Home / Fantasi / HUKUMAN DEWA KEMATIAN / Tugas Dari Mahadewa

Share

Tugas Dari Mahadewa

Author: Rcancer
last update Last Updated: 2023-07-18 17:58:51

"Bagaimana mungkin dia bisa kabur!" teriak Mahadewa dengan suara lantang yang sangat menggelagar. Bahkan Jasuke dan Dewa kehidupan sampai terjengat karena terlalu kaget oleh teriakan penuh amarah yang ditunjukan Mahadewa saat ini. "Bagaimana bisa kalian bisa seteledor itu, hah! Apa kalian tidak tahu, bahaya yang bisa dia datangkan?"

Dewa penjaga yang tadi masuk memberi laporan langsung bersimpuh dengan segala rasa takut dan juga rasa sesal yang begitu mendalam. "Ampuni saya, Mahadewa. Ampuni kesalahan saya. Tadi dia hanya bilang hendak pamit kepada rekannya, tapi tidak kami sangka dia malah melarikan diri melalui jalur lain di saat kami sedang menunggunya. Kami baru mendapat laporan saat ada dewa yang berteriak, melihat dia lari ke arah gerbang manusia."

Tangan Mahadewa terkepal sangat kencang. "Kamu tahu apa akibat yang bisa dia timbulkan jika dia berhasil sampai ke dunia manusia? Dia bisa ikut campur dalam kehidupan para makhluk hidup. Dia juga masih memiliki kekuatan dewa yang bisa dia gunakan untuk berbuat kejahatan, paham kamu, hah!" Mahadewa benar benar tidak bisa membendung amarahnya.

"Panggil rekan kamu dan suruh menghadap saya, sekarang!" titah Mahhadewa, yang langsung dipatuhi oleh Dewa penjaga tersebut. Dia langsung pergi untuk menemui Dewa penjaga lain yang masih berada di pintu batas dua dunia.

"Bagaimana ini, Mahadewa? Kita harus menangkapnya? Jangan sampai penguasa murka kepada para dewa karena hal ini," ucap Dewa kehidupan tak lama setelah Dewa penjaga pergi. Mahadewa terdiam sembari berpikir, sekaligus mengontrol kembali emosi dalam benaknya.

"Tenanglah, saya tahu ini sangat bahaya, tapi saya juga tahu bagaimana mengatasinya," balas Mahadewa yang sudah kembali tenang.

"Bagaimana caranya, Mahadewa?" tanya Dewa kehidupan. Jasuke yang masih terpaku di tempatnya, juga sebenarnya penasaran dengan pembahasan yang dia saksikan saat ini. Namun Jasuke tidak berani mengeluarkan suaranya karena saat ini dia juga sedang dalam posisi menjadi tersangka, yang baru saja menerima sebuah hukuman.

Bukannya menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Dewa kehidupan, Mahadewa melayangkan tatapannya ke arah Dewa kematian yang sedari tadi terdiam. Tatapan Mahadewa begitu dingin, sampai Jasuke merasa salah tingkah sendiri. "Bawa cincin itu kemari."

Jasuke tercengang, lalu dia menatap cincin yang ada pada genggamannya. Tak lama setelahnya, kaki Jasuke melangkah menuju ke arah singgasana dan menyerahkan cincin tersebut kepada Mahadewa. Setelah itu Jasuke kembali ke tempat duduknya dengan mata terus memperhatikan tangan Mahadewa yang menggengam cincin.

Tak lama setelahnya, Mata Jasuke membulat begitu melihat tangan Mahadewa yang terkepal dengan menggenggam cincin, mengeluarkan cahaya dengan warna yang sangat cerah. Cahaya yang terpancar juga menunjukan warna yang bergantian. Total ada tujuh warna yang terpancar dari celah celah jari tangan Mahadewa.

"Ambilah cincin ini," titah Mahadewa lagi. Jasuke hanya mengangguk dengan membungkukkan setengah badannya, lalu kembali mendekat untuk mengambil cincin tersebut. "Cincin itu sudah saya beri kekuatan yang bisa kamu gunakan untuk menangkap Dewa yang melarikan diri."

"Apa!" Jasuke terlihat begitu terkejut. "Mahadewa menugaskan saya untuk menangkap Dewa yang melarikan diri?"

Mahadewa mengangguk. "Selagi kamu berada di dunia manusia menjalankan hukuman, sekalian saja saya tugaskan kamu untuk menangkap Dewa yang sudah dirasuki jiwa iblis itu."

"Tapi Mahadewa, apa saya mampu?" Jasuke malah terlihat ragu dengan kekuatannya sendiri.

"Saya yakin kamu pasti mampu. Yang pasti kamu harus tahu, dia melarikan diri ke dunia manusia, karena dia ingin mengacaukan hukuman kamu agar kamu tidak bisa kembali lagi menjadi Dewa. Itulah tujuan yang bisa aku lihat dari Dewa itu."

"Apa! Tapi kenapa?" Jasuke kembali dibuat tercengang, mendengar fakta terbaru.

"Seperti yang kamu ketahui, dia tidak terima kamu bisa lebih baik dari dia. Maka itu saya tugaskan kamu untuk menangkapnya juga, agar kamu bisa membuat dia sadar kalau kamu memang lebih baik dari dia," ucap Mahadewa lagi.

"Lalu, bagaimana caranya kami bisa saling mengenali satu sama lain, Mahadewa?" tanya Jasuke lagi.

"Karena dia bisa berubah wujud dengan kekuatan dewa yang masih dia miliki, kamu bisa merasakan kehadirannya jika cincin yang ada pada kamu mengeluarkan cahaya. Maka itu, simpanlah cincin itu baik baik, karena semua kekuatan kamu berasal dari cincin itu." Jasuke langsung mengangguk tanda mengerti.

"Kamu tidak perlu takut, karena jika kamu berhasil menjalankan semuanya, kamu akan langsung diangkat menjadi Mahadewa oleh penguasa alam," ucap Dewa kehidupan.

"Apa? Benarkah, Mahadewa?" tanya Jasuke dengan tatapan terkejut dan juga rasa yang tidak percaya. Tapi melihat Mahadewa juga mengangguk, senyum Jasuke langsung merekah. "Baik, mahadewa, saya akan terima tugas ini dan menjalankannya dengan sebaik baiknya."

"Tapi kamu tetap harus waspada, pasti Dewa yang kamu buru akan menggunakan segala akal liciknya untuk menahan kamu agar tetap menjadi manusia," Dewa kehidupan memberi sebuah saran yang langsung di terima oleh Jasuke.

Di saat bersamaan dua Dewa penjaga yang tadi mengawal tersangka, kini kembali menghadap dan mereka langsung bersimpuh, memohon ampun atas kesalahan yang mereka lakukan sampai menyebabkan sang tersangka melarikan diri.

"Baiklah, karena kesalahan kalian juga cukup fatal, kalian juga akan saya turunkan ke bumi untuk membantu Jasuke menangkap Dewa yang melarikan diri," Mahadewa langsung memberi keputussan yang membuat dua Dewa penjaga itu terkejut. Keduanya juga sempat melayangkan rasa keberatan, tapi keputusan Mahadewa tidak bisa diganggu gugat.

Kedua Dewa penjaga akhirnya pasrah karena tugas mereka juga harus menangkap Dewa yang tadi melarikan diri. Keduanya juga dibekali kekuatan masing masing yang mungkin mereka butuhkan, serta beberapa nasehat yang bisa mereka lakukan dan juga beberapa larangan yang harus mereka patuhi.

Bukan hanya itu saja, Jasuke juga diberi bekal dalam bentuk harta yang melimpah layaknya manusia agar dia dan dua penjaga bisa menutupi identitas asli mereka. Setelah semua urusan selesai, Jasuke dan dua Dewa penjaga kembali ke tempatnya masing masing. Semua Dewa kematian yang satu angkatan dengan Jasuke sangat terkejut begitu mereka mendengar apa yang menimpa Jasuke kali ini. Mereka tidak menyangka, Jasuke justru mendapat hukuman, bukan kabar bahagia yang mereka tungggu sejak tadi.

"Yang sabar, Jasuke, kami akan selalu berdoa untuk keberhasilannmu," ucap salah satu rekan Jasuke mewakili semua dewa yang ada di tempat itu. Jasuke hanya tersenyum tipis, hatinya bergemuruh hebat penuh dengan rasa kecewa.

Beberapa saat kemudian, upacara pelepasan Jasuke dan dua dewa penjaga, terlaksana juga. Dengan diringi raut wajah yang sedih dan haru, upacara yang dipimpin langsung oleh Mahadewa, berjalan dengan suasana yang tenang tanpa ada kebahagiaan. Setelah mengucap kata perpisahan, Jasuke dan dua dewa penjaga langsung bersiap diri untuk melintasi batas antara dua dunia. Begitu terdengar suatu senagai tanda keberangkatan, Jasuke langsung melompat, disusul oleh dua dewa penjaga.

Sementara itu di dunia manusia, saat tubuh Mato sedang didoakan dan bersiap untuk dikremasi, tiba tiba salah satu dari mereka, bersuara dengan lantang. "Loh, tubuh Mato bergerak!" sontak saja semua mata tertuju pada mayat yang siap untuk dimakamkan, dan mereka semua langsung membelalakan matanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Akhir Dari Perjuangan

    Setelah terjadi percakapan yang cukup panjang dengan kedua rekan dewanya, saat ini Jasuke memilih duduk menyendiri, merenungi semua nasehat yang menghampiri dirinya. Saran dan nasehat dari dua dewa berwajah kembar, cukup membantunya untuk merenung agar Jasuke bisa mengambil pilihan yang tepat.Jasuke duduk termenung sembari menatap langit. Pikirannya menerawang pada semua hal yang telah dia lalui. Jasuke membandingkan dirinya sendiri, kala dirinya masih bertugas menjadi dewa dengan saat dia menjalani kehidupan layaknya manusia.Cukup lama sosok dewa itu merenung di halaman rumahnya. Bahkan dia merasa bosan kala jalan pikirannya terasa buntu karena sama sekali tidak menemukan solusi yang tepat menurutnya. Jasuke pun kembali berpikir untuk mengalihkan dilema yang bergelayut dalam benaknya."Apa sebaiknya aku pergi ke rumah Lavena saja ya?" gumamnya kala teringat satu nama wanita yang akan menjadi tempat terakhir Jasuke untuk menanam benih. "Benar, sebaiknya aku ke sana. Mungkin saja

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Jasuke Dilema

    Dick terduduk dengan perasaan yang sangat kacau. Matanya menatap nanar ke arah cahaya merah yang mengandung kekuatan besar, yang baru saja dia miliki. Dick tidak menyangka, kekuatan yang sangat dia harapkan, hanya sekejap bersarang pada tubuhnya. Marah dan menyesal kini berbaur dalam benak sosok dewa itu. Dick menyesal bukan karena kesalahannya yang telah berbuat curang kepada rekan sesama dewa, tapi Dick menyesal, karena dia memilih terlebih dahulu datang ke markas naga merah demi menguasai kelompok tersebut.Dick berandai-andai, jika dia memilih untuk langsung menyerang dunia para dewa, mungkin nasibnya tidak seburuk ini. Dick masih memiliki kesempatan besar untuk membalaskan dendamnya. Bahkan, bisa saja dia berhasil mewujudkan keinginannya itu berkat kekuatan besar yang dia miliki.Namun sayang, harapan tinggal harapan. Dick sudah tidak bisa berkutik lagi karena saat ini dia sudah tidak berdaya sama sekali. Dick bahkan merasa kekuatan lain yang dia miliki juga ikutan lenyap bersam

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Pertarungan Terakhir

    "Apa yang terjadi? Kenapa ruangan menjadi gelap begini?" tanya Nano disela-sela dirinya sedang mencari keberadaan Mato. Sosok dewa itu nampak terkejut dengan perubahan keadaan yang berlangsung mendadak di depan matanya. Ruangan yang tadinya nampak cerah karena cahaya matahari yang menembus dari atap kaca, tiba-tiba menjadi gelap dengan keadaan langit yang sangat mendung. Perubahan cuaca secara signifikan tersebut tentu saja membuat dua dewa yang ada dalam satu ruangan merasa heran."Apa mungkin, ini pengaruah dari kekuatan jahat yang ada dalam tubuh Dick?" tanya Zano menyimpulkan segala yang dia pikirkan sejak perubahan susana itu terjadi."Wah, bisa jadi itu! Jangan-jangan saat ini, Dick sedang mengeluarkan kekuatannya?" Nano mendadak panik kala mengungkapkan dugaannya yang tidak sengaja terbesit dalam pikirannya. "Bagaimana ini? Kita lanjutkan mencari Mato apa membantu Jasuke terlebih dahulu?"Zano menggeleng. "Aku tidak tahu. Saat ini keduanya sangat penting," jawabnya. Nano pun

