When Athena Sta.Ana discovered she was going to have a baby, she got a divorce paper before she could tell Mikael Angelo Ruiz. She felt sad but acted strong, walking away gracefully. Even after three years together, things didn't improve, and it was his fault for not caring enough, especially when Mikael's first love came back into the picture. Now, she keeps the secret to herself, but what if Mikael finds out?
View More"Apa-apan ini! Kenapa portal ini tidak bisa dibuka!"
Seorang pemuda terlihat sedang memukul-mukul pintu cahaya berwarna ungu gelap. Ia ingin segera keluar dari tempat itu. Ada bahaya yang sedang datang kepadanya.Bai Lihai, begitulah nama pemuda ini. Di tengah situasi yang mengancam dirinya, wajah si pemuda masih terlihat tenang. Ini berbanding terbalik dengan jiwanya yang dilanda ketakutan. Nyatanya, ia memang seorang pemuda yang jarang menunjukkan ekspresi."Sial! Dia masih berniat menyerang ku!"Tidak jauh dari tempat Bai Lihai berada, seekor makhluk mengerikan tengah berjalan mendekat padanya. Tubuh makhluk ini seperti manusia, memiliki dua kaki dan dua tangan. Kulitnya berwarna gelap dan di beberapa bagian tubuh terdapat kristal yang muncul dari dalam tubuh.Makhluk ini memiliki empat mata berbentuk lingkaran seperti mata laba-laba. Mulutnya seperti mulut kelelawar serta memiliki tanduk di bagian atas kepala."Rooaaarrr...!"Raungan makhluk itu begitu keras, hingga memekakkan telinga Bai Lihai.Di saat itu juga, monster yang berukuran lima kali tubuh Bai Lihai menggenggam tubuh si pemuda. Seketika, makhluk tersebut melemparkan Bai Lihai hingga ia menyusur tanah.Tidak sampai di situ, makhluk itu kembali berjalan mendekat ke arah Bai Lihai. Tanpa pikir panjang, si pemuda mencoba lari untuk menghindari si makhluk aneh.Hanya saja, tidak banyak tempat ia bisa lari. Tempat di mana ia berada sekarang bernama Puncak Makam Naga. Jika diperhatikan, tempat ini berbentuk tanah datar yang di kelilingi oleh jurang yang berkabut.Ini adalah sebuah Dimensi Saku tempat dimana anggota Sekte Gerbang Naga dimakamkan. Tujuan si pemuda ke tempat ini adalah untuk mengunjungi makam ibunya. Namun, ia justru bertemu makhluk aneh ini."Ikut aku!"Tiba-tiba saja, seseorang menarik tangan Bai Lihai. Itu adalah seorang wanita berpakaian putih dengan sebuah cadar di wajahnya. Meski wajahnya tidak bisa dilihat, tapi dari sorot matanya Bai Lihai tau, ia adalah gadis yang sangat cantik."Siapa kau?" Sebuah pertanyaan keluar dari mulut Bai Lihai."Jangan banyak bicara! Lebih baik kita selamatkan diri dulu makhluk ini!" Si gadis membalas.Mereka berdua bergerak pada sebuah tangga yang mengarah ke bawah jurang. Sontak, Bai Lihai menghentikan langkah dan melepaskan dirinya dari tarikan si gadis."Apa kau gila? Kita tidak akan selamat jika pergi ke bawah!"Wajar saja Bai Lihai menolak untuk turun ke bawah. Dari apa yang ia ketahui, tidak ada seorang pun yang selamat ketika ia menuruni jurang.Jurang ini memang sangat misterius. Sejak Sekte Gerbang Naga memiliki Dimensi Saku ini, tidak ada seorang pun yang tau apa yang ada di bawah jurang. Beberapa dari mereka yang merasa penasaran, pernah menuruni jurang, tapi tidak seorang pun pernah kembali."Aku tidak akan membawamu sampai ke dasar! Ah... kau akan tau nanti, cepat