Share

2. SIAPA MAHESSA?

Masa Sebelum Prolog...

"Dasar kamu anak tidak berguna! Pergi saja sana ke Neraka! Susul Ibumu si pelacur sialan itu! Brengsek!"

"Ampun Pak! Jangan!" Teriak seorang bocah lelaki dengan tubuhnya yang sudah bermandikan bensin.

Semua terlambat baginya, ketika sebuah api dari sebatang korek api berhasil dilempar ke arahnya, membuat tubuh mungil kurus kering bocah lelaki itu kini berselimut kobaran api yang menyala-nyala.

Tubuh ringkih bocah itu berguling-guling di lantai, merintih, menangis dan terus berteriak kesakitan.

Wajahnya rusak bahkan hampir seluruh bagian kulit tubuhnya pun mengalami luka bakar yang cukup serius.

Awalnya, dia berpikir bahwa dia akan benar-benar mati saat itu. Hanya saja, Tuhan memang belum mentakdirkannya untuk mati sia-sia, saat seseorang tiba-tiba datang menolongnya.

Dia, seorang bocah perempuan yang juga menghuni lapas yang sama dengan si bocah lelaki malang itu.

"Tolonggg... Tolonggg..."

Suara teriakan terdengar dari mulut mungil bocah perempuan itu yang terus berusaha memadamkan api yang menyelimuti tubuh si bocah lelaki.

Tak ada yang datang, si bocah perempuan berlari mencari salah satu sipir penjara dan memberitahukan tragedi itu, hingga tak lama setelahnya, dia datang dan menemukan si bocah lelaki sudah tak bergerak.

"Apa dia sudah mati?" Tanya si bocah perempuan.

"Belum, dia belum mati! Panggil Ambulance, kita harus membawanya ke rumah sakit," kata sang sipir penjara pada rekannya setelah dia berhasil memadamkan api.

"Yasa bangun! Yasa bangun..." Si bocah perempuan itu menangis terisak. Mengguncang tubuh hangus si bocah lelaki di hadapannya.

Tanpa pernah dia tahu, bahwa si bocah lelaki saat itu masih tersadar. Menatap ringkih ke arah si bocah perempuan sambil terus menggumamkan kata terima kasih di dalam hatinya.

Terus menerus...

Aku berjanji, jika aku berhasil sembuh, aku akan mencarimu di mana pun kamu berada, Vi...

Gumam si bocah lelaki itu dalam hati.

*

"Permisi Tuan? Tuan? Tuan Mahes?"

Mahessa terkejut.

Seolah jiwanya baru saja kembali merasuk ke dalam raganya ketika bahunya diguncang perlahan oleh Saga, sang Asisten pribadinya.

"Ya Saga, ada apa?" Tanya Mahessa saat itu.

Saga memberikan sebuah berkas pada sang atasan.

"Kami sudah berhasil menemukan di mana keberadaan Gavin, Tuan."

"Di mana?"

"Gavin sekarang ada di Jakarta, Tuan." lapor Saga lagi.

Mahessa mengangguk. "Berani-beraninya dia mempermainkan aku! Brengsek!" Maki Mahessa dengan wajah bengisnya. Mahessa menghempaskan tubuhnya ke sandaran kursi lalu memijit pangkal hidungnya sesaat.

"Tangkap lelaki itu dan bawa ke hadapanku!" Perintahnya kemudian.

*****

Hari ini sangat melelahkan.

Vanessa hendak pulang setelah dirinya bergantian dengan Vanilla untuk menjaga Isna yang merupakan Ibu tirinya, di rumah sakit.

Vanessa baru saja keluar dari toilet umum rumah sakit ketika dirinya tiba-tiba dikejutkan oleh beberapa lelaki berseragam hitam yang berdiri di depan pintu toilet.

Sedang apa juga mereka berdiri di depan toilet perempuan?

Aneh!

Gerutu Vanessa membatin.

Hingga saat Vanessa sudah berjalan beberapa langkah dari pintu toilet, Vanessa mendengar suara seorang lelaki memanggil namanya.

Vanessa menoleh dan mendapati seorang lelaki dengan pakaian casualnya tampak berjalan mendekati Vanessa diikuti empat orang lelaki berseragam hitam tadi di belakang.

"Anda memanggil saya?" Tanya Vanessa saat itu.

"Anda yang bernama Nona Vanessa?" Tanya si lelaki ketika dirinya sudah berdiri berhadapan dengan Vanessa.

"Anda siapa? Dan ada perlu apa?" Tanya Vanessa balik tanpa menjawab pertanyaan lelaki di hadapannya.

Lelaki itu mengeluarkan sebuah amplop dari balik jas hitamnya dan memberikannya pada Vanessa.

"Ini ada kiriman surat dari Bos kami. Dia adalah salah satu anggota keluarga Yasa Ilyas, kekasih anda yang baru saja meninggal," beritahu lelaki itu kemudian.

"Apa? Keluarga Yasa?" Pekik Vanessa kaget.

Ya, Yasa Ilyas, memanglah kekasih Vanessa.

Keduanya sudah merencanakan pernikahan, meski takdir berkata lain.

Rencana itu tak pernah terealisasikan karena Yasa yang lebih dulu pergi meninggalkan Vanessa untuk selama-lamanya.

Yasa Ilyas meninggal akibat dibunuh oleh Ibu kandung Vanessa yang mengidap gangguan jiwa.

Dan keberadaan Isna sang Ibu tiri yang kini dirawat di rumah sakit pun tak lepas dari kelakuan keji Kenari, yang merupakan Ibu kandung Vanessa dan Vanilla, sepasang saudari berwajah mirip bak pinang dibelah dua.

"Maaf, sepertinya Anda salah orang, Tuan-tuan. Sebab setahu saya, Almarhum Yasa selama ini sudah tidak memiliki keluarga," jawab Vanessa sesuai dengan apa yang dia ketahui selama ini.

Sejauh dirinya mengenal Yasa, yang Vanessa tahu, Yasa hanya hidup sebatang kara. Bahkan mengenai asal usul Yasa sendiri, Vanessa pun tidak tahu karena Yasa tak pernah menceritakannya. Bukan tak pernah, tapi memang tidak mau menceritakan.

Jika Vanessa bertanya, maka Yasa hanya akan menjawab, "aku sudah bilangkan, kalau aku sudah nggak punya keluarga lagi, Nes, kenapa sih kamu nggak percaya sama aku?"

Hingga pada akhirnya, Yasa meninggal dunia, bahkan Vanessa tak tahu harus menghubungi siapa dari pihak orang-orang yang Yasa kenal selama hidupnya.

Lelaki itu terlalu misterius, tapi sialnya, Vanessa begitu tergila-gila padanya.

Bagi seorang Vanessa, Yasa adalah seluruh hidupnya. Dia tak mau berpikir macam-macam apalagi harus berprasangka buruk pada Yasa, karena Vanessa tahu, Yasa adalah lelaki yang baik dan dia sangat mencintai Yasa.

Itulah sebabnya, Vanessa kaget saat tahu bahwa orang-orang di hadapannya ini adalah orang suruhan keluarga Yasa.

Belum reda beban batin atas kehilangan yang dia rasakan akibat kematian Yasa, entah hal apa lagi yang harus Vanessa hadapi sekarang, mengenai latar belakang lelaki yang seharusnya menjadi suaminya itu.

"Bos kami, ingin mengajak anda bertemu Nona, ada sesuatu yang harus anda ketahui tentang Yasa," beritahu lelaki itu lagi.

Kening Vanessa berkerut tanda Vanessa benar-benar kebingungan.

"Apa Yasa memiliki hutang dengan rentenir?" Tanya Vanessa dengan pertanyaan super polos yang mengundang tawa lelaki di hadapannya itu.

"Tidak Nona. Nanti Bos kami yang akan menjelaskan. Waktu dan tempat pertemuan sudah diatur. Saya harus pamit sekarang karena masih harus mengurus pekerjaan lain, permisi Nona."

Saat itu, Vanessa hanya bisa terpaku menatap kepergian sekawanan lelaki misterius itu.

Hingga setelahnya, Vanessa yang penasaran segera membuka dan membaca isi surat di dalam amplop di tangannya.

Sebuah surat dari seorang lelaki bernama, Mahessa.

Tanpa pikir panjang, Vanessa pun langsung mencari tempat nyaman untuk segera membaca isi surat tersebut.

*

Dear Nona Vi yang terhormat...

Perkenalkan, saya Mahessa, saudara Yasa.

Saya sudah mendengar berita atas kematian Yasa dan hal itu membuat saya sangat terpukul.

Kedatangan saya ke Indonesia memang utama karena ingin bertemu dengan Yasa, karena Yasa yang meminta saya untuk datang menghadiri acara pernikahannya dengan Anda.

Tapi sayang, semua rencana itu harus gagal karena kini, Yasa sudah tiada.

Melalui surat ini, saya hanya ingin menyampaikan amanat yang pernah Yasa ucapkan dalam pertemuan terakhirnya dengan saya di Paris dahulu, sebelum kalian kembali bertemu dan berbaikan.

Yasa mengatakan bahwa dia ingin saya menjaga seorang wanita bernama Vi, jika suatu hari nanti dirinya lebih dulu tiada.

Itulah sebabnya saya menulis surat ini karena saya terlalu malu untuk mengungkapkan hal sesensitif ini pada Anda secara langsung.

Jika Anda berkenan, saya bersedia menggantikan posisi Yasa untuk menikah dengan Anda dan menjadi Ayah yang baik untuk janin yang kini sedang anda kandung.

Saya bersedia bertanggung jawab, Nona Vi.

Jika Anda bersedia menerima tawaran saya, mari kita bertemu di lokasi yang sudah saya kirimkan ke nomor ponsel Anda.

Saya tunggu kedatangan dan kabar baik dari Anda.

Mahessa.

Vanessa seketika terkejut saat tiba-tiba ponselnya berdering dan nomor baru tertera di sana mengirimkan sebuah alamat.

Siapa sebenarnya Mahessa?

Kenapa dia bisa tahu nomor ponselku?

Pikir Vanessa membatin.

Dia benar-benar bingung.

*****

Buat yang suka, hayuk atuh di Vote dan koment...

Salam Herofah...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status