Share

Hatiku...

Penulis: Emeliana
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-01 11:38:18

Pov Lia

Lelaki yang bernama Sandi itu telah pergi dari rumahku. Aku terdiam sejenak memikirkan kejadian yang baru saja terjadi. Sandi yang katanya temanku satu sekolah. Aku benar-benar lupa dimana aku pernah berjumpa dengannya.

" Lia.....siapa laki-laki itu?" tiba-tiba aku dikejutkan oleh Ibu Sinta tetangga sebelah. "Oh...dia teman Bu" jawabku jujur

"Tadi katanya kamu itu saudaranya, sekarang kamu bilang dia teman, mana yang benar sih. Apa dia pacar kamu?"

"Bukan Bu, dia bukan pacar saya"

"Kamu jangan macam-macam ya di komplek kita ini, jangan buat kita semua malu bawa laki-laki kerumah. Kamu itu Janda jangan gatal...." Ibu Sinta bicara sambil nunjuk ke arahku.

Aku hanya diam, Aku tahu dari dulu Ibu Sinta gak suka padaku karena suaminya baik padaku. Pak Amir suami Ibu Sinta pernah bantu memperbaiki genteng rumahku yang bocor. Sejak saat itu Ibu Sinta selalu curiga, dia takut suaminya tergoda padaku.

"Jangan coba-coba kamu bawa laki-laki kerumah ini ya Lia....awas kamu" sambil berjalan pergi ibu Sinta membanting pintu rumah. Aku hanya bisa mengelus dada.

"Ya Tuhan......kok gak habis-habis ibu Sinta cari masalah denganku"

Aku melihat anak-anakku dan membantu mereka mengerjakan PR. Setelah anak-anak tidur, aku membersihkan diri dan beristirahat. Aku benar-benar capek hari ini

Ketika mataku mulai terpejam tiba-tiba ada chat yang masuk. "Sudah tidur Lia?, mas gak bisa tidur nih .."

"Belum mas, ini mau tidur"

"Mas boleh tanya sama Lia?"

"Tanya apa mas"

"Lia punya pacar gak....eh maksudnya teman dekat"

"Gak mas, aku takut"

"Kok takut, Apa Lia gak kesepian"

"Kadang-kadang memang kesepian mas, tapi kan ada anak-anak"

"Lia.....bolehkan aku menemanimu biar gak kesepian, aku benar-benar sayang sama kamu. Kamu satu-satunya wanita yang selalu aku rindukan"

"Aku takut mas.....aku takut terluka lagi"

"Mas janji, akan selalu sayang sama Lia juga anak-anak. Mas akan bahagia kan Lia"

Lia berusaha mencerna kata-kata yang dia baca.

"Lia kok diam, gak balas"

"Apa Lia pantas menerima perhatian mas, maaf mas Lia takut"

"Jangan takut, mas gak akan pernah sakitin Lia"."Mas janji"

"Iya mas Lia coba"

"Syukurlah, mas bahagia sekali"

"Iya mas "

Kutunggu gak ada lagi balasan chat dari Sandi. Aku bingung dan akhirnya tertidur.

Tok....tok.... Aku kaget tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu rumahku disaat tengah malam begini. Kulihat waktu sudah jam 23.35.

Dengan mata yang masih mengantuk aku berjalan ke arah pintu dan mengintip dari lobang kunci siapa yang datang tengah malam begini, alangkah terkejutnya aku, Sandi sedang berdiri didepan rumahku.

Dengan cepat kubuka pintu, aku khawatir ada sesuatu yang terjadi pada Sandi hingga harus datang tengah malam begini.

"Ada apa mas...kok da.." Sandi langsung memelukku dengan erat sebelum Aku selesai be

rbicara. "Terimakasih Lia sudah mau terima mas" ada air mata yang menetes diwajah nya

"Bertahun tahun aku menantikan ini, terimakasih Lia," Sandi mengecup keningku, aku hanya terdiam karena terkejut atas apa yang sedang terjadi.

Sandi memelukku beberapa saat dan dengan terus memeluk dia mengajakku duduk di kursi setelah menutup pintu. Aku mencoba melepaskan diri dari Sandi.

"Sudah mas, malu"

"Tunggu ya mas masih sangat rindu"

Sandi semakin memperkuat pelukannya.

"Mas bisa cium kamu sayang..."Aku tertunduk, dan bicara dengan lembut, aku takut anak-anak bangun.

Sandi mengangkat wajahku dan dengan lembut mencium bibirku. Aku yang begitu lama tidak mendapatkan sentuhan dari laki-laki terkejut dengan tindakan Sandi dan mencoba melepaskan diri. Sandi terus menciumku, Aku yang awalnya menolak merasakan suatu rasa yang sudah pernah kurasakan dan terasa sangat nikmat.

