Share

Patah hati

Author: Rafasya
last update Huling Na-update: 2025-04-25 09:06:05
Langit malam memayungi kota dengan kelam yang pekat. Awan gelap menggantung, seolah turut merasakan badai yang sedang berkecamuk di dada Michael.

Hujan turun rintik-rintik, membasahi jalanan aspal yang licin dan gelap. Namun tak satu pun dari semua itu mampu meredam amarah dan keputusasaan yang mendidih dalam diri pria itu.

Dengan napas memburu, Michael memasuki mobil sport hitamnya. Tangannya gemetar saat memutar kunci, tapi begitu mesin meraung, ia langsung menginjak pedal gas sekuat tenaga. Mobil itu melesat di jalanan, memekikkan suara beringas yang seolah mencerminkan isi kepalanya yang penuh amarah.

"Bodoh ... Bodoh ...!" desisnya pada dirinya sendiri. Matanya memerah, bukan hanya karena kelelahan, tapi karena sesak yang menghantam dadanya seperti palu godam.

Ucapan Sahira terus terngiang di kepalanya. "Aku menolak lamaranmu ..." Kalimat itu terputar berulang kali, menusuk hatinya seperti belati tumpul.

Telepon genggamnya bergetar, berdering tak henti-henti. Nama Lucas
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
Surya Daeng
klimaks yang menegangkan
goodnovel comment avatar
Cu Soel
kenapa GK bisa ke buka ya padahal bonus 15
goodnovel comment avatar
Rafasya
Siap, ditunggu ya ...
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Akhir dari segalanya!

    CLICK!Suara pengaman pistol dilepas. Udara di atap itu berubah dingin, seolah ikut menahan napas bersama mereka.Lucas terdiam, lututnya gemetar, tangan bergetar memegang lantai atap yang basah oleh darahnya sendiri. Matanya menatap moncong pistol yang hanya berjarak satu jengkal dari dahinya.“Tidak, Michael! Jangan lakukan itu, aku…” suaranya parau, pecah karena ketakutan yang kini menguasai tubuhnya.“…aku menyesal! Sangat menyesal! Kau benar, harusnya aku tidak mengkhianatimu. Tolong berikan aku kesempatan untuk menebus dosa.”Air mata bercampur darah mengalir dari wajah Lucas. Ia kini tak lagi seperti kriminal berbahaya—melainkan pria pecundang yang tahu ajal sudah menjemputnya.Michael memandangi Lucas dengan mata merah penuh kebencian, dadanya naik-turun tajam. Luka di wajahnya berdenyut keras, namun itu tak sebanding dengan luka di dalam dadanya—yang telah Lucas toreh begitu dalam selama ini.“Sekali pengkhianat …” gumam Michael pelan namun jelas,“... akan tetap pengkhianat!

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Riwayatmu sudah tamat!

    Lucas melangkah maju, jaket hitamnya berkibar pelan diterpa hembusan udara lembap lorong. Wajahnya berubah lebih dingin, senyuman sinis lenyap tergantikan oleh tatapan tajam penuh dendam. Michael memutar bahunya, menatap pria yang selama ini menjadi duri di hidupnya. Satu langkah maju dari Lucas, satu langkah siaga dari Michael.Mereka berdiri saling berhadapan.Sahira mundur perlahan, napasnya masih berat, tubuhnya penuh luka, tapi sorot matanya tak gentar. Dia tahu—pertarungan ini bukan sekadar duel dua pria, tapi perhitungan yang tertunda selama ini.“Sudah lama aku ingin menghancurkanmu, Michael,” ucap Lucas serak. “Tapi sekarang ... aku ingin menikmati setiap detiknya.”Michael menyeringai tipis. “Kau selalu terlalu banyak bicara.”Tak ada aba-aba. Lucas melesat lebih dulu, tinjunya menyambar ke arah wajah Michael. Tapi Michael sigap menangkis dan membalas dengan pukulan keras ke perut lawannya.Bugh! Tubuh Lucas sedikit terhuyung, tapi ia cepat memulihkan posisi, menyikut Micha

