Home / Romansa / Godaan Mantan Istri / [46] Patah Hati

Share

[46] Patah Hati

Author: Kim Meili
last update Last Updated: 2025-10-27 09:57:57

“Terima kasih sudah mengantarku,” kata Ivana dengan senyum lebar. Sekarang, Arga memang selalu mengantar dan menjemputnya setelah kerja.

Arga yang mendengar hal itu tersenyum lebar. Dia menarik sang istri dan mendekap erat, mengabaikan dimana dia berada sekarang. Bahkan, Arga merasa enggan melepaskan tubuh sang istri yang tidak lagi mungil karena perut yang sudah membuncit.

‘Astaga, kenapa dulu aku bisa-bisanya menyakiti wanita sebaik ini. Aku benar-benar bodoh, Arga,’ batin Arga, mulai merasakan penyesalan dengan semua yang dia lakukan dulu.

“Arga, lepas dulu. Malu banyak yang lihat,” kata Ivana sembari mendorong tubuh suaminya.

Namun, bukan Arga namanya kalau menurut begitu saja. Dia yang melihat Ivana merasa malu malah semakin bersemangat. Dia bahkan mengecup pipi sang istri, tidak melewatkan seinci pun bagian wajahnya.

“Arga, sudah,” kata Ivana sembari menahan tawa. Dia benar-benar tidak bisa menghadapi suaminya lagi. Sejak Arag mengatakan ingin menjalani pernikahan dengan baik-ba
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Godaan Mantan Istri   [47] Kejadian Tidak Terduga

    Noah mendesis pelan ketika merasakan kepalanya terasa begitu berat. Dia membuka mata secara perlahan, menatap ke arah langit ruangan dengan kening berkerut dalam. Dia merasa asing dengan tempat tersebut. Hingga perlahan dia mulai bangkit, duduk di sofa dan sesekali memijat kepalanya pelan.“Astaga, kenapa kepalaku pusing sekali? Sebenarnya sebanyak apa aku minum alkohol semalam?” tanya Noah dengan diri sendiri.Noah tidak mengingat apa pun. Dia hanya ingat bahwa dia mendatangi sahabatnya karena merasa frustasi setelah melihat Ivana yan bisa bahagia dengan Arga. Pandangannya pun beralih, menatap ruangan sekitar. Tidak ada siapapun, membuat Noah membuang napas kasar. Dia pun bangkit dan bersiap pergi.“Kamu mau kemana, Noah?”Noah yang baru bangkit pun langsung diam ketika mendengar pertanyaan itu. Dia menatap ke asal suara, melihat Anika yang baru saja masuk dan membawa sebuah mangkuk. Merasa tidak enak hati karena sudah merepotkan wanita itu, Noah kembali memilih duduk.“Kamu masih pu

  • Godaan Mantan Istri   [46] Patah Hati

    “Terima kasih sudah mengantarku,” kata Ivana dengan senyum lebar. Sekarang, Arga memang selalu mengantar dan menjemputnya setelah kerja.Arga yang mendengar hal itu tersenyum lebar. Dia menarik sang istri dan mendekap erat, mengabaikan dimana dia berada sekarang. Bahkan, Arga merasa enggan melepaskan tubuh sang istri yang tidak lagi mungil karena perut yang sudah membuncit.‘Astaga, kenapa dulu aku bisa-bisanya menyakiti wanita sebaik ini. Aku benar-benar bodoh, Arga,’ batin Arga, mulai merasakan penyesalan dengan semua yang dia lakukan dulu.“Arga, lepas dulu. Malu banyak yang lihat,” kata Ivana sembari mendorong tubuh suaminya.Namun, bukan Arga namanya kalau menurut begitu saja. Dia yang melihat Ivana merasa malu malah semakin bersemangat. Dia bahkan mengecup pipi sang istri, tidak melewatkan seinci pun bagian wajahnya.“Arga, sudah,” kata Ivana sembari menahan tawa. Dia benar-benar tidak bisa menghadapi suaminya lagi. Sejak Arag mengatakan ingin menjalani pernikahan dengan baik-ba

