikan gempa bumi membuat Jia Li dan Araka benar-benar merasa cemas. Mereka takut bebatuan yang jatuh dari langit-langit goa itu mengubur tubuh mereka berdua.Gemuruh dahsyat terdengar saat bebatuan dan tanah berjatuhan dari atas. Beruntung Jia Li dan Araka berada di bawah kaki Sun Wukong sehingga bebatuan itu tidak mengenai mereka berdua yang tengah menyiapkan pukulan sakti.Tubuh Sun Wukong yang semula merunduk saat menyundul langit-langit goa, kini telah berdiri tegak dengan tubuh setinggi dua ratus tombak melebihi tinggi dari bukit yang merupakan goa itu sendiri.Kedua mata Kera Iblis itu menyala merah saat ratusan makhluk terbang bergerak kearahnya tanpa rasa takut."Kalian ingin mati hah!?" teriak Sun Wukong sambil mengibaskan tangannya kearah Gerombolan makhluk terbang tersebut.Wrrrrr!Puluhan Makhluk menyerupai kelelawar itu hancur oleh tangan raksasa Sun
Rantai-rantai hijau yang tak lain adalah kekuatan sejati milik Dewi Naga Tian Zu Ning menyambar mayat-mayat binatang raksasa yang sudah Manguntur sediakan. Rantai yang memiliki kemampuan menyerap jiwa itu menarik semua inti jiwa yang ada di tubuh para binatang tersebut masuk ke dalam Golok Iblis. Sementara mayat-mayat binatang itu mengering menjadi tulang berbalut kulit."Bagaimana Tian Zu Ning? Apakah kau suka?" tanya Bara.Golok Iblis di tangannya nampak berkedip dengan aura hijau. Bara tahu, wanita di dalam golok itu menanggapi ucapannya."Aku menyukainya...Inti Jiwa para binatang ini setidaknya berada di puncak Ranah Alam Dewa, cukup untuk menguatkan jiwaku dan bahkan naik ke tingkat 2 Ranah Alam Semesta. Terimakasih, Bara..." kata Tian Zu Ning. Bara tersenyum."Tak perlu sungkan. Kelak setelah aku menemukan tubuh yang cocok untuk dirimu, aku akan meminangmu di tempat kau dilahirkan agar kau tak lagi sungkan kepadaku." kata Bara membuat Golok Iblis bergetar.Tak ada suara_Bara pu
Sukma Geni membuka kedua matanya secara perlahan. Dia menatap kearah Bara Sena yang duduk dengan mata terpejam di sampingnya. Kemudian matanya beralih pada tangan Bara yang menyentuh lengannya."Dia tengah menyalurkan kekuatannya padaku...Apa yang terjadi pada diriku...? mengapa aku tak sadarkan diri?" batin Sukma Geni sambil mengingat-ingat kejadian terakhir yang menimpa dirinya.Tiba-tiba wajahnya mengernyit menahan sakit di bagian dada dan perut kanannya. Saat dia memeriksa, terlihat luka terbuka pada bagian tubuhnya tersebut."Aku terluka...? Bagaimana bisa...?" lirihnya membuat Bara terbangun."Kau sudah sadar?" tanya pemuda itu."Apa yang terjadi padaku? Aku teringat, saat terakhir sebelum aku tak sadarkan diri adalah kau menyerang Naga tersebut dengan Pukulan sakti...Tapi, apa-apaan dengan tubuhku yang penuh luka ini?" tanya Sukma."Entahlah, aku sendiri juga bingung kenapa ini bisa terjadi pada dirimu yang memiliki tubuh senjata. Setahuku, kau tak bisa terluka..." sahut Bara.
Bara Sena menatap kearah depan dimana bola api raksasa yang tercipta dari Pukulan miliknya membuat danau putih berkabut itu luluh lantak. Dia yakin, Naga Hijau itu tak mungkin bisa bertahan dari ledakan sebesar itu. Saat itulah, tiba-tiba dia teringat pada Sukma Geni."Bagaimana keadaaannya? Dia berada sangat dekat dengan ledakan..." batin Bara yang merasa sedikit cemas.Meski dia menyadari bahwa Sukma merupakan sosok yang sangat kuat, tetap saja, menerima ledakan mengerikan seperti itu bisa membunuhnya dalam sekejap. Bara tidak tahu bahwa wanita itu sudah terpental sangat jauh hingga sampai di sebrang sana.Sementara itu, rombongan Sun Wukong pun tergeletak di atas tanah berumput dalam keadaan basah kuyup. Gelombang raksasa itu membawa mereka ke suatu tempat yang sangat asing. Araka yang terbangun lebih dulu menoleh ke kanan dan kiri untuk memastikan keadaan rekan-rekannya. Kemudian dia membangunkan Jia Li yang berada di sebelahnya. Wanita itu bangun lalu duduk dalam keadaan lesu. S
Bara Sena melesat kearah depan dengan cepat untuk membuka kesempatan bagi Sukma mengalahkan sosok yang ada di atas kepala sang naga. Selama sosok itu masih ada, Naga Thymera akan terus bangkit dan menjadi tak terkalahkan. Yang ada malah kekuatan jiwa mereka semakin menipis dan membuat musuh memiliki kesempatan melakukan serangan balik.Bara yang sudah tahu itu akan terjadi melalui mata Jiao Fang tak akan membiarkan Naga itu kembali bangkit setelah dia berhasil mengalahkannya. Dengan bantuan dari Sukma Geni, melawan mereka bukan hal yang terlalu sulit.Sosok di atas kepala Naga itu menarik anak panah dan membidik kembali Bara yang tengah berlari kearahnya. Setiap Dewa itu berlari, di bawah kakinya membentuk lantai es yang memberinya pijakan di atas air."Huh? Menciptakan es di bawah kakinya sambil berlari agar dia tetap bisa berada dibawah air? Rencana yang bagus..." ucap Sosok tersebut kemudian melepaskan anak panah miliknya setelah dia mengunci pergerakan sang Dewa Cahaya.Set!Anak







