Share

Jeritan Nadia

Satu minggu setelah mereka tinggal di sana, pernikahan dilangsungkan. Tidak megah apalagi mewah. Deva memakai setelan tuxedo warna hitam sedangkan Nadia brokat warna puting tulang sepanjang telapak kaki dengan aksen pita kecil di tengah, yang membuat perut buncitnya terlihat.

Devinta sendiri yang mendandani calon menantunya, ia begitu tampak bahagia. "Udah cantik, Deva pasti terharu lihatnya," bisik Devinta. Nadia tersenyum, walau sesungguhnya, hatinya sedih karena tidak ada Risa dan Calvin, tak lengkap rasa bahagianya.

Di ruang tengah, para pria sudah bersiap, terlihat Deva tampak gugup yang coba ia tutupi dengan senyuman ke Arkana juga Raka.

"Kamu baik-baik aja, Dev, tidak sesak atau merasakan sesuatu?" tanya Raka sambil merangkul Deva.

"Tidak, Pa," jawabnya santai tapi beberapa kali menarik napas dan menghebuskannya pelan, ia juga beberapa kali tampak berdeham.

Devinta dan Nadia berjalan bersama, Deva mematung ditempat, begitu terkesima dengan cantiknya Nadia yang juga tersenyum ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status