Share

Cinta Pertama

Author: Emeliana
last update Last Updated: 2022-04-30 23:26:23

Pov Sandi

Aku melihatnya dari jauh, setelah sekian lama aku akan bertemu dan melihat lagi wajahnya yang begitu cantik. Dialah wanita yang begitu aku cintai dan dambakan. Dia terlihat resah keluar dari kantor itu.. aku tersenyum bahagia melihat dia sehat dan tak kurang suatu apapun.

Aku tadi berjanji menunggu dia pulang kerja. Aku ingin memandang wajahnya sepuasku tidak seperti 5 bulan lalu pertama kali aku melihatnya dan mencoba mencari tahu tentang dia. Aku selama ini hanya bisa memandang dia dari jauh dan memeluk bayangannya.

Dia masih Lia yang kukenal dulu ketika kami sama-sama SMA. Dialah gadis idola disekolah ku ..begitu banyak pria yang mencoba mendekati dan menggodanya. Aku yang hanya anak seorang pedagang bumbu dapur tidak berani mendekati, bahkan memandangnya pun aku tak punya keberanian.

Dia berjalan pulang sambil mencari keberadaan diriku, aku diamkan sesaat dan merasa sangat senang dia mencari aku.. aku bahagia.

"Lia ....." aku memanggilnya, ketika dia menoleh aku langsung melambaikan tangan. Dia datang., kulihat wajahnya menyelidik memandangku. Aku pura-pura tidak tahu.

Dia bertanya penuh selidik, ketika aku mengatakan namaku. Dia benar-benar tidak tahu siapa aku...,.aku sedih. Padahal dia adalah wanita yang kuingat di setiap desah napasku.

Kami berhenti dulu untuk makan, jujur aku benar-benar tidak bisa makan dari siang, sarapan pun tadi tidak selera. Lia benar-benar merasuki pikiranku. Aku berangkat dari P tanpa berhenti supaya bisa sampai hari ini dikota ini.

Pertemuan ini adalah mimpiku sejak aku SMA. Aku benar-benar tergila- gila pada Lia. Aku rasanya mau melompat ketika Lia memanggil ku dengan panggilan Mas.....untung aku masih sadar ada pelayan rumah makan itu disini.

Selesai makan, kamipun naik mobil Avanza ku setelah membeli makanan untuk anak-anak dirumah. Wajah Lia nampak cemas ...

" Kenapa Lia, kok nampak cemas?" tanyaku

"Maaf mas, aku kepikiran anak-anak dirumah, mereka pasti cemas. Aku gak pernah pulang terlambat. Kasihan mereka hanya berdua tinggal dirumah. "jawab Lia dengan sendu.

"Oh.,sabar ya, kita akan segera sampai" jawabku.

Melihat wajahnya yang sendu itu ingin sekali aku memeluknya dan mengecup bibirnya.

"Mas, didepan masuk kiri ya. " kata Lia

Aku terkejut, hampir aku salah jalan karena memikirkan Lia yang begitu menarik.

Akhirnya kamipun memasuki komplek perumahan yang padat, Lia kos ditempat yang lumayan padat dan jalan yang sempit. Mobil pun harus kutinggal ditempat yang agak jauh karena tidak muat masuk gang.

"Mama......" seorang anak kecil berlari begitu melihat kami masuk kedalam rumah.

Anak itu terlihat cemas, seorang anak laki-laki nampak keluar dari dapur membawa air putih.

"Mama gak kenapa-kenapa kan, kami cemas mama gak pulang-pulang" Katanya.

"Maaf ya nak, mama terlambat. Mama tadi ada sedikit keperluan. " Lia memeluk anak-anak itu. Nyaman sekali melihat mereka begitu saling menyayangi.

"Eh maaf, sampai lupa, anak-anak ini kenalkan teman mama ya, salim nak...." kata Lia

"Doni om"

"Dini om"

"Nama om.,.,...Sandi" kataku sambil menyalami mereka berdua.

Anak-anak ini terlihat ganteng dan cantik ..mereka nampak terurus dengan baik walaupun pakaian yang mereka kenakan biasa-biasa saja.

" Oya, kalian belum makan kan, ini ada lauk tadi dibeli om Sandi. Makan ya nak" Kata Lia

" Ia ma.….." kata mereka

" Duduk dulu ya mas, aku siapkan dulu makanan anak-anak " kata Lia. Aku mengangguk.

Lia masuk kedalam dengan anak-anak.

Aku melihat sekitar ruangan ini, sederhana dan hanya memiliki beberapa barang yang sederhana dan sudah tua. Ada sebuah bingkai foto Lia dengan suami dan anak-anak nya. Mereka tersenyum bahagia di foto itu. Ada rasa sakit dihati ku melihat pelukan mesra Lia dengan suaminya.

" Lia mengapa bukan aku yang ada di foto itu, tapi dia...... musuhku..." Kataku dalam hati.

"Mas, ini minumnya. Diminum ya mas" Kata Lia, sambil duduk didepan ku.