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Pertarungan

    Jasuke menyeringai. Sosok dewa itu sama sekali tidak merasa gentar kala matanya menangkap sosok Dick, yang penampilannya jelas sangat berbeda. Bahkan dalam benak Jasuke, dia sudah tidak sabar untuk menaklukan dewa yang dia buru, sejak beberapa waktu yang lalu.Sebenarnya Jasuke bukan baru datang ke tempat itu. Dia sudah sejak beberapa waktu yang lalu, sampai di markas Naga merah. Jasuke dan dua dewa berwajah kembar memilih fokus mencari keberadaan Mato, yang kemungkinan berada di salah satu ruangan, setelah tadi mereka mendapat surat ancaman.Namun, kala mereka memasuki ruang utama markas tersebut, Jasuke dikejutkan dengan suara perdebatan. Jasuke pun penasaran dengan apa yang terjadi di sana. Dia dan dewa berwajah kembar, memilih mendekat ke ruang yang nampak ramai dengan persebut. Namun Betapa terkejutnya Jasuke kala dia mengetahui, siapa yang sedang berdebat di sana.Jasuke sempat terperangah melihat keadaan Dick yang jauh berbeda. Bahkan, dari penampilannya saja, Jasuke sudah me

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Menyerang Markas Naga Merah

    Empat sosok dewa masih berbincang sampai detik ini. Mereka membahas sesuatu yang menurut mereka penting sangat penting.Mereka berbagi pendapat dalam persiapan menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi jika sosok dewa yang menjadi buruan mereka, datang dan mengusik ketenangan dunia dewa.Pyar!Tiba-tiba sebuah suara keras, terdengar dari arah halaman depan rumah. Keempat dewa tentu saja kaget mendengar suara tersebut. Tanpa pikir panjang salah satu dari mereka, bangkit dan beranjak keluar untuk mengecek keadaan."Apa ini?" gumam salah satu sosok dewa sembari memungut sesuatu yang tergeletak di atas rumput. Di sana, sosok dewa itu juga menyaksikan salah satu tempat tanaman hias yang terbuat dari tanah liat, nampak pecah dan tanahnya berserakan.Setelah memungut sesuatu yang dia temukan, Sosok dewa itu kembali beranjak masuk untuk menunjukan benda yang dia bawa. "Apa yang pecah, Zano?" tanya Nano begitu melihat Zano menghambiri ketiga dewa lainnya."Tempat tanaman yang ada di at

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Kedatangan Mahadewa

    "Orang rumah pada kemana? Kok sepi?" Jasuke nampak terkejut begitu dirinya sudah sampai di kediamannya dan rumah terlihat sepi.Mata Jasuke mengedar ke segala penjuru ruangan, tapi hanya hening yang dia dapatkan. Jasuke pun berteriak memanggil dua nama dewa. Sekian detik dia berteriak, sama sekali tidak ada sahutan."Apa mereka sedang pergi?" gumam Jasuke sembari mendaratkan pantatnya di atas sofa. Dia merogoh kantung jubah yang dia kenakan dan mengeluarkan ponsel miliknya. "Astaga! Ponselnya mati," keluhnya baru sadar. Entah ponsel miliknya mati sejak kapan, Jasuke sama sekali tidak mengetahuinya. Namun bukannya segera menambah daya, Jasuke malah meletakan ponsel tersebut di atas meja dan dia merebahkan tubuhnya."Mungkin mereka sedang pergi, biarin aja lah," Jasuke kembali bergumam dan dia memilih bengong di sana. Namun, tak lama setelah itu, Jasuke malah dkejutkan dengan kedatangan sosok yang dia kenal secara tiba-tiba dan sudah berdiri di hadapannya."Mahedewa!" pekiknya. Jasuke

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status