"Oh jangan mas......." tapi ucapanku tidak sesuai dengan tindakanku, Aku membalas ciuman Sandi dengan hasrat yang membara. Kami berciuman dengan tangan yang saling membelai, Sandi mencoba menyentuh dadaku, tangan nya masuk melalui dasterku yang longgar. Aku tiba-tiba tersadar dan melepaskan diri dari Sandi.

"Sudah mas.,.pulanglah" bibirku bergetar menahan hasrat dan rasa marah.

"Maafkan aku Lia, aku terbawa suasana"

"Sudah pulang mas, mas anggap aku wanita murahan karena aku seorang janda kan mas"

"Bukan Lia, mas benar sayang sekali sama Lia dan gak mau nyakitin Lia. Mas minta maaf Lia. Mas pulang dulu ya. Sekali lagi mas minta maaf" Sandi menyentuh kepalaku dan dengan lembut mencium keningku

Sandi pergi, aku menutup pintu dan hanya bisa menangis atas kebodohan yang kulakukan dicium oleh laki-laki yang baru kukenal.

Aku memang sudah gila, bagaimana bisa aku berciuman dengan laki-laki yang baru aku kenal, oh.....aku ingin disentuh laki-laki tapi bukan dengan cara ini.

Aku akhirnya ke kamar mandi dan memenuhi hasrat yang tertunda dengan tanganku sendiri. .

Tuhan sampai kapan derita ini kurasakan, aku sudah lelah, aku ingin seperti wanita lain yang merasakan kasih sayang dari suaminya.

Setelah lelah menangis Aku pergi ke kamar tidur dan melihat ada chat yang masuk.

"Maafkan aku sayang....aku khilaf, aku janji akan memperlakukan kamu dengan baik dan tidak akan memaksa kamu. Tidur ya sayang jangan banyak pikiran"

"Iya mas..."

"Selamat malam sayang, mimpi yang indah ya"

"Selamat malam mas".

Hatiku begitu rapuh, Aku sangat butuh belaian dari Sandi tapi setengah hatiku melarang melakukan hal yang terlarang itu.

Aku tertidur dan bermimpi disentuh oleh Sandi, dan kami bercinta, Aku sangat menikmati sentuhan Sandi. Semoga itu akan kurasakan didunia nyata.

(Bersambung...)

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Hadirmu Menghancurkanku   Akhirnya

    Lia akhirnya mendapatkan kebahagiaan setelah bersabar dalam menjalani hidupnya yang penuh liku. Dia bertemu dengan Brata yang mencintai dia dengan semua kekurangan dan kelebihan nya. Mereka berbahagia bersama ketiga buah hatinya. Doni dan Dani yang telah memiliki adik yang begitu lucu sangat menyayangi si kecil. Tidak ada keluarga yang sempurna tapi dalam setiap permasalahan apabila dalam keluarga saling mendukung maka persoalan itu akan dapat diselesaikan dengan baik. Lia merasa menjadi wanita yang begitu bahagia diberi suami dan anak-anak yang begitu menyayangi. Brata juga sangat menyayangi keluarga nya. *********Kehidupan Sandi Dan Susi.Mereka sekarang tinggal di sebuah desa, mereka telah meninggalkan semua kehidupan lama yang penuh intrik. Sandi sekarang telah bekerja sebagai seorang petani. "Mas, makan dulu" Susi yang baru datang dari rumah memanggil Sandi yang masih bekerja ditengah sawah. Mereka bersiap mau menanam padi di sawah. Sandi menatap Susi dengan bahagia, dia m

  • Hadirmu Menghancurkanku   Di penjara.

    Kehidupan Lia dan Brata telah tenang, mereka hidup bahagia. Telah lahir seorang bayi laki-laki yang begitu lucu. Bayi itu mereka beri nama Bayu. Dani yang telah mendapatkan seorang adik lucu juga sangat bahagia. "Lucu sekali kamu dek" Dani mencium gemes Bayu, mereka sedang bermain di ruang keluarga yang nyaman. "Hati-hati ya dek, adeknya masih kecil sekali" Lia yang sedang memilih pakaian untuk ganti Bayu mengingat kan. " Iya Bu, adek masih kecil, tangannya kecil, kakinya kecil, semuanya masih kecil" Dani tertawa senang. "Hai, kalian bermain kok bapak gak diajak?" Brata yang baru keluar dari kamar ikut duduk disamping Dani. "Eh,..bapak datang dek. Dia udah wangi.. hehehe" Dani tertawa. "Iya, bapak udah wangi, udah bisa dekat-dekat dengan adek" Brata mencium Bayu. "Adek Bayu kok masih bau acem ya...heheh""Iya pak, adek Bayu belum mandi, ini mau di mandiin ibu" Dani menjawab. "Ayo mandi ." Lia datang mengangkat tubuh Bayu ke kamar mandi. Dani dan Brata mengikuti dari belakang.