kita pergi dari sini!" Si gadis kembali menari tangan Bai Lihai dan. menuruni tangga.Tidak terlalu jauh mereka turun, mereka menemukan sebuah goa. Langsung saja mereka memasuki goa tersebut. Jika dilihat dari ukurannya, makhluk itu tidak akan bisa memasuki goa ini. Untuk sementara, mereka selamat.Pandangan Bai Lihai kembali menatap pada si gadis. Ia tidak tau siapa dia dan dari mana ia muncul."Siapa kau sebenarnya!" Bai Lihai kembali menanyakan hal tersebut."Margaku Zhu! Aku hanya akan memberitahumu sampai di situ!" Si gadis menjawab."Zhu...!"Bai Lihai langsung berpikir keras mendengar nama marga si gadis. Marganya sama dengan nama marga ibu si pemuda.Ini sangat membingungkan Bai Lihai. Sejauh yang ia tau, ibunya adalah anggota keluarga Zhu yang terakhir. Mengingat ibunya sudah mati, itu artinya marga ini sudah punah sepenuhnya. Namun, bagaimana mungkin gadis itu menyebutnya demikian."Jangan membohongiku! Cepat katakan siapa kau sebenarnya? Dari mana kau berasal? Dan bagaimana kau bisa berada di Puncak Makam Naga?" Lebih banyak pertanyaan yang diajukan Bai Lihai."Apa kau tidak bisa berkata lebih lembut pada seorang wanita! Biar bagaimanapun, aku telah menyelamatkanmu dari makhluk itu!" Si gadis merasa kesal nada bicara Bai Lihai yang sedikit kasar.Mendengar perkataan si gadis, Bai Lihai tidak lagi banyak bertanya. Ia lebih memilih diam sambil menyandarkan diri di dinding goa.Kedatangannya ke Puncak Makam Naga ini tidak lain adalah berziarah ke makam ibunya, tapi semuanya berantakan karena makhluk itu. Padahal, ini akan jadi ziarah terakhirnya.Esok hari, Bai Lihai akan tepat berusia 16 tahun. Sesuai peraturan Sekte Gerbang Naga, anak yang tidak bisa berkultivasi hanya diizinkan tinggal sampai usia 16 tahun. Itu artinya si pemuda harus meninggalkan sekte pada hari itu.Memang, begitulah kenyataan yang dialami oleh Bai Lihai. Terlahir di dunia Kultivator, tapi ia tidak bisa berkultivasi. Sudah barang tentu ia dianggap sampah oleh anggota sekte lainnya, tak terkecuali ayah dan saudara-saudaranya sendiri.Tidak ada satupun yang mau berteman dengan Bai Lihai, membuat ia lebih banyak menghabiskan waktu sendirian. Tidak ada yang peduli dengannya, membuat ia menumbuhkan rasa tidak peduli juga terhadap orang lain."Apa yang sedang kau pikirkan?" Si gadis mengajukan pertanyaan setelah melihat Bai Lihai yang termenung.Si pemuda tidak menjawab. Ia membalas si gadis yang sebelumnya juga menolak menjawab pertanyaannya.Si gadis mendengus kesal melihat reaksi Bai Lihai. Ia pun memilih untuk tidak mempedulikan si pemuda dan lebih memilih untuk duduk sambil memeluk lutut di samping si pemuda.Cukup lama keduanya diam, sebelum akhirnya Bai Lihai mengeluarkan suara. "Apa makhluk itu telah pergi? Aku tidak bisa terus berada di sini.""Makhluk itu tidak akan pergi sebelum ia menangkapmu!" Si gadis mengomentari perkataan Bai Lihai."Kau tidak perlu mengatakan apapun! Aku tidak peduli dengan gadis misterius sepertimu!"Si gadis menatap pada Bai Lihai. Sebuah senyum terukir dari balik cadarnya.Bai Lihai menyadari tatapan si gadis. Awalnya ia tidak peduli. Namun, gadis itu terus menatapnya dalam waktu lama, membuat si pemuda menjadi salah tingkah."Kenapa kau menatapku seperti itu?""Sebenarnya, aku ke sini untuk