  • Godaan Mantan Istri   [45] Tidak Akan Menyerah

    Ivana menggeliat pelan dan memiringkan tubuh. Dia menyentuh sebelah ranjang. Tidak mendapati apa pun, Ivana mengusap pelan. Dia tetap mencari, tetapi tidak ditemukan. Hingga dai membuka mata, melihat sebelah ranjan uang kosong.“Dia tidak ada? Dai kemana?” tanya Ivana dengan diri sendiri.Ivana mengalihkan pandangan, menatap sekitar dan tidak mendapati siapa pun. Perlahna, Ivana mulai bangkit dan turun dari ranjang. Kakinya melangkah pelan, menuju kamar mandi dan memastikan jika suaminya ada di sana. Sayangnya, Arga tetap tidak ada.“Dia kemana? Apa dia sudah berangkat?” tanya Ivana kembali.Ivana terdiam sejenak, memasang raut wajah berpikir. Selama beberapa bulan ini, Arga bersikap baik. Dia tidak pernah keluar tanpa meminta izin darinya. Terkadang, Arga malah membawanya.‘Jadi, tidak mungkin dia ke kantor tidak meninggalkan pesan atau mengatakan denganku,’ batin Ivana.“Aku akan tanya dengan Ani saja,” ucap Ivana dan melangkah ke arah pintu kamar. Dia keluar dan menuju ke arah dapu

  • Godaan Mantan Istri   [44] Membangun Hubungan Kembali

    “Rapat selesai. Kalian bisa istirahat. Kita akan lanjut setelah makan siang.”Noah yang hari ini memimpin rapat pun menutupnya. Semua yang ada di ruangan pun langsung keluar, mengikuti instruksi yang baru saja Noah katakan. Mereka hanya memiliki waktu satu jam untuk istirahat. Jadi, mereka harus memanfaatkan dengan baik. Meski Noah terlihat baik dan ramah, tetapi masalah pekerjaan, pria itu tidak main-main.Sedangkan Ivana masih sibuk mengemasi barang bawaannya. Dia tampak serius dan tidak memperhatikan sekitar. Hingga dia mendengar seseorang menarik kursi di sebelahnya, membuat pandangannya beralih.“Ivana, ayo makan siang,” ajak Noah.“Ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan, Noah. Jadi, aku tidak bisa. Kamu makan siang sendiri saja,” ucap Ivana.Noah yang mendengar berdecak kecil dan memutar bola mata pelan. Dengan nada menahan kesal dia berkata, “Ivana, aku menyuruhmu bekerja di sini bukan untuk menekan dan tidak memberimu istirahat. Aku tidak sejahat itu, Ivana.”Ivana t

  • Godaan Mantan Istri   [43] Bertanggungjawab dengan Cara Berbeda

    “Hari ini aku tidak mengantarmu, Ivana. Tapi akan ada sopir yang mengantarmu.”Ivana yang baru saja menyiapkan makanannya pun langsung berhenti. Dia menatap ke arah Arga berada dan menganggukkan kepala. Beberapa hari selalu diantar Arga, membuatnya merasakan suasana yang berbeda.Namun, Ivana hanya diam dan melanjutkan makan. Sesekali dia menatap ke arah Arga yang sedang menghabiskan makannya. Ivana ingin bertanya, tapi dia ragu. Dia merasa, apakah dia masih memiliki hak bertanya?“Ada urusan yang harus aku selesaikan. Jadi, aku berangkat dulu,” kata Arga setelah selesai makan.Lagi-lagi, Ivana hanya bisa menganggukkan kepala dengan mulut tertutup rapat. Dia tidak berani menatap ke arah Arga. Meski dia penasaran, tetapi Ivana lebih memilih menyembunyikannya. Hingga tiba-tiba Aarga berhenti di depannya, membuat Ivana mengalihkan pandangan.“Kenapa?” tanya Ivana ketika Arga menatapnya lekat.Tidak ada jawaban, tetapi Arga menundukkan kepala dan memberikan kecupan di kening Ivana. Dia me

  • Godaan Mantan Istri   [42] Tidak Akan Membiarkanmu Pergi

    “Masuk.”Arga yang masih sibuk dengan tugasnya hanya mengizinkan tamunya untuk masuk, tidak melihat dulu siapa yang datang. Arga bahkan tidak menatap ke arah sang pelaku ketika pintu terbuka. Beberapa hari hanya menemani Ivana membuat pekerjaannya menumpuk. Itu sebabnya, dia harus menyelesaikannya. Hingga seseorang di depannya meletakkan dokumen, membuat Arga mengalihkan pandangan.“Apa kamu begitu sibuk, Arga?” tanya Saka yang sudah duduk di hadapan Arga.“Ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan,” jawab Arga dan kembali fokus.Saka hanya menganggukkan kepala. Hal wajar kalau Arga sibuk hari ini. Beberapa hari meninggalkan pekerjaan dan hanya menemani sang istri, jelas banyak yang harus diselesaikan.‘Tapi sangat disayangkan, hati istrinya sudah diambil orang setengahnya,’ batin Saka sembari memainkan pajangan di meja Arga.“Bagaimana pertemuanmu kali ini, Saka?” tanya Arga.“Cukup baik. Mereka juga memberikan keuntungan yang besar,” jawan Saka.Arga kembali diam. Dia yakin d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status