Share

Dua Puluh Lima

Rita bangkit dan mengejar mas Ilham. Aku menatap mereka dari atas. Pertengkaran hebat terjadi. Mas Ilham tampak marah.

Rita meraung-raung agar mas Ilham kembali. Kasihan sekali dia. Sudah diselingkuhi malah memohon agar tak ditinggalkan. Kalau aku jadi Rita kubuang ke tempat yang paling rendah yaitu tempat sampah.

"Mas, aku mohon maafkan aku! Aku gak rela kamu menduakanku." Rita bersimpuh di hadapan mas Ilham.

Menduakan dia. Seharusnya, aku yang marah bukan dia. Pintar sekali ular betina itu bicara.

"Mas, maafkan aku."

Mas Ilham hanya diam tak bersuara. Tante Vivi dan Lisa menghampiri mereka.

"Rita, kamu kenapa?" Membantu Rita bangkit. " Ilham ada apa ini?"

"Tanyakan saja sama anak Tante!"

"Kalian ini sudah dewasa tidak berpikir dewasa. Kamu lihat Ilham, istrimu sedang hamil. Apa kamu tega melukainya?"

"Tidak, Tan."

Wah, pintar sekali tante Vivi menguasai keadaan. Mas Ilham langsung luluh.

"Kamu juga salah! Sudah tahu punya istri masih saja berpacaran."

Mas Ilham menundukka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status