memberikan ini padamu!" Si gadis menunjukkan sebuah Pil berwarna ungu gelap. "Jika kau mengkonsumsi Pil ini, makhluk itu akan mengikuti semua. perkataanmu!" Si gadis melanjutkan.Bai Lihai juga ikut menatap si gadis. Entah apa yang ia katakan bisa dipercaya atau tidak. Namun, jika gadis itu berkata benar, kenapa harus menunggu selama ini untuk mengatakannya.Si gadis sadar, Bai Lihai kurang percaya padanya. "Terserah kau, mau percaya atau tidak! Yang jelas, jika pun kau tetap di sini, makhluk itu akan tetap bisa menangkapmu!"Si gadis meletakkan Pil tersebut di telapak tangan Bai Lihai. Ia pun segera pergi ke luar dari goa. Tanpa diduga, si gadis melompat ke dalam jurang.Bai Lihai menelan ludah melihat apa yang dilakukan si gadis. Ia pun ikut keluar goa dan melihat ke bawah ke dalam jurang yang berkabut itu.Rasa penasaran yang teramat besar ia rasakan. Siapa sebenarnya gadis itu? Dan apa yang sebenarnya berada di dasar jurang? Jika si gadis berasal dari dasar jurang, itu artinya ada sebuah kehidupan di tempat itu!Kini pandangan Bai Lihai mengarah ke Pil yang diberikan si gadis. "Apa benar yang dikatakan gadis itu!"Bai Lihai. memberanikan diri mengkonsumsi Pil tersebut. Ia ingin membuktikan perkataan si gadis. Tanpa membuang waktu, ia segera menaiki tangga setelah mengkonsumsi Pil tersebut. Dapat ia lihat, makhluk itu sedang menunggunya. Bai Lihai berjalan mendekat padanga."Menyingkir dariku!" Si pemuda memberi perintah.Makhluk itu meraung dengan keras. Ia berlari ke arah Bai Lihai dan dalam satu jangkauan, Bai Lihai sudah berada di dalam genggaman makhluk itu.Tulang-tulang si pemuda terasa seperti akan remuk akibat genggaman si makhluk yang begitu kuat. Ditambah lagi, makhluk ini meraung tepat di wajah Bai Lihai.Suaranya yang menyakitkan telinga, ditambah dengan bau napas yang menyengat, Bai Lihai langsung terkulai lemas di genggaman makhluk itu.Tidak sampai di situ, si makhluk melempar Bai Lihai hingga ia terhempas dan menyusur tanah. Si pemuda terbatuk karena debu yang berterbangan terhirup olehnya. Tepi bibirnya mengeluarkan darah. Tubuh terasa begitu sakit."Sial! Gadis itu membohongiku!" Bai Lihai menggerutu karena ucapan si gadis tidak sesuai dengan kenyataan.Tidak berselang lama, makhluk itu kembali melakukan hal yang sama. Namun, kali ini ia tidak melemparkan Bai Lihai ke tanah, melainkan ke portal yang menghubungkan Puncak Makam Naga dengan Sekte Gerbang Naga.Bai Lihai menembus portal tersebut. Tubuhnya jatuh di depan sebuah bangunan berbentuk makam yang terletak di bagian belakang Sekte Gerbang Naga.Bai Lihai menelentangkan tubuh menatap langit di Sekte Gerbang Naga yang berwarna biru."Makhluk apa itu tadi? Dan siapa gadis itu sebenarnya?" Bai Lihai bergumam sendiri.Pandangan Bai Lihai pada langit cerah terganggu oleh wajah seorang pria tiba-tiba muncul di bola matanya."Aku belum menghajarmu, tapi kau sudah babak-belur!" Si pria ini berucap.'Apa lagi ini! Baru saja keluar dari satu masalah, muncul masalah berikutnya!' Bai Lihai membatin di dalam hati.TUMANGO na lang ng ulo si Sandro bilang tugon sa tanong nina Damien at Bryan. “See kahit sila ay nagulat so ako pa ba?” singit naman ni Trisha. “Oo na hindi naman ako nakikipag argue at sinasabi ko lang naman sa inyo ang totoo.” “How even is that possible? O baka fraud lang iyan at nagdedelusyon lang yung bata!” inis na inis na reklamo ni Trisha. She can’t accept the fact na may anak si Mikael. ‘It can’t be true.’ sa isip niya. “P{wede mag chill ka lang di pa nga sure iyon kaya nga aalamin muna ni Mikael pero kasi…” naputol ang sasbaihin ni Sandro ng sumingit si Damien. “Pero ano?” si Damien. “Ganito kasi yung batang babaeng tumatawag sa kanya ng papa doon sa hotel na tinutuluyan natin, pag nakita nyo iisipin niyo talaga na si Mikael ang papa kasi halos kamukha niya, carbon copy kaso girl version niya lang!” “My god Sandro maghunos dili ka nga sa mga sinasabi mo!” nakabusangot at insi na sabat ni Trisha. “Eh totoo lang naman ang sinasabi ko, if kayo makakakita talagang mag a
PAGKAPASOK ni MIkael sa loob ng penthouse ay doon niya namalayan na nakatulog na pala ang batang babaeng inaakay niya. Agad niya naman inayos ito at pinahiga sa kama niya. He carefully tucked her in with the blanket at agad na tumayo at kinuha ang cellphone sa bulsa nito ng marinig niyang nag ri-ring ito. Tiningnan niya ang screen ng kanyang telepono at nakita niya ang pangalan ni Sandro. “Yes, Sandro kumusta?” tanong nito kaagad. “First of all, I am telling you na nandito na kami sa function hall Dela Rama kung saan ginaganap ang birthday party ng anak ni Armando Dela Rama.” pagkwe-kwento ni Sandro then napatingin siya sa likod niya ng may kumalabit sa kanya.It’s Trisha Buenavista, mouthing to him asking if si Mikael ba ang ang kausap niya. Tumango naman siya to confirm sa kay Trisha na si MIkael. At ng makumpirma ni Trisha na si Mikael ang kausap ni Sandro ay agad itong nakiusap kung pupwede na kausapin niya rin. Sumenyas si Sandro kay Trusha, na maghintay. “And by the way, Tri
HALOS mabulunan si Sandro ng marinig niya ang batang babaeng tumatakbo at agad na yumakap sa mga binti Mikael at tinatawag nitong “papa’.“OMG! Bro… kailan ka pa nagkaroon nga anak?” gulat at natatawang tanong nito sa kay Mikael. Agad naman binalingan ni Mikael si Sandro at tinapunan ng masamang tingin, “ Shut up Sandro or I’ll kill you!” Agad naman nag hands up si Sandro pero pilit na pinipigilan ang tawa nito dahil sa gulat na mukha ni Mikael kanina. “Oh ayan ka naman di ka mabiro, chill lang bro! Chill lang!” Si Miss Santos naman ay agad na kinuha ang si Lily sa pagkakayap kay Mikael at agad na nagpaliwanag. “Pasensiya na po Mr. Ruiz, nawawala kasi ang batang ito ang hinahanap niya ang kanyang Papa.” Nagbabalikawas naman si Lily sa hawak ni MIss Santos at gustong kumawala. “Please let me go, Papa…” paulit-ulit na sambit naman ni Lily. Kahit si MIkael na naguguluhan ay inutos niyang bitawan ni Miss Santos ang bata dahil paulit ulit ang tawag sa kanya ng Papa nito at mangiyak
“SABI kasi sa iyo Ma’am halos magkamukha eh, girl version lang po kaya di namin alam kung tatawagan ba namin o sa iyo muna sasabihin since mukhang sekreto ata ang tungkol sa bagay na ito.” Nag buntong hininga si Miss Santos at sumang ayon naman sa ginawa ng kanyang receptionist, “ kung sabagay tama lang na tinawagan mo ako muna dahil dapat tayong makasiguro.” Umupo si Miss Santos sa kaharap na upuan ng sofa na inuupuan ni Lily dahil balak niyang tanungin ito. “Hello Hija.” bati niya dito wearing her biggest sweet and friendly smile. Sa isip ni Miss Santos that time if nagakataong totoong anak ni Mr. Ruiz ang bata ay tiyak na magiging alas niya ito para mapalapit sa ama nito. Matagal na rin siyang may paghanga sa kay Mr. Ruiz kaso di siya nito pinapansin though nakuha niya naman ang atensyon ng isa sa mga associate nito at matalik na kaibigan pero iba pa rin pag si Mikael Angelo Ruiz. Napansin naman ni Lily ang magandang babae nakaupo sa katapat ng inuupuan niya. Napaka friendly n
TATAWAGIN pa sana ng receptionist ang isa sa mga bodyguard ni Mikael ng maalala niya nagbilin ang kanyang manager na isabi dito kung meron mang problema o issue tungkol sa kay Mikael dahil sa isa ito sa pinakamahalaga nilang panauhin at hindi pwedeng magkaproblema ang kanilang serbisyo. “Dito ka na muna Hija, umupo ka dito sa tabi ko.” sabi ng receptionist sa kay Lily at pinapasok nito sa reception area nila at pinaupo sa stool habang inalalayan. “Salamat po!” masiglang sabi ni Lily. Ngumiti naman ang receptionist sa kanya at napa smile dahil aliw na aliw siya kay Lily dahil sa ganda at cuteness nito. “Ang cute mo talaga!” gigil nito. Humagikhik lang si Lily at pagkatapos ang receptionist naman ay agad na nag dial ng numero ng kanilang manager. “Hello Ma’am may kaunting problema po.” pagkasabi nito ng receptionist ay agad naman ng hysterical ang manager sa kabilang linya at medyo napalakas ang boses. “Anong problema!?” sagot ng manager sa kabilang linya ng marealized niyang med
NAKANGITING umuupo si Lily sa likod na upuan ng taxi na kanyang sinasakyan. Tapos napapa ‘wow’ pa siya sa tuwing dumudungaw siya sa bintana upang makita ang malalaking gusali sa kabila’t kanan ng kalsada na kanilang dinaraanan. At dahil sa bibo na persdonality ni Lily ay nakumbinse ang driver sa ideya na naiwan nga siya ng limousine na kanilang sinusundan. Natuwa ang driver sa kay Lily dahil di bakas ang takot sa mukha nito. Kaya na curious ang driver sa kung ilang taon ito dahil para itong matanda kung mag-isip at magsalita. “Hija…” tawag pansin ng driver sa kanya. “Hmmm, po?” sagot naman ni Lily at tumingin sa driver. “Ilang taon ka?” “Uhmm, ano po 5 years old po!” bibong sagot nito sa driver. Halos muntik ng matapakan ng diriver ang preno ng marinig ang sagot ni Lily. Nagulat siya at di makapaniwala na sa murang edad na 5 years old ay napaka bibo ng batang kayang sakay. Nakakapagtataka pero nakakamangha rin. “Ang bata mo pa pala Hija…”Medyo confused si Lily sa sinabi ng
Maligayang pagdating sa aming mundo ng katha - Goodnovel. Kung gusto mo ang nobelang ito o ikaw ay isang idealista,nais tuklasin ang isang perpektong mundo, at gusto mo ring maging isang manunulat ng nobela online upang kumita, maaari kang sumali sa aming pamilya upang magbasa o lumikha ng iba't ibang uri ng mga libro, tulad ng romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel at iba pa. Kung ikaw ay isang mambabasa, ang mga magandang nobela ay maaaring mapili dito. Kung ikaw ay isang may-akda, maaari kang makakuha ng higit na inspirasyon mula sa iba para makalikha ng mas makikinang na mga gawa, at higit pa, ang iyong mga gawa sa aming platform ay mas maraming pansin at makakakuha ng higit na paghanga mula sa mga mambabasa.
Comments