Share

Olivia ceroboh

Penulis: Rafasya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-24 02:13:05

Michael bersandar di kursinya, memijat pelipis dengan jari-jarinya. Sejak tadi pikirannya terusik oleh percakapan dengan Monica, terutama soal Olivia. Gadis polos dan lugu? Dia tidak yakin apakah hal itu menarik atau justru membosankan.

Namun, keinginannya untuk membuktikan seberapa polosnya sekretaris barunya membuatnya menguji gadis itu.

“Olivia,” panggilnya, suaranya berat dan dalam.

Gadis itu, yang baru saja masuk ke ruangan dengan membawa beberapa dokumen, tersentak dan segera menegakkan tubuh. “Ya, Tuan?”

Michael meliriknya dengan tatapan malas. “Buatkan aku kopi.”

Olivia terlihat sedikit terkejut, tetapi kemudian mengangguk cepat. “B-baik, Tuan. Kopi hitam, kan?”

Michael menyipitkan mata, meneliti Olivia dengan ekspresi yang sulit ditebak. Gadis ini baru sehari bekerja, tetapi sudah tahu kebiasaannya.

“Hm,” gumamnya, mengiyakan.

Olivia segera melangkah ke pantry kecil di sudut ruangan, sementara Michael kembali menatap laptopnya. Jemarinya mengetuk-ngetuk meja, pikirannya masih
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Surya Daeng
mungkin kah itu Sahira
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Remas pepaya

    Keesokan harinya.Suasana kantor Michael dipenuhi kesibukan luar biasa. Para pegawai bergegas di sepanjang lorong, bersiap untuk rapat besar yang akan segera dimulai. Suara derap sepatu terdengar di lantai marmer, suara bisikan dan diskusi serius mengisi udara.Namun, di antara semua itu, satu orang masih belum terlihat—Olivia.Michael duduk di ruang rapat dengan ekspresi dingin. Jam tangannya menunjukkan pukul 08.59. Satu menit sebelum rapat dimulai, tetapi sekretaris barunya belum juga muncul dengan dokumen yang seharusnya sudah ada di meja.Lucas, yang duduk di sebelahnya, menatap Michael sekilas sebelum berbisik pelan, “Sekretaris barumu tidak bisa diandalkan.”Michael tidak menjawab. Rahangnya mengatup erat, ekspresinya semakin dingin. Satu menit lagi, dan Olivia tidak juga muncul? Gadis itu akan menyesal.Tepat saat jarum jam bergerak ke angka sembilan, suara langkah tergesa-gesa terdengar dari luar.Brak!Pintu ruang rapat terbuka dengan kasar, dan Olivia muncul dalam keadaan b

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-24
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kau masih perawan?

    Setelah insiden di ruangannya tadi, Michael berusaha mengalihkan pikirannya. Ia tahu satu hal—dia harus mengendalikan dirinya.Maka, di tengah kesibukannya, ia mengambil keputusan spontan."Olivia," panggilnya.Gadis itu menoleh, masih sibuk mengetik laporan di meja sampingnya. “Ya, Tuan?”"Kita makan siang di luar."Mata Olivia membesar sedikit. "Eh? S-saya?"Michael menatapnya tajam, seolah berkata, apa aku harus mengatakannya dua kali?Olivia langsung menunduk. "Baik, Tuan."Beberapa menit kemudian, mereka sudah berada di dalam mobil yang dikemudikan oleh sopir Michael. Olivia duduk di sampingnya dengan gelisah, tangannya bertaut di pangkuannya. Ini pertama kalinya dia diajak makan siang secara pribadi oleh bosnya.Saat tiba di restoran mewah, pelayan langsung menyambut mereka dan mengantarkan ke meja khusus yang lebih privat. Olivia melirik sekeliling, merasa canggung.Michael mengamati ekspresi sekretaris barunya itu dengan mata tajam. "Kau terlihat tegang."Olivia buru-buru meng

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-25
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Siapa Alexa J?

