Share

Jebakan Karin

Author: Rafasya
last update Last Updated: 2025-03-12 02:43:08

Michael menatap Karin yang masih terduduk di lantai dengan wajah pucat. Napas wanita itu tersengal, sisa ketakutan masih jelas di matanya.

“Sudah aman sekarang,” ucap Michael, menepuk pundak Karin dengan ringan. “Aku harus pergi. Aku ada urusan penting malam ini.”

Karin mengangkat wajahnya, menatap Michael dengan sorot mata penuh harap. “Mike, tolong jangan pergi dulu. Aku masih takut.”

Michael menghela napas, melihat sekeliling apartemen Karin yang sudah berantakan setelah insiden tadi. Ia memang khawatir dengan kondisi Karin, tapi Sahira sedang menunggunya. Malam ini ia sudah berencana melamar wanita yang benar-benar ingin ia jadikan pendamping hidup.

“Sudah tidak ada bahaya, Karin. Kalau masih takut, kunci pintumu rapat-rapat. Aku akan menyuruh seseorang untuk berjaga di luar,” kata Michael dengan nada lembut, tetapi tegas.

Karin mengepalkan tangannya, merasa cemburu mendengar nada Michael yang seolah ingin segera pergi. Tapi ia menahan diri, tetap menjaga ekspresi wajahnya agar te
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Tak ingat apapun

    Di dalam ruangan luas dengan pencahayaan temaram, Jonathan duduk di kursi kulit hitam di balik meja besar. Tangannya mengepal, wajahnya menunjukkan ekspresi tegang. Sebuah rokok menyala di antara jarinya, ia bahkan tidak tertarik untuk menghisapnya.Di depannya, ada beberapa anak buahnya berdiri dalam posisi tegap, menunggu perintah lebih lanjut. Salah satu dari mereka, pria berbadan tegap dengan luka bekas sayatan di pipi, melangkah maju dan memberikan laporan.“Bos, kami masih belum menemukan keberadaannya. Tapi … kami sudah mendapatkan jejaknya.”Mata Jonathan menyipit tajam. Ia menggerakkan jari-jarinya di atas meja, tanda ketidaksabarannya semakin memuncak.“Cepat temukan dia,” suaranya terdengar dingin.“Baik, Bos!” anak buahnya menjawab serempak.Jonathan bersandar di kursinya, lalu mengembuskan napas panjang. Matanya menatap tajam ke arah layar komputer yang menampilkan beberapa rekaman CCTV. Ia telah menghabiskan bertahun-tahun untuk mencari keberadaan seseorang.Jonathan mer

    Last Updated : 2025-03-12
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Halo ... Pak Tua?

    Michael memukul setir mobil dengan keras, menggeram penuh frustrasi. Dia tak punya waktu untuk memikirkan ini sekarang. Yang harus ia lakukan saat ini adalah kembali ke mansion dan menjelaskan semuanya pada Sahira.Michael tak peduli berapa kecepatan mobilnya saat ini. Yang ia inginkan hanyalah sampai di mansion secepat mungkin.Michael menginjak pedal gas dalam-dalam, membuat mobilnya melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan malam yang sepi. Rasa panik dan marah bercampur menjadi satu dalam dadanya.“Sahira ... maafkan aku ....”Michael harus segera menemui wanita itu dan menjelaskan segalanya.Setelah menempuh jarak panjang, akhirnya mobilnya berhenti di depan mansion, Michael segera keluar tanpa membuang waktu. Ia berjalan cepat melewati halaman depan dan langsung memasuki rumah dengan langkah tergesa.Begitu memasuki ruang tengah, matanya langsung menangkap sosok Evelyn yang duduk santai di sofa, menyesap segelas wine dengan ekspresi tenang, seolah tidak peduli dengan apa pun yan

    Last Updated : 2025-03-12
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Aku sudah menjualnya

    “Si-siapa kalian?”“Aku, Jonathan ... Jonathan Alexander.”“saya tidak kenal, tolong jangan menggangguku!”Haidar merasakan jantungnya berdegup kencang. Tangannya gemetar saat pria yang mengaku bernama Jonathan Alexander menarik kerah bajunya dengan kasar.“Apa kau tidak ingat, hah?!” bentak Jonathan. “Lima tahun lalu, kau menculik seorang bocah kecil bernama Jasmine! Di mana dia sekarang?! Di mana adikku?!”Haidar menelan ludah. Tubuhnya terasa menggigil. Dia tidak tahu jika keluarga dari gadis itu, mencarinya. Dan kini berdiri di hadapannya. “Saya tidak tahu apa yang Anda bicarakan,” ucap Haidar dengan suara bergetar. Dia berpura-pura tidak tahu.Jonathan semakin kesal. Tangannya yang besar mencengkeram kerah Haidar lebih erat, lalu menariknya hingga kaki Haidar hampir terangkat dari tanah.“Jangan pura-pura bodoh, Haidar!” suara Jonathan rendah dan mengancam. “Atau aku akan membunuhmu, mencincang dagingmu dan melemparnya ke kandang buaya sekarang juga!”Haidar merasa tubuhnya sema

    Last Updated : 2025-03-12
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Aku ... Kakakmu!

    “K-Kamu ...” Orang itu menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan. Jonathan tersenyum. “Halo, Jasmine, kita bertemu lagi.” Sahira mengepalkan kedua tangannya, menatap pria dewasa yang terkenal kejam di depannya. “Ma-mau apa kamu?” dia merasa ketakutan. Tubuhnya menggigil hebat. Dia mundur selangkah kebelakang. “Jangan takut, Jasmine, aku tidak akan menyakitimu.” “Namaku Sahira! Bukan Jasmine.” “Tidak. Namamu Jasmine, bukan Sahira. Pria tua itu telah menipumu.” “Siapa, maksudmu?” “Haidar. Dia telah menculikmu saat berusia 5 5tahun.” Sahira menggeleng tak percaya, “Itu tidak mungkin! Ayahku bukan seorang penjahat.” “Jasmine percayalah. Aku kakakmu.” Sahira menggeleng kuat, tak percaya pria yang pernah hampir melecehkannya adalah keluarganya. “Tidak, kamu bukan kakakku!” “Aku kakakmu Jasmine, aku telah mencarimu selama bertahun-tahun. Dan kini, aku baru mengetahui kebenarannya.” Jonathan mengambil sesuatu di sakunya, lalu menyerahkan sebuah foto usang p

    Last Updated : 2025-03-12
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kediaman Jonathan

    Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya mobil yang ditumpangi Sahira dan Jonathan memasuki gerbang besar sebuah rumah megah. Sahira menatap ke luar jendela, matanya membelalak melihat bangunan kokoh dengan arsitektur klasik yang mencerminkan kemewahan. Pilar-pilar tinggi berdiri gagah di depan rumah, sedangkan halaman luasnya dipenuhi dengan taman yang tertata rapi, lengkap dengan air mancur di tengahnya. Saat mobil berhenti di depan pintu utama, seorang pelayan bergegas membukakan pintu untuk mereka. Jonathan turun lebih dulu, lalu melangkah ke sisi lain untuk membantu Sahira keluar. “Selamat datang di rumahmu, Jasmine,” ujar Jonathan sambil tersenyum. Sahira meliriknya sekilas, masih belum terbiasa dengan panggilan itu. Ia tidak membalas, hanya mengikuti langkah kakaknya menuju dalam rumah. Begitu melewati pintu besar yang diukir dengan detail rumit, Sahira semakin terkejut melihat interiornya. Langit-langit tinggi dihiasi lampu kristal yang megah, sementara lan

    Last Updated : 2025-03-12
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pertemuan bisnis dan balas dendam

    Di sebuah ruangan luas dengan jendela besar yang menghadap ke kota, Michael duduk di balik meja kayunya yang elegan. Jemarinya mengetuk-ngetuk permukaan meja dengan ritme yang tak beraturan, ekspresi wajahnya penuh amarah yang ditahan. Sudah berjam-jam ia mencari tahu keberadaan Sahira, namun hingga kini belum ada hasil yang memuaskan. Rasa frustrasi semakin menghimpit dadanya, menciptakan bara dalam pikirannya yang sewaktu-waktu bisa meledak.Pintu ruangan terbuka, dan Lucas melangkah masuk dengan wajah serius. Pria berambut cepak itu berjalan cepat, lalu berhenti di depan meja Michael.“Aku punya informasi,” ucapnya tegas.Michael langsung mendongak, matanya menyipit tajam. “Cepat katakan.”Lucas menarik napas sebelum melanjutkan, “Seseorang melihat Sahira di rumah lamanya. Dia bertemu dengan seorang pria di sana.”Michael tersentak, punggungnya menegang. “Siapa pria itu?” tanyanya dengan suara dingin yang mengandung ancaman.Lucas menggeleng pelan. “Aku tidak tahu pasti, Bos. Tapi

    Last Updated : 2025-03-13
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Siap melawan Michael!

