Share

Bagian 40

"Kami sangat senang kalau Gus Sami mau rujuk kembali."

Mataku seketika melotot kearah Mas Royan. Beruntung tidak ada barang apapun didekatku yang bisa kulemparkan kemukanya.

"Bagaimana, Cha. Restu udah turun."

Senyuman Gus Sami yang oleh sebagian besar perempuan diluar sana sangat dipuja itu kurasa seperti seringai penuh kemenangan yang menjengkelkan sekaligus membuat kepalaku pusing dan napasku.

Aku melorotkan badan dan menarik selimut, "Aku ngantuk, mau tidur. Mengganti tidur siangku yang terlewat."

"Eh. Eh. Eh. Jam berapa ini, Cha. Udah mau Maghrib nggak boleh tidur." Gus Sami menarik selimutku kebawah dan menggoyang-goyangkan pundakku.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status