    Pagi hari ....Michael melangkah masuk ke kantornya dengan langkah malas. Matanya sedikit merah karena kurang tidur. Semalaman dia terus memikirkan Alexa J.—sosok misterius yang tiba-tiba muncul dan mengancam posisinya di dunia bisnis.Begitu memasuki ruangannya, Olivia sudah menunggunya dengan senyum manis dan secangkir kopi hangat di tangannya. Gadis itu tampak segar seperti biasanya, mengenakan blus ketat yang menonjolkan bagian atas dari tubuhnya."Selamat pagi, Tuan. Ini kopi untuk Anda," ucapnya, suaranya lembut dan sedikit bernada menggoda.Michael hanya mengangguk singkat, menerima cangkir kopi dari tangannya dan langsung duduk di kursi kebesarannya. Dia menyesap kopi itu perlahan, membiarkan kehangatannya sedikit mengusir rasa kantuk yang masih menyelimuti pikirannya.Namun, kepalanya tetap terasa berat. Terlalu banyak pikiran.Sialan! Kenapa aku sampai begini hanya karena seorang wanita misterius?Michael menghela napas panjang, lalu menutup matanya, mencoba mengurangi ket

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-25
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Goyangkan pinggulmu

    Olivia duduk dengan punggung lurus, jari-jarinya sibuk mengetik di laptop. Wajahnya biasa saja, tidak terlalu menarik, tapi tubuhnya … itulah yang membuat Michael sulit mengabaikannya. Dada besarnya tampak menonjol di balik kemeja putih yang sedikit ketat, membuat siapapun yang melihat pasti sadar akan proporsi tubuhnya.Michael bersandar di kursinya, mengamati dengan tatapan kosong. Dia tidak benar-benar tertarik pada Olivia, tapi ada sesuatu dalam dirinya yang kosong—lubang yang sejak enam bulan lalu tak bisa diisi oleh siapapun.Sahira ...Wanita itu telah menghilang tanpa jejak. Seolah dunia menelannya bulat-bulat, meninggalkannya dengan sejuta tanda tanya yang membuatnya frustrasi.Dan saat ini, dalam keadaan pikirannya yang berantakan, dia butuh pelampiasan. Sesuatu yang bisa membuatnya merasa memegang kendali."Olivia."Gadis itu berhenti mengetik dan menoleh. “Ya, Tuan?”Michael menatapnya tajam. “Duduk di pangkuanku.”Olivia mengerjap, jelas terkejut. “Apa?”“Jangan buatku me

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Aku harus menaklukannya!

    “Aku harus membuatnya bertekuk lutut,” gumamnya.Michael melangkah mendekat, senyumannya penuh percaya diri, seperti seseorang yang yakin bisa menaklukkan lawannya. Alexa tetap duduk dengan tenang, jemarinya menggenggam gelas wine, menyesapnya perlahan tanpa sedikit pun melihat ke arah pria yang kini berdiri di hadapannya.“Boleh aku duduk, Nona?” suara Michael terdengar santai, namun ada nada perintah di baliknya.Alexa akhirnya mengangkat pandangan, matanya tajam menelisik pria di depannya sebelum mengangkat bahu acuh. “Silakan. Tapi aku tidak menjamin Anda akan menyukai percakapan denganku.”Michael terkekeh kecil, lalu duduk di sampingnya, memastikan jarak mereka cukup dekat. “Saya selalu menikmati percakapan, terutama dengan wanita menarik sepertimu.”Alexa hanya mengangkat alis. “Oh? Dan aku menarik menurut Anda?”Michael menyeringai. “Lebih dari itu. Anda memikat. Sangat ... menggoda.”Alih-alih tersipu atau memberi respons genit seperti kebanyakan wanita, Alexa justru meletakk

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Toilet

    Begitu dia tiba di podium, Michael membiarkan beberapa detik berlalu dalam keheningan. Dia ingin memastikan semua mata tertuju padanya.Kemudian, dia mulai berbicara."Terima kasih atas sambutan ini," ujarnya dengan suara tenang. "Malam ini, saya mendengar banyak sekali opini tentang bagaimana dunia bisnis telah berubah. Tentang bagaimana mereka yang lama bertahan harus mulai mengkhawatirkan posisi mereka."Beberapa orang terkekeh kecil. Michael menoleh sedikit ke arah Alexa sebelum melanjutkan."Namun, saya selalu percaya bahwa bisnis bukan sekadar tentang siapa yang bisa membaca perubahan, tetapi tentang siapa yang bisa bertahan dalam setiap badai."Nada suaranya sedikit menekan, penuh sindiran."Beberapa orang mungkin berpikir bahwa inovasi lebih penting daripada pengalaman. Tetapi saya yakin bahwa hanya mereka yang memiliki keseimbangan antara strategi, pengalaman, dan keberanian yang bisa tetap bertahan di puncak."Sorakan kecil terdengar dari beberapa pebisnis senior yang jelas

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Ssst, nikmati saja!