    Sahira berdiri tegak dengan busur panah di tangannya, menatap target di depannya dengan penuh konsentrasi. Angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya, tapi itu tak mengganggunya.Jonathan berdiri di sampingnya dengan tangan terlipat, mengawasi setiap gerakan adiknya.“Kuatkan genggamanmu,” ucapnya tegas. “Tarik talinya lebih dalam, jangan ragu.”Sahira menarik napas dalam, lalu mencoba mengikuti instruksi Jonathan. Dia menarik tali busur dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya menahan beban panah yang siap melesat. Namun, saat ia melepaskan anak panah, tembakannya meleset jauh dari target.Prak!“Ahh!”Sahira mendesah frustrasi.“Aku tidak bisa, Kak Joe.”Jonathan tersenyum tipis, melangkah lebih dekat dan menepuk bahunya dengan lembut.“Kau pasti bisa, sayang. Hanya butuh latihan dan keyakinan.”Sahira menggigit bibirnya, lalu kembali mengambil anak panah baru. Dia menenangkan dirinya, mencoba membuang jauh rasa gugup dan ketakutannya.“Fokus,” bisik Jonathan di telinganya.Sahira m

    Last Updated : 2025-03-14
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kejutan

    Michael duduk di tepi ranjang, menatap kosong ke arah lantai. Sudah dua minggu sejak Sahira menghilang, dan tidak ada satu pun jejak yang bisa dia temukan. Setiap sudut telah digeledah, setiap orang yang berpotensi mengetahui keberadaan wanita itu telah diinterogasi—tetapi tetap saja nihil.Pintu kamar diketuk, lalu Lucas masuk dengan ekspresi serius. “Bos, nanti malam ada pertemuan bisnis di Hotel Lavigne.”Michael hanya mengangguk tanpa semangat.Lucas sempat menatapnya, ragu-ragu ingin mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya hanya membungkuk hormat dan keluar dari kamar.Michael menghela napas panjang. Saat itulah ponselnya bergetar di atas meja. Nama Sergio muncul di layar.Dia langsung mengangkatnya. “Ada apa?” tanyanya datar.Di ujung sana, suara Sergio terdengar ceria. “Hei, Kakak! Kenapa nada suaramu seperti orang yang baru kehilangan dompet?”Michael mendesah. “Aku sedang tidak mood bercanda, Sergio.”“Tentu saja tidak,” Sergio terkekeh. “Tapi aku tetap ingin mengucapkan selamat!

    Last Updated : 2025-03-14

Latest chapter

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Akhir dari segalanya

    Di lantai tertinggi kantor pusat yang menjulang, suasana di ruang rapat eksekutif terasa lebih dingin dari biasanya. Dinding-dinding kaca yang menghadap kota seolah menjadi saksi bisu kebangkitan kembali seorang raja yang nyaris terguling. Michael berdiri tegak di depan proyektor, wajahnya tanpa ekspresi, hanya sorot matanya yang tajam menyapu setiap wajah di ruangan. Di belakangnya, layar besar menampilkan rekaman-rekaman pengkhianatan: Lucas yang tertawa puas, Olivia yang berbisik dengan sensual, Rendi dan Jaya yang membicarakan strategi pengambilalihan secara rinci. Beberapa petinggi perusahaan yang duduk di meja panjang tampak tegang. Beberapa di antaranya bahkan tak bisa menyembunyikan keterkejutan dan kemarahan mereka. Tangan mengepal, rahang mengeras. Salah satu dari mereka, Pak Raymond, menunduk dalam-dalam, merasa bersalah karena pernah mendukung keputusan Lucas dalam rapat-rapat penting. “Lucas menipu kita semua,” gumamnya lirih. Michael tetap diam. Dia membiarkan v

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Menangkap tikus

    Lucas duduk di sofa dengan Olivia yang melingkarkan lengannya di pundaknya, tubuhnya masih berbalut kimono tipis. Para pengikutnya—Rendi, Jaya, dan dua anak buah lainnya—berdiri dengan senyum puas di hadapan peta digital aset Michael yang telah mereka rampok secara perlahan. “Michael bukan apa-apa tanpa loyalitas,” ucap Lucas sombong. “Dan sekarang? Dia bahkan tidak bisa percaya pada bayangannya sendiri.” “Tapi dia bisa balas dendam,” ujar Rendi, sedikit ragu. “Kau tahu Michael, dia takkan tinggal diam.” Lucas menertawakannya. “Tenang. Aku sudah rencanakan semuanya. Bahkan jika dia melawan ... semua sudah terlambat. Aku punya cukup bukti untuk membuatnya tampak seperti dalang korupsi. Jika dia bicara, justru dia yang akan jatuh.” Olivia mencium leher Lucas, berbisik, “Kau memang jenius.” Lucas menarik napas panjang penuh kemenangan. “Bersiaplah. Dalam tiga hari lagi, kita ambil alih perusahaan—dan dunia akan melihat Michael jatuh, sementara kita berdiri di atas puingnya.” *

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Membuat perangkap

    Mobil yang dikendarai Lucas melaju mulus membelah gelapnya malam. Musik klasik berdentum pelan dari speaker, namun tidak menenangkan suasana hati sang pengemudi. Di balik kemudi, Lucas bicara sendiri, seperti tak mampu menahan hasrat untuk meluapkan kejengkelannya terhadap Michael.“Bocah sok suci ...,” gerutunya.“Mentang-mentang pewaris, merasa bisa menginjak semua orang, memerintah semua orang. Tapi lihat sekarang, Michael ... kau hanya boneka. Aku yang menarik benangnya. Aku yang akan mengakhiri segalanya.”Lucas tertawa pendek, tajam dan getir. Jemarinya mengetuk-ngetuk setir dengan irama tak sabar. Dia sudah membayangkan ekspresi Michael saat semuanya terbongkar—hancur, marah, dan sendirian.Di belakang, dalam mobil lain yang lampunya sengaja diredam, Michael dan David membuntuti dengan cermat. Michael mengenakan topi gelap dan masker hitam, matanya tajam mengamati setiap gerak Lucas dari kejauhan. Di sampingnya, David duduk dengan napas sedikit berat, luka-luka di wajahnya belu

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sebuah rencana

    Setelah keluar dari tempat rahasia, Michael membanting pintu mobilnya dengan kasar. Napasnya memburu, rahangnya mengeras, dan matanya memerah karena amarah yang tak terbendung. Tangan kanannya mengepal di atas kemudi, sementara tangan kirinya dengan cepat menyalakan mesin.“Brengsek!” desisnya lirih, tapi penuh racun. Mobil sport hitamnya melesat keluar dari parkiran seperti peluru, ban berdecit di aspal.Di dalam mobil, Michael meninju setir sekali, dua kali. “David! Kau berani mengkhianatiku?! Setelah semua kepercayaan yang kuberikan, kau mengiris punggungku dari belakang! Dasar pengkhianat busuk!”Giginya bergemeletuk karena menahan amarah. Tangannya bergetar saat menggenggam ponsel. Dia menekan kontak dengan nama David dan menempelkan ponsel ke telinga, matanya fokus pada jalanan malam yang sepi namun terasa sempit oleh emosinya sendiri.“Halo, Tuan,” suara David terdengar datar di ujung sana, seperti biasa, tanpa curiga.Michael mendesis, menahan diri agar tak langsung berteriak.

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kau sering bercinta dengan Oliv?

    Sahira dan Michael saling berpandangan. “Permisi, Pak, aku bawa kopi untuk Anda ....” “Oliv!”Sahira masih duduk di sofa, mengenakan blus putih elegan dan rok selutut. Ia menatap tajam ke arah Olivia yang baru saja membuka pintu dan masuk sambil membawa nampan berisi kopi."Tuan, ini kopinya," ucap Olivia lembut, senyum kecil menghias wajahnya yang dipoles rapi. Ia berjalan pelan, langkahnya menggoda seperti model catwalk.Michael mengerutkan alis. "Tapi, saya tidak memintanya.""Kan biasanya Tuan sering meminta saya buatkan kopi," jawab Olivia cepat. Dia meletakkan gelas kopi di meja kaca, lalu mundur dua langkah. Namun sebelum sepenuhnya berbalik menuju pintu, ia menepuk ringan bokongnya sendiri sambil mengedipkan mata ke arah Michael.Gerakan itu singkat, tapi jelas. Sahira melihatnya. Dan matanya langsung menyipit.Keheningan sejenak merayap ke ruangan. Olivia melangkah keluar dengan lenggokan pinggul yang dibuat-buat, meninggalkan aroma parfum mahal dan kejanggalan yang mencolo

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Suka minta jatah

    “Sergio ...”Sahira memanggil pelan, tapi cukup untuk membuat dua pria di depannya menoleh bersamaan. Michael menatapnya penuh tanya, sementara Sergio menajamkan mata, seolah tak percaya Sahira menyapanya dengan nada selembut itu.Ruangan terasa hening sesaat. Ketegangan menggantung di udara, seperti benang tipis yang bisa putus kapan saja.Sahira menarik napas dalam-dalam. “Aku ingin bicara. Hanya sebentar.”Sergio memandang Michael, seolah meminta izin, dan Michael mengangguk singkat. Dengan langkah pelan, Sergio mendekati Sahira, berdiri berhadapan dengannya. Jarak mereka cukup dekat untuk mendengar detak jantung masing-masing, tapi cukup jauh untuk menyimpan semua luka lama di antaranya.“Ada apa?” tanya Sergio datar. Tidak dingin, tapi juga tidak hangat.Sahira menelan ludah. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya. “Aku ... aku ingin minta maaf,” ucapnya akhirnya. “Untuk malam itu. Waktu aku—waktu aku menembakmu.”Sergio tidak langsung bereaksi. Matanya menatap dalam ke arah Sahira,

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Melepas rindu 21+

    Setelah selesai makan siang. Sahira merunduk manja ke dada Michael, tubuhnya melingkar seperti kucing jinak yang mencari kehangatan.Tangannya yang lembut merayap ke lengan kekar Michael, menyusuri kulitnya perlahan, seperti ingin mengukir rasa rindu yang ia tahan sejak pagi.Michael masih menatap layar ponselnya, membaca satu demi satu pesan masuk yang tak pernah berhenti berdatangan. Tapi fokusnya buyar saat suara lembut Sahira membisik halus di telinganya.“Apa ponselmu lebih menarik dari aku?”Pertanyaan itu terdengar manja, tapi ada nada menggoda di dalamnya. Michael menoleh. Sekejap saja, namun cukup untuk melihat tatapan jengkel sekaligus merayu dari Sahira. Tanpa banyak bicara, dia mematikan ponsel, meletakkannya di atas meja kaca dengan suara klik pelan, lalu membalikkan tubuhnya untuk menatap perempuan yang kini bersandar di lengannya.“Tentu saja tidak, sayangku,” ucap Michael pelan, suaranya berat dan penuh senyum. “Kenapa kamu manja begini seperti kucing birahi, hm?”Sahi

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Berita pernikahan

    Berita tentang bersatunya Horison Steel dan ALX Group mengguncang jagat bisnis internasional. Di berbagai stasiun televisi, situs berita ekonomi, hingga media sosial, nama dua perusahaan raksasa itu terus menjadi perbincangan hangat. Para analis menyebut ini sebagai salah satu penggabungan korporasi paling berpengaruh dalam satu dekade terakhir. Alasan utamanya, bukan hanya karena kekuatan modal dan pengaruh pasar dari dua entitas itu, tetapi juga kabar bahwa dua pemimpin utamanya, Michael Nathaniel dan Alexa J, akan segera menikah.Michael duduk di ruang kantornya yang luas dan mewah. Ruangan itu sunyi, hanya denting jam dan desiran AC yang terdengar samar. Di hadapannya, layar laptop masih menampilkan berbagai laporan merger dan reaksi pasar yang positif. Saham perusahaannya melonjak tajam, investor dari berbagai belahan dunia mulai mengalihkan dana mereka ke sektor baja dan konstruksi. Ini seharusnya menjadi hari yang membanggakan, namun Michael justru menatap layar dengan raut wa

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kecurigaan Michael

    Pagi hari.Cahaya layar monitor memantul di wajah Michael, menyoroti ketegangan yang menggelayut di dahinya. Tangannya bergerak cepat, mengetik dan membuka beberapa file rahasia keuangan miliknya. Pupil matanya menyempit saat angka-angka tak wajar muncul di hadapannya. Beberapa akun sudah tidak aktif. Aset digitalnya hilang. Transfer tidak sah dilakukan dalam jumlah besar. Dan anehnya, semuanya dilakukan tanpa terdeteksi oleh sistem pengamanannya."Ini tidak masuk akal ...," desisnya lirih namun sarat amarah.Jantungnya berdegup lebih cepat. Semua dokumen yang dia buka menunjukkan hal yang sama, pencurian sistematis. Sesuatu yang dirancang dengan sangat cermat dan dilakukan oleh seseorang yang paham betul struktur keamanan keuangan perusahaannya."Siapa yang berani melakukan ini padaku?"Dengan gerakan kasar, Michael menutup laptopnya dan berdiri. Kursi kerjanya terhempas ke belakang. Dia melangkah keluar dari ruang kerja pribadinya menuju ruang tengah, wajahnya memerah karena emosi.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status