Share

Kebekuan mencair

"Selamat pagi anak cantik," bisik Raka di telinga Nadia yang sedang mengerjakan tugas menebalkan huruf. Perkembangan Nadia setelah mulai sