Share

Bab 18: Festival Music Nusantara

Ceg kleeek...

Suara pintu perlahan terbuka.

‘wanita itu, posisi tidurnya persis sekali dengan Inda’ batin Jiddan saat melihat Naya sudah terkulai di atas permadani biru bercorakkan bunga-bunga. Dengan posisi miring ke kanan, dan telapak tangan menjadi bantalannya, tampak seperti putri yang tertidur di atas hamparan bunga.

Jiddan melangkah mendekati pemilik alis tebal itu, memandanginya sebentar.

‘maafkan aku santriku, aku terlalu sibuk dengan duniaku, hingga aku melupakan kewajibanku, melupakan janjiku’ batinnya menyesal.

Tak terasa lutut kaki menekuk hingga menyentuh permadani, menjadikan tubuhnya dekat dengan wanita yang tertidur pulas itu.

“Pak Kyai, Kana minta maaf, ini salah Kana Kyai,” ratapnya memelas, ia sudah duduk simpuh pada jarak tiga langkah dari mereka.

Jiddan pun menoleh, lalu mengisyaratkan dengan jari telunjuknya agar Kana tidak bersuara karena takut membangunkan Naya.

Akan tetapi Naya adalah type manusia yang jika mendengar sedikit suara saja ia akan terbangun dari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status