  • Hadirmu Menghancurkanku   63

    Lia dan Brata bersama Dani sedang duduk bertiga di pinggir kolam renang, tempat favorit mereka berkumpul. Terlihat jelas kebahagiaan di wajah mereka. "Senang sekali adek udah sehat dan ada dirumah bersama kita kan mas?" Lia tersenyum. "Iya sayang, bapak juga senang sekali Danj udah kumpul lagi bersama kita disini" Brata membelai rambut Dani. " Iya Bu, Pak. Dani kemarin itu takut sekali gak bisa lagi berjumpa. " Tiba-tiba ada mendung di wajah Dani. "Kamu kenapa nak?" Lia panik melihat Dani yang meneteskan air mata. "Adek sedih Bu, adek ingat waktu sama ibu Susi. " "Adek cerita apa yang dilakukan oleh ibu Susi sama adek" Brata menahan marah. Dia merasa marah kalau mengingat bagaimana Susi telah menculik Dani hingga membuat Dani trauma. "Ibu Susi itu baik pak, dia gak pernah menyakiti adek. Dia sayang sama adek. Adek jadi kasihan sama dia. Dia pasti sedih sekali, sekarang dia pasti kesepian" Lia dan Brata kaget ."Maksud kamu gimana dek? bukannya kamu dia culik terus disekap?" Lia

  • Hadirmu Menghancurkanku   62

    Hari-hari Susi di desa itu begitu tenteram, dia tidak harus bersembunyi atau cemas akan usaha dan anak buahnya. Dia hanya perlu datang ke tempat pembuatan ikan asin itu dan menjemur ikan. Sehari-hari dia bercanda dengan pekerja yang sama-sama menjadi pegawai disitu. Gajinya memang tidak seberapa, hanya 60/hari. Dengan melihat perjuangan mendapatkan uang itu, Susi jadi lebih menghargai uang. Dia yang terbiasa hidup mewah, uang bukan masalah besar. Kini sadar begitu banyak orang yang butuh bekerja dengan sangat berat hanya untuk mendapatkan sedikit uang. Sepulang bekerja,dia akan bercengkrama dengan keluarga pamannya yang sederhana. Keluarga yang sudah begitu lama tidak Susi miliki. Orang tuanya sudah meninggal ketika dia masih kecil, pamannya ini adalah adik dari ibunya. Hanya pamannya inilah satu-satunya keluarga yang dia miliki.Ketika sedang asyik bercerita setelah selesai makan, handphone yang Susi simpan di dalam kantongnya bergetar. Dia sudah mengatakan kepada anak buahnya hany

  • Hadirmu Menghancurkanku   61

    Susi termenung dipinggir pantai yang sepi, dia telah berada ditempat itu selama seminggu. Bersembunyi setelah gagal menculik Dani.Dia mengingat apa yang Sandi ucapakan sebelum dia pergi melarikan diri. "Susi, tusuk lah perutku dan segeralah lari. Aku ingin kamu membuka kehidupan baru. Lupakan aku, lupakan semua" Sandi berbisik ke telinga Susi, Sandi tidak mau Gandi mendengar rencananya. Susi sebenarnya masih begitu mencintai Sandi, dia tak mungkin tega membuat Sandi terluka. Sandi terus mendorong dia untuk bersandiwara bertengkar. Akhirnya peristiwa itu terjadi. Susi terpaksa menikam perut Sandi dengan dorongan dari tangan Sandi sendiri. Disaat yang mendesak itu, Susi segera melarikan diri. Dia sebenarnya tidak sanggup meninggalkan Sandi bersimbah darah. Tapi pandangan Sandi yang tajam menyuruh dia pergi dengan terpaksa dituruti oleh Susi. Dari kejauhan Susi memperhatikan Gandii yang berusaha menghentikan pendarahan di perut Sandi. Susi akhirnya pergi setelah melihat Sandi segera

  • Hadirmu Menghancurkanku   Penyesalan

    POV SandiSusi begitu tega telah membohongi ku. Aku telah melakukan dosa yang sangat besar. Anak yang telah begitu lama ku rindukan telah ku bunuh dengan kejam. Bahkan orang yang paling ku sayangi telah tega ku siksa siang malam. Susi keterlaluan. Aku harus segera menemui Lia dan memohon ampun. Aku begitu merindukan dia. Aku tahu kesalahanku tidak pantas mendapatkan maaf dari Lia. Aku telah buta oleh semua cerita Susi. Aku sendiri bingung mengapa aku begitu percaya padanya, bahkan tanpa aku tahu aku melihat dia begitu menggairahkan dan setiap saat ingin menikmati tubuhnya, padahal aku selama ini tak pernah tertarik padanya. Entah apa sebabnya sekarang aku sangat jijik pada tubuhku sendiri yang telah menyentuh tubuhnya.Dengan kecepatan penuh aku menuju hutan , tempat aku menyiksa Lia selama ini. Rasanya sudah tidak sabar memeluk Lia. Aku sudah menghubungi anak buahku yang menjaganya tapi entah mengapa dia tidak bisa dihubungi. Dengan cepat begitu sampai ditempat itu, aku berlari.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status