    Pagi hari.Di dalam kantor yang megah dengan pemandangan kota yang masih diselimuti kabut tipis, Michael duduk di kursi kebesarannya. Olivia berdiri di sampingnya, memberikan laporan dengan suara lembut. Senyum menggoda di wajah wanita itu, sementara Michael menatapnya dengan mata tajam.Tanpa banyak bicara, Michael menarik Olivia ke arahnya. Dia tidak ingin berpikir tentang perusahaannya atau persaingan bisnis untuk beberapa saat. Bibir mereka bertemu dalam ciuman panas, sementara Olivia mengikuti alurnya.Tangan Michael bergerak nakal meremas dengan gemas svsvnya yang tobrut dan menggoda.“Ahhh, Tuan ...”“Ssttt, nikmati saja.”Michael terus meremasnya, meskipun telapak tangannya tidak cukup untuk menggapai dua gunung tersebut.“Ughh ... remas terus ....”Olivia memejamkan mata, merasakan nikmat. Bibirnya terus meracau.Namun, momen itu seketika buyar. Tiba-tiba ...BRAK!Pintu kantor terbuka dengan kasar. Lucas masuk tanpa permisi, wajahnya tampak tegang. Olivia tersentak dan buru-

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-28
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Dia ... tidak menyukaiku?

    Olivia berdiri di depan mesin kopi, menunggu tetesan espresso jatuh ke dalam cangkir porselen. Tangannya yang ramping menggenggam gagang gelas dengan anggun, sementara aroma kopi yang kuat memenuhi ruangan. Pagi ini Michael lebih dingin dari biasanya, tetapi itu tidak menghentikannya untuk tetap berada di sisinya. Olivia tahu Michael adalah pria yang sulit ditaklukkan, tapi bukan berarti dia tidak punya kesempatan.Dia tersenyum kecil, membayangkan bagaimana nanti dia akan membawakan kopi ini ke Michael, menghabiskan beberapa menit berdua dengannya, mungkin berbagi percakapan ringan yang bisa mempererat hubungan mereka.Namun, lamunannya buyar saat dia mendengar suara langkah kaki mendekat.Tap! Tap! Langkah yang berat dan santai, seakan pemiliknya tidak terburu-buru.Sebelum Olivia sempat menoleh, tiba-tiba ...PLAK!Sebuah tepukan mendarat di pantat bohai-nya, membuatnya langsung berjingkat dengan mata melebar. Jantungnya berdegup kencang, antara kaget dan marah. Dengan gerakan ce

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-28

Bab terbaru

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Bertemu Haidar

    Langit siang mulai meredup, menandakan senja akan segera turun. Mobil mewah berwarna hitam menggelinding tenang di jalanan kota, membawa dua insan yang baru saja menyulam kenangan manis di toko perhiasan. Di dalam kabin mobil yang sunyi dan sejuk, Sahira menyandarkan kepalanya di bahu Michael. Ada ketenangan dalam setiap desah napasnya, seolah dunia akhirnya memberi ruang bagi hatinya untuk bernapas lega.Michael melirik wanita di sampingnya, senyum hangat menggantung di bibirnya. Dengan lembut, ia mengusap kepala Sahira, jari-jarinya menyibak rambut panjang itu dengan penuh kasih. Lalu ia menunduk, mengecup pucuk kepala wanita yang kini tengah mengandalkan pundaknya seolah itu satu-satunya tempat paling aman di dunia."Lelah?" tanya Michael lirih."Sedikit ... tapi aku merasa senang," balas Sahira tanpa membuka mata.Michael menarik napas lega. Momen ini terasa sempurna. Namun ketenangan itu tak berlangsung lama.Dari balik kaca mobil, Sahira yang membuka matanya perlahan, menangkap

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pakai lingerie lagi ya, sayang.

    Setelah memilih gaun pengantin, Michael tidak langsung mengantar Sahira pulang. Ia justru menggandeng tangannya dan membawa wanita itu ke arah mobil mewah yang sudah menunggu di depan butik. Di dalam mobil, Sahira melirik ke arahnya dengan penuh tanya.“Lagi?” gumam Sahira.Michael hanya tersenyum kecil. “Tenang saja, kali ini kamu tidak perlu ganti baju. Tapi aku ingin kamu pilih sesuatu yang lebih berkilau dari gaun tadi.”Sahira tertawa pelan. “Apa maksudmu, Mike?”Mobil berhenti di depan sebuah bangunan elegan lainnya: Bellanova Jewellery & Co.—toko perhiasan eksklusif dengan pintu kaca tebal dan interior mewah berwarna emas keperakan. Di dalamnya, hanya ada sedikit pelanggan, dengan pelayan bersarung tangan putih siap melayani siapa pun yang masuk.Saat Sahira melangkah masuk dengan Michael, beberapa staf langsung menunduk hormat. “Selamat datang, Tuan Michael dan Nona Alexa,” sapa manajer toko. “Kami sudah menyiapkan ruangan khusus untuk Anda.”Michael menoleh ke Sahira. “Aku in