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pertarungan sengit

    Langkah kaki Michael dan Sahira bergema pelan di lorong bawah tanah yang gelap dan pengap. Dinding-dinding lembap di sisi mereka berlumut, cahaya temaram dari lampu gantung tua berayun pelan, menciptakan bayangan bergerak yang membuat jantung berdebar. Napas mereka tertahan, telinga waspada menangkap setiap suara.Michael menggenggam erat tangan Sahira, tubuhnya tetap siaga. “Sedikit lagi, kita keluar dari tempat ini,” bisiknya.Sahira mengangguk, meski napasnya ngos-ngosan. “Aku tak percaya aku akhirnya bisa berjalan di luar ruangan itu lagi …”Mereka tiba di pintu besi tua, gerbang terakhir sebelum dunia luar. Michael menarik napas dalam-dalam dan memutar gagangnya perlahan. Engsel pintu berdecit lirih.“Kau yakin takkan ada yang tau?”“Mereka semua sibuk, apalagi si penghianat itu.”“Baiklah, ayok.”Cahaya dari luar mulai menerobos masuk—dan bersamaan dengan itu, suara langkah sepatu bergema keras di depan mereka.Braakk!Pintu terbuka sepenuhnya.Tapi ...Lucas berdiri di sana.Le

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Harus pergi!

    Lucas terhuyung keluar dari kamar mandi dengan langkah gontai. Tubuhnya berkeringat, wajahnya pucat, dan tangannya masih menekan perutnya yang melilit nyeri. Napasnya berat seperti baru berlari maraton, sementara bajunya kusut dan lembap. Dia menggertakkan gigi, kesal sekaligus bingung. Obat dari dokter bayangannya memang perlahan bekerja, tapi rasa perih dan panas di perutnya belum sepenuhnya reda.“Brengsek,” gumamnya, menahan gejolak di lambungnya. “Apa yang terjadi tadi … siapa yang—”Matanya menyapu ruangannya.Kosong.Dia keluar dan menyapu lorong di sekelilingnya.Kosong juga. Hening.Tak ada tanda-tanda anak buah yang tadi mengantar makanan. Yang seharusnya masih berjaga di depan pintu.“Mana orang itu?!” bentaknya, suaranya menggema dalam lorong beton.Seorang pria berseragam hitam muncul dari tikungan. “Bos, saya di sini!”Lucas mendekatinya cepat, menyeringai marah. “Mana anak buah yang tadi antar makanan untukku? Yang tinggi, bawa baki?”Pria itu mengerutkan kening. “Saya

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Memberi sedikit pelajaran!

    Langit mulai menggelap di luar jendela kecil yang terpasang tinggi di ruangan itu. Michael berdiri di balik pintu, menatap jam tangan yang kini berdetak seperti detik menuju kehancuran. Ia menarik napas pelan, lalu mengenakan kembali jaket gelap dan topengnya. Kali ini, rencananya dimulai. Satu langkah kecil, namun berarti: membuat Lucas menderita, tanpa curiga.Beberapa jam sebelumnya, Michael diam-diam menyusup ke dapur bawah—tempat para penjaga biasa mengambil makanan. Ia berpura-pura sebagai bagian dari "pengamanan baru", dan tidak ada yang menyadari identitas aslinya. Lagipula, semua terlalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing.Ia menemukan apa yang ia cari: sebotol kecil cairan pencahar kuat. Hanya satu tetes saja cukup membuat perut menjerit. Michael menyelipkannya ke saku dalam, lalu menunggu saat yang tepat.Dan momen itu datang malam ini, saat Lucas memerintahkan seorang penjaga membawa makanan ke ruang istirahatnya. Michael menawarkan diri—dengan gaya merendah penuh ke

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Maafkan aku

    Sahira menyuap sesendok terakhir sup yang hangat itu dengan gerakan pelan dan hati-hati. Aroma kaldu yang menggoda telah menipiskan pertahanannya sejak awal, namun ia mencoba bertahan hingga tubuhnya sendiri tak kuasa menolak. Meskipun hatinya masih kalut, tubuhnya tetap membutuhkan asupan setelah sekian lama disiksa oleh kelaparan dan dingin yang menusuk tulang. Hangatnya sup itu seolah membungkus seisi perutnya, menciptakan perasaan lega yang samar—walau hanya sesaat.Di seberangnya, Michael duduk diam, menatapnya lekat-lekat. Tatapan pria itu seperti lautan dalam yang menyimpan badai emosi—kelegaan, belas kasih, dan ketakutan yang membuncah namun terkekang di balik wajah tenangnya. Napasnya tertahan ketika melihat wanita itu akhirnya menyerah pada rasa lapar, menyaksikan bagaimana Sahira mulai memulihkan sedikit kekuatannya, walau masih rapuh.Namun saat sendok itu diletakkan perlahan di atas mangkuk, Michael bergerak cepat. Ia mengeluarkan kain kecil dari saku jaket gelapnya, dan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status