"Iya , terimakasih ya Lia, gimana anak-anak. Sudah makan?" Tanyaku.

"Sudah mas, mereka lagi belajar" kata Lia

" Mas, sekarang ceritakan siapa mas sebenarnya" Lia bertanya dengan serius.

" Baiklah.... namaku Sandi. Dulu kita satu sekolah, cuma memang tidak pernah satu kelas. Kamu memang mungkin gak kenal aku karena kita memang tidak pernah bertegur sapa, walaupun aku merasa kita sudah sangat dekat....he he" aku mencoba membuat dia tidak tegang.

"Walaupun tidak sekelas, seharusnya kita pernah jumpa kalau kita seangkatan kan mas tapi aku merasa asing ya ..." kata Lia sambil mengingat-ingat sesuatu.

"Sudahlah jangan jadi pikiran, anggap saja kita baru jumpa terus kenalan.." Jawabku sambil tersenyum. "Iya memang mas, tapi aku kok kepikiran ya .. " Kata Lia

" Sudah jangan terlalu dipikirin, aku pulang dulu ya gak enak sama tetangga" kataku, karena ada beberapa ibu kulihat mondar-mandir dari tadi melihat kearah kami. Aku takut mereka berfikir yang tidak-tidak kasihan Lia.

"Iya mas, hati-hati ya.." kata Lia

"Iya, ...nanti aku chat kamu. Besok kutunggu kamu pulang kerja ya " Aku pun keluar.

"Salam sama anak-anak ya Lia" kataku sambil jalan.

Diluar kulihat beberapa ibu pura-pura gak lihat , tapi satu orang menegur.

"Mas siapanya Lia ya....Kok gak pernah kami lihat datang" terlihat sangat ingin tahu. "Aku saudaranya dari jauh Bu, kebetulan datang kekota ini sekalian silaturahmi. "jawabku

"O,.... gitu ya., kirain pacarnya" katanya sambil tertawa ramai-ramai.

"Permisi ya Bu" jawabku sambil berlalu.

Akupun melangkah kan kaki dari rumah Lia dengan semangat. Bahagia sekali aku hari ini telah berjumpa dengan cinta pertamaku yang begitu lama kunanti dan kurindukan.

" Aku harus bisa meraih dan memilikinya. Apapun yang terjadi dia harus jadi milik ku" Kataku dalam hati.

(Bersambung....)

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Hadirmu Menghancurkanku   Akhirnya

    Lia akhirnya mendapatkan kebahagiaan setelah bersabar dalam menjalani hidupnya yang penuh liku. Dia bertemu dengan Brata yang mencintai dia dengan semua kekurangan dan kelebihan nya. Mereka berbahagia bersama ketiga buah hatinya. Doni dan Dani yang telah memiliki adik yang begitu lucu sangat menyayangi si kecil. Tidak ada keluarga yang sempurna tapi dalam setiap permasalahan apabila dalam keluarga saling mendukung maka persoalan itu akan dapat diselesaikan dengan baik. Lia merasa menjadi wanita yang begitu bahagia diberi suami dan anak-anak yang begitu menyayangi. Brata juga sangat menyayangi keluarga nya. *********Kehidupan Sandi Dan Susi.Mereka sekarang tinggal di sebuah desa, mereka telah meninggalkan semua kehidupan lama yang penuh intrik. Sandi sekarang telah bekerja sebagai seorang petani. "Mas, makan dulu" Susi yang baru datang dari rumah memanggil Sandi yang masih bekerja ditengah sawah. Mereka bersiap mau menanam padi di sawah. Sandi menatap Susi dengan bahagia, dia m

  • Hadirmu Menghancurkanku   Di penjara.

    Kehidupan Lia dan Brata telah tenang, mereka hidup bahagia. Telah lahir seorang bayi laki-laki yang begitu lucu. Bayi itu mereka beri nama Bayu. Dani yang telah mendapatkan seorang adik lucu juga sangat bahagia. "Lucu sekali kamu dek" Dani mencium gemes Bayu, mereka sedang bermain di ruang keluarga yang nyaman. "Hati-hati ya dek, adeknya masih kecil sekali" Lia yang sedang memilih pakaian untuk ganti Bayu mengingat kan. " Iya Bu, adek masih kecil, tangannya kecil, kakinya kecil, semuanya masih kecil" Dani tertawa senang. "Hai, kalian bermain kok bapak gak diajak?" Brata yang baru keluar dari kamar ikut duduk disamping Dani. "Eh,..bapak datang dek. Dia udah wangi.. hehehe" Dani tertawa. "Iya, bapak udah wangi, udah bisa dekat-dekat dengan adek" Brata mencium Bayu. "Adek Bayu kok masih bau acem ya...heheh""Iya pak, adek Bayu belum mandi, ini mau di mandiin ibu" Dani menjawab. "Ayo mandi ." Lia datang mengangkat tubuh Bayu ke kamar mandi. Dani dan Brata mengikuti dari belakang.