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Gaun pernikahan

    Usai menyelesaikan sarapan mereka, Michael memanggil pelayan dan membayar dengan senyum santai. Ia kemudian berdiri, mengulurkan tangan pada Sahira.“Ayo,” ujarnya.Sahira meraih tangan itu sambil tersenyum. “Mau ke mana lagi?”Michael hanya tersenyum misterius. “Kejutan kecil.”Mereka kembali menyusuri jalan kota yang mulai hidup. Suara kendaraan, aroma kopi dari kedai-kedai sekitar, dan sinar matahari yang hangat membuat suasana terasa ringan. Michael memanggil taksi pribadi yang sudah menunggunya di ujung jalan.Sahira duduk di sebelahnya sambil menatap keluar jendela. “Kamu nggak kasih petunjuk sedikit pun?”“Kalau aku bilang, bukan kejutan lagi,” jawab Michael dengan nada menggoda.Butuh waktu sekitar lima belas menit sebelum taksi berhenti di depan bangunan bertingkat dengan eksterior elegan penuh kaca bening. Di bagian atas terpampang nama butik mewah: Maison de Blanche—butik haute couture yang hanya melayani pelanggan khusus.Sahira menatap kagum. “Mike … ini butik terkenal ya

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sarapan gosong!

    Pagi hari.Matahari bersinar lembut melalui celah tirai yang belum sepenuhnya terbuka. Udara di dalam apartemen terasa hangat, dipenuhi aroma mentega yang meleleh di atas teflon dan saus tomat yang sedang mendidih perlahan. Suara dentingan spatula beradu dengan panci menciptakan musik pagi yang menenangkan.Sahira berdiri di dapur, rambutnya diikat seadanya. Ia mengenakan apron putih yang sedikit terlalu besar untuk tubuh mungilnya. Tangan kanannya sibuk mengaduk saus spaghetti yang nyaris matang, sementara tangan kirinya memegang sepotong roti yang baru saja keluar dari toaster. Pipinya sedikit kemerahan karena panas kompor, tapi wajahnya terlihat damai.Tiba-tiba, sepasang lengan kokoh melingkar lembut di pinggangnya dari belakang. Kehangatan tubuh pria itu segera membungkusnya, membuat napasnya tertahan sejenak.“Sedang apa?” bisik Michael dengan suara serak pagi yang berat, membuat bulu kuduk Sahira meremang.Sahira tak menoleh. Dia tahu persis suara dan wangi tubuh itu.“Membuat

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Michael menangis

    “Kau—”Namun, sebelum Sahira sempat berteriak, suara lembut namun berat itu terdengar di telinganya.“Ini aku sayang …”Seketika, tubuh Sahira menegang. Itu suara yang amat dikenalnya. Suara yang telah menghantui mimpinya selama berhari-hari terakhir ini.“Michael …?” bisiknya dengan suara nyaris tercekat.Pria itu tidak menjawab, hanya merengkuh tubuh Sahira lebih erat. Kehangatan tubuhnya, aroma khasnya, dan detak jantung yang bergema di dada bidangnya—semua itu membuat Sahira yakin. Air matanya tumpah, tak tertahan.“Ke mana saja kamu …” ucapnya lirih, setengah marah, setengah lega.Michael mengecup pelipis Sahira, pelan. “Aku datang … Dan aku janji, aku takkan pergi lagi tanpa kabar.”Sahira melepaskan pelukannya, menatap wajah pria itu dengan pandangan terkejut dan tak percaya. Di bawah remang cahaya lampu kamar, wajah Michael tampak mengenaskan. Bibirnya pecah dan menghitam, sudut matanya lebam, pelipisnya robek, dan ada darah kering yang menempel di dagunya. Ada guratan luka d

