Share

Bulan Madu Yang Tertunda

"Pah, sesekali kita liburan napa, Pah, kek orang-orang," kataku di suatu sore. Saat itu suami lagi asyik dengan HP barunya. 

"Mau liburan ke mana, Mah, kampung kita gak punya," jawab suami tanpa mengalihkan pandangan dari layar HP. 

Semenjak Pak Abdul suruh buat WA, suaminya memang beli HP baru, dia beli dua sekaligus, untukku dan untuknya. Akan tetapi sejak punya HP, suami seperti keasyikan sendiri. Pulang kerja tak lagi urus kebun, karena kebun memang sudah tak ada lagi. Langsung main HP sampai magrib. 

"Jumat kan tanggal merah, Pah, berarti ada waktu tiga hari, kita liburan yuk?" ajakku lagi. 

"Ya, kita memang liburan, tapi di rumah saja," jawab suami. 

"Papah ini kayaknya gak bakal lulus ujian ini," kataku seraya melirik layar HP-nya. 

"Ujian apaan sih, Mah?" tanya suami seraya melihatku sekilas, hanya sekilas, kemudian asyik lagi dengan android-nya. 

"Papah yang bilang, hidup itu ujian, kita sud

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status