LOGINKeesokan harinya ....Pagi itu Audrey bekerja seperti biasa, yang membedakan adalah dia mengunggah beberapa foto atau iklan secara berkala di akun media sosialnya.Dia memang bukan selebgram atau artis, tapi memiliki jumlah pengikut yang fantastis meskipun ia tak pernah menunjukkan wajah aslinya.Ngomong-ngomong, Jeremy Sanders tidak hanya mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang industri dan perdagangan, dia juga mulai merambah bisnis sebagai pengembang properti.Karena Audrey adalah anak baru, dia diberi tugas yang paling mudah dan minim resiko, yaitu mempromosikan cemilan, biskuit, cola dan sebagainya."Baiklah, sudah saatnya menghubungi Joanna sekarang!" Dia pun mengambil ponselnya, rencananya ingin meminta tolong pada sahabatnya itu, namun dia malah melihat pesan yang dikirim Earl 10 menit yang lalu.[ Earl : Istirahat nanti, temui aku di parkiran. Kita makan di luar. ][ Earl : Pikirkan apa yang ingin kamu makan, aku akan mencari restoran yang cocok. ][ Audrey : Aku ada ja
Mulut Audrey langsung kicep mendengarnya. Memang sih, pesona Earl terlihat semakin awur-awuran, tapi dia nggak akan mengakuinya agar pria itu nggak besar kepala."Dih?!" Gadis itu melipat tangan, menunjukkan ekspresi jijik. "Siapa juga yang bilang situ keren? PD amat jadi orang?!"Berbulan-bulan berinteraksi dengannya, tentu Earl mulai paham bagaimana tabiatnya. Dia tahu, kok, kalau Audrey bohong, tapi dia pura-pura nggak tahu biar Audrey nggak marah-marah."Ya udah!" Pria itu mengalah dan turun dari motor. Tak lupa membantu Audrey memakaikan helm untuk menjaga keselamatan.Hanya perhatian kecil sebenarnya, tapi itu sukses membuat Audrey terkena serangan jantung lagi dan lagi.'Apa lagi ini, Ya Tuhan?' Mereka sangat dekat dan Audrey nggak berani bergerak. Apalagi saat Earl melihat wajahnya dari jarak lebih dekat.'Hah?' Jantungnya berdetak nggak karuan dan tanpa ia sadari dia menutup matanya. 'Apa dia mau menciumku? Aku belum siap. Bagaimana ini?'Untungnya, Earl tidak berniat melaku
Gadis itu tersenyum manis, seolah mengiyakan ajakan Earl untuk unboxing di hotel. Padahal, dalam hatinya mengumpat sangat keras. 'Memang benar-benar pria mesum. Apa hanya bercinta saja yang ada di kepalanya?' Sepasang suami istri itu pun undur diri, dan tak ada yang mereka bicarakan selama perjalanan. Audrey sibuk melihat pemandangan di luar, sementara Earl yang mengira Audrey sedang marah pun membuka obrolan ringan. "Jangan marah, aku tadi hanya bercanda," katanya. "Aku mengatakan itu agar Dokter Aksa nggak curiga dengan hubungan kita." 'Idiot ini!' gumam Audrey. Padahal, mengatakan pada Dokter Aksa kalau mereka belum pernah berhubungan saja rasanya sudah aneh. Apa Earl pikir membicarakan hal romantis di depan Dokter Aksa membuat pria itu nggak curiga? Sepertinya, Earl lupa kalau Dokter Aksa itu bukan anak TK yang bisa ia ditipu begitu saja. Kesal, Audrey pun mengajukan protes. "Bukannya pernikahan kita ini rahasia? Kalau mulutmu ember begitu, bagaimana kalau keluargamu
Malam itu, akhirnya Ayesha merasakan lagi malam panas yang dia rindukan. Ranjang berderit, desahan dan umpatan terus keluar dari bibirnya.Edrigo begitu liar, persis seperti Earl sebelum dia impoten. Di ambang kewarasannya, Ayesha bahkan berani meminta lebih. "Bolehkah aku mencarimu saat aku menginginkannya?""Tentu," jawab Edrigo. Menikmati kemolekan tubuh istri sepupunya yang terawat, mana mungkin pria hidung belang seperti Edrigo menolak."Tapi, apa kamu nggak takut? Gimana kalau kamu malah hamil anakku?""Nggak takut." Ayesha meremas sprei. "Soal hamil atau enggak, biar aku yang urus."Tentu saja Ayesha tidak takut. Dia, kan, sudah tidak memiliki rahim, tapi rahasia itu akan dia jaga. Tak akan dia biarkan orang lain tahu tentang hal ini kecuali Earl dan Audrey.Tanpa mereka sadari, sesosok bocah berdiri di ambang pintu, namanya Zayn.Dia tidak tahu apa yang ayahnya lakukan, tapi dia penasaran siapa perempuan asing yang ada di kamar ayahnya."Apa itu mama?"Tangannya yang kecil men
Pria itu berusia 32 tahun sekarang. Menjadi duda karena istrinya meninggal setelah melahirkan seorang anak.'Edrigo, dia?' Ayesha mendapati dua gadis berpakaian seksi memegang lengannya. 'Apa yang dia lakukan di sini?'Mabuk dan frustasi membuatnya kehilangan akal sehat. 'Kalau aku memintanya memuaskanku malam ini, apa dia bersedia?'4 tahun menduda, Ayesha yakin Edrigo kesulitan menyalurkan nafsunya. Makanya dia ada di sini sekarang, mencari gadis cantik untuk dijadikan sebagai alat pemuas ketika ia butuh.Karena Ayesha juga sedang kesulitan, dia mulai berpikir, kenapa mereka tidak saling membantu saja?"Edrigo?" Wanita itu menyibakkan rambutnya, menunjukkan area leher dan dadanya yang terbuka. "Bisakah kamu mengantarku pulang?"Sekarang, Ayesha berubah pikiran. Dia tidak ingin pulang diantar Laluna lagi."T-tapi,-" kata Laluna."Kamu pulang saja naik taksi!" usir Ayesha.Jujur saja, Edrigo tak menyangka akan bertemu dengan Ayesha di tempat seperti ini. Dan dia tidak terlalu dekat de
Karena Audrey sudah datang, mereka pun mulai makan malam, dan dilanjutkan dengan ngobrol-ngobrol. Obrolan itu sendiri mereka akhiri tepat pukul 10.00 malam."Ya udah, kalian lanjut aja ngobrolnya. Tante mau istirahat!" Faktor usia membuat Ivory cepat lelah. Dia pun naik ke atas, tidur di kamar tamu yang telah Rina siapkan untuknya.Sementara itu, Edgar masih ngobrol dengan Murphy.Tak ingin mengganggu pria-pria itu, Audrey pun naik ke atas juga. Untungnya dia sudah selesai mengganti baju saat Earl menyusulnya."Apa?" tanya Audrey. Alisnya mengkerut. "Mau tidur di kamarku lagi malam ini?""Menurutmu?" Pria itu merebahkan dirinya ke ranjang. Melihat Audrey sedang membersihkan make-up dan memakai skincare sebelum tidur.Yang membuat romantis, Earl membawa termos dan alat kompres lagi.Pria itu menuang air panas ke dalam kompres. Menyiapkan itu untuk digunakan Audrey setelah selesai dengan rutinitasnya."Kamu belum menjawab pertanyaanku hari itu, Audrey!" kata Earl kemudian. "Sekotak hart







