Share

Bab 59

“Ren, gi- gimana- kalau- Fera- nggak selamat?” Ayra tengah menangis di depan Rendra. Ia mencoba mengatur isak tangisnya untuk dapat berbicara senormal mungkin. Mereka berdua menunggu kabar Fera yang tengah diperiksa oleh dokter.

Wajah Ayra dibasahi oleh air mata kesedihan. Ia berharap kalau sahabatnya dapat diselamatkan.

Rendra yang turut merasa iba menyaksikan kekasih tercintanya menangis sebegitu menyedihkan, ia hanya mampu menghibur dengan cara mengusap pundak Ayra.

Ayra masih terus berlanjut menangis. Ia bahkan tanpa sadar merapatkan jarak dengan Rendra. Memeluk laki-laki itu sebagai sandaran kesedihan yang ia alami.

“Kenapa mereka nggak keluar-keluar, Ren? Aku jadi takut.” Gadis itu bersuara dengan lebih pelan. Berkali-kali mengusap air mata, tetapi selalu keluar lebih banyak.

Rendra membalas pelukan Ayra dan seperti sebelumnya, ia hanya mampu menepuk punggung gadis di depannya dengan pelan. Rendra tidak bisa berucap apapun untuk menghibur Ayra.

Selang beberapa saat, dokter kelua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status