  • Hadirmu Menghancurkanku   63

    Lia dan Brata bersama Dani sedang duduk bertiga di pinggir kolam renang, tempat favorit mereka berkumpul. Terlihat jelas kebahagiaan di wajah mereka. "Senang sekali adek udah sehat dan ada dirumah bersama kita kan mas?" Lia tersenyum. "Iya sayang, bapak juga senang sekali Danj udah kumpul lagi bersama kita disini" Brata membelai rambut Dani. " Iya Bu, Pak. Dani kemarin itu takut sekali gak bisa lagi berjumpa. " Tiba-tiba ada mendung di wajah Dani. "Kamu kenapa nak?" Lia panik melihat Dani yang meneteskan air mata. "Adek sedih Bu, adek ingat waktu sama ibu Susi. " "Adek cerita apa yang dilakukan oleh ibu Susi sama adek" Brata menahan marah. Dia merasa marah kalau mengingat bagaimana Susi telah menculik Dani hingga membuat Dani trauma. "Ibu Susi itu baik pak, dia gak pernah menyakiti adek. Dia sayang sama adek. Adek jadi kasihan sama dia. Dia pasti sedih sekali, sekarang dia pasti kesepian" Lia dan Brata kaget ."Maksud kamu gimana dek? bukannya kamu dia culik terus disekap?" Lia

  • Hadirmu Menghancurkanku   62

    Hari-hari Susi di desa itu begitu tenteram, dia tidak harus bersembunyi atau cemas akan usaha dan anak buahnya. Dia hanya perlu datang ke tempat pembuatan ikan asin itu dan menjemur ikan. Sehari-hari dia bercanda dengan pekerja yang sama-sama menjadi pegawai disitu. Gajinya memang tidak seberapa, hanya 60/hari. Dengan melihat perjuangan mendapatkan uang itu, Susi jadi lebih menghargai uang. Dia yang terbiasa hidup mewah, uang bukan masalah besar. Kini sadar begitu banyak orang yang butuh bekerja dengan sangat berat hanya untuk mendapatkan sedikit uang. Sepulang bekerja,dia akan bercengkrama dengan keluarga pamannya yang sederhana. Keluarga yang sudah begitu lama tidak Susi miliki. Orang tuanya sudah meninggal ketika dia masih kecil, pamannya ini adalah adik dari ibunya. Hanya pamannya inilah satu-satunya keluarga yang dia miliki.Ketika sedang asyik bercerita setelah selesai makan, handphone yang Susi simpan di dalam kantongnya bergetar. Dia sudah mengatakan kepada anak buahnya hany

  • Hadirmu Menghancurkanku   61

    Susi termenung dipinggir pantai yang sepi, dia telah berada ditempat itu selama seminggu. Bersembunyi setelah gagal menculik Dani.Dia mengingat apa yang Sandi ucapakan sebelum dia pergi melarikan diri. "Susi, tusuk lah perutku dan segeralah lari. Aku ingin kamu membuka kehidupan baru. Lupakan aku, lupakan semua" Sandi berbisik ke telinga Susi, Sandi tidak mau Gandi mendengar rencananya. Susi sebenarnya masih begitu mencintai Sandi, dia tak mungkin tega membuat Sandi terluka. Sandi terus mendorong dia untuk bersandiwara bertengkar. Akhirnya peristiwa itu terjadi. Susi terpaksa menikam perut Sandi dengan dorongan dari tangan Sandi sendiri. Disaat yang mendesak itu, Susi segera melarikan diri. Dia sebenarnya tidak sanggup meninggalkan Sandi bersimbah darah. Tapi pandangan Sandi yang tajam menyuruh dia pergi dengan terpaksa dituruti oleh Susi. Dari kejauhan Susi memperhatikan Gandii yang berusaha menghentikan pendarahan di perut Sandi. Susi akhirnya pergi setelah melihat Sandi segera

  • Hadirmu Menghancurkanku   Penyesalan

    POV SandiSusi begitu tega telah membohongi ku. Aku telah melakukan dosa yang sangat besar. Anak yang telah begitu lama ku rindukan telah ku bunuh dengan kejam. Bahkan orang yang paling ku sayangi telah tega ku siksa siang malam. Susi keterlaluan. Aku harus segera menemui Lia dan memohon ampun. Aku begitu merindukan dia. Aku tahu kesalahanku tidak pantas mendapatkan maaf dari Lia. Aku telah buta oleh semua cerita Susi. Aku sendiri bingung mengapa aku begitu percaya padanya, bahkan tanpa aku tahu aku melihat dia begitu menggairahkan dan setiap saat ingin menikmati tubuhnya, padahal aku selama ini tak pernah tertarik padanya. Entah apa sebabnya sekarang aku sangat jijik pada tubuhku sendiri yang telah menyentuh tubuhnya.Dengan kecepatan penuh aku menuju hutan , tempat aku menyiksa Lia selama ini. Rasanya sudah tidak sabar memeluk Lia. Aku sudah menghubungi anak buahku yang menjaganya tapi entah mengapa dia tidak bisa dihubungi. Dengan cepat begitu sampai ditempat itu, aku berlari.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status