Share

Keceplosan

Gulai Ari-Ari Untuk Anakku#14

"Jait baju Buk." Atika menawarkan jasa jahitnya.

"Males lah! Mending jahit sendiri." Ketus Wanita tua berambut putih.

Mereka sedang berbincang-bincang soal kehilangan ari-ari Yuni. " Aneh ya? kemarin dikampung sebelah. Sekarang malah dikampung kita." Ucap sipemilik warung, yang biasa dipanggil bude itu.

"Jangan-jangan didesa kita ini ada persugihan!" Ketus Ibu, yang satunya juga.

"Persugihan? Persugihan, apa?" Tanya Pemilik warung.

"Ya biar kaya lah. Secara dikampung kita ini masih banyak bener, yang miskin. Dan melarat. Contohnya itu Atika," Ucap Wanita rambut putih itu. Matanya melirik kearah Atika.

Kalau bicara nggak usah sebut-sebut nama saya buk! saya emang miskin. Tapi untuk apa melakukan persugihan," Pekik Atika.

"Ya mana tau kan. Lagian bukanya menuduh bisa jadikan." Ucap Wanita berambut putih itu lagi.

"Kalau bicara seenaknya saja. Udah tua bukan tobat, malah menghina orang. Kalaupun saya melakukan persugihan kamu nanti, yang akan saya jadikan t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status