Share

Tak Pernah Kutuan

Hajatan Tetangga

#Tetangga_tak_tahu_kami_kaya

Makmur anakku boncengan sama suami, sedangkan aku bawa scoopy baru. Kami jalan malam itu, ketika lewat di depan rumah Bu bondan, suami bunyikan klakson untuk menyapa Pak Bondan yang kebetulan duduk di teras rumahnya.

"Malam, Pak," sapa suami sambil melambaikan tangan.

"Gak pernah kutuan!" teriak Bu Bondan yang ternyata berdiri di depan pagar rumahnya. Mungkin dia lagi mengintip kami.

Aku hanya tersenyum melihat kebingungan suami dengan perkataan Bu Bondan.

Sepanjang jalan melewati komplek semua mata seakan tertuju kepada kami, atau perasaanku saja yang begitu. Akan tetapi setiap orang seperti menatap lain pada kami.

Aku pengen makan bakso, Makmur pengen ayam penyet sedangkan suami pengen nasi soto. Tak ada warung yang sekaligus menjual itu semua, jadilah kami kunjungi warung satu persatu. Pertama warung ayam penyet menuruti kemauan Makmur, baru warung bakso, terakhir soto Medan. Norak, ya.

"Apa maksudnya gak pernah kutuan, Mah?" tany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ati Husni
aduh jangan sampe surat hibahnya hilang...
goodnovel comment avatar
Anita S
waduuuh ribetnya urusannya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status