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sahira kesepian

    Beberapa hari terakhir, Sahira merasa seperti terkurung dalam sangkar emas. Apartemen mewah milik Michael—yang dulunya mampu membuatnya merasa aman, nyaman, dan hangat—kini justru menghadirkan perasaan yang sangat asing. Dinding-dindingnya terasa sempit, lantainya terlalu dingin, dan jendela besarnya yang menghadap langsung ke gemerlap kota justru terasa seperti jeruji. Segalanya tampak sama, tapi semuanya juga terasa berbeda. Mungkin karena pria itu, Michael, menghilang begitu saja. Tanpa satu pun kabar. Tidak ada pesan, tidak ada panggilan suara, apalagi video call seperti biasanya. Bahkan ponselnya kini tidak bisa dihubungi. Mati. Hilang. Senyap.Sahira mencoba mengalihkan pikirannya, mencari-cari cara untuk menepis kegelisahan yang perlahan-lahan menyesakkan dadanya. Ia membaca buku—beberapa bahkan sudah dibacanya ulang untuk kesekian kalinya. Ia menonton film, dari genre romantis yang penuh tawa, hingga thriller yang menegangkan. Ia bahkan menulis catatan kecil di buku harian di

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Akhir dari segalanya

    Di lantai tertinggi kantor pusat yang menjulang, suasana di ruang rapat eksekutif terasa lebih dingin dari biasanya. Dinding-dinding kaca yang menghadap kota seolah menjadi saksi bisu kebangkitan kembali seorang raja yang nyaris terguling. Michael berdiri tegak di depan proyektor, wajahnya tanpa ekspresi, hanya sorot matanya yang tajam menyapu setiap wajah di ruangan. Di belakangnya, layar besar menampilkan rekaman-rekaman pengkhianatan: Lucas yang tertawa puas, Olivia yang berbisik dengan sensual, Rendi dan Jaya yang membicarakan strategi pengambilalihan secara rinci. Beberapa petinggi perusahaan yang duduk di meja panjang tampak tegang. Beberapa di antaranya bahkan tak bisa menyembunyikan keterkejutan dan kemarahan mereka. Tangan mengepal, rahang mengeras. Salah satu dari mereka, Pak Raymond, menunduk dalam-dalam, merasa bersalah karena pernah mendukung keputusan Lucas dalam rapat-rapat penting. “Lucas menipu kita semua,” gumamnya lirih. Michael tetap diam. Dia membiarkan v

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Menangkap tikus

    Lucas duduk di sofa dengan Olivia yang melingkarkan lengannya di pundaknya, tubuhnya masih berbalut kimono tipis. Para pengikutnya—Rendi, Jaya, dan dua anak buah lainnya—berdiri dengan senyum puas di hadapan peta digital aset Michael yang telah mereka rampok secara perlahan. “Michael bukan apa-apa tanpa loyalitas,” ucap Lucas sombong. “Dan sekarang? Dia bahkan tidak bisa percaya pada bayangannya sendiri.” “Tapi dia bisa balas dendam,” ujar Rendi, sedikit ragu. “Kau tahu Michael, dia takkan tinggal diam.” Lucas menertawakannya. “Tenang. Aku sudah rencanakan semuanya. Bahkan jika dia melawan ... semua sudah terlambat. Aku punya cukup bukti untuk membuatnya tampak seperti dalang korupsi. Jika dia bicara, justru dia yang akan jatuh.” Olivia mencium leher Lucas, berbisik, “Kau memang jenius.” Lucas menarik napas panjang penuh kemenangan. “Bersiaplah. Dalam tiga hari lagi, kita ambil alih perusahaan—dan dunia akan melihat Michael jatuh, sementara kita berdiri di atas puingnya.” *

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Membuat perangkap

    Mobil yang dikendarai Lucas melaju mulus membelah gelapnya malam. Musik klasik berdentum pelan dari speaker, namun tidak menenangkan suasana hati sang pengemudi. Di balik kemudi, Lucas bicara sendiri, seperti tak mampu menahan hasrat untuk meluapkan kejengkelannya terhadap Michael.“Bocah sok suci ...,” gerutunya.“Mentang-mentang pewaris, merasa bisa menginjak semua orang, memerintah semua orang. Tapi lihat sekarang, Michael ... kau hanya boneka. Aku yang menarik benangnya. Aku yang akan mengakhiri segalanya.”Lucas tertawa pendek, tajam dan getir. Jemarinya mengetuk-ngetuk setir dengan irama tak sabar. Dia sudah membayangkan ekspresi Michael saat semuanya terbongkar—hancur, marah, dan sendirian.Di belakang, dalam mobil lain yang lampunya sengaja diredam, Michael dan David membuntuti dengan cermat. Michael mengenakan topi gelap dan masker hitam, matanya tajam mengamati setiap gerak Lucas dari kejauhan. Di sampingnya, David duduk dengan napas sedikit berat, luka-luka di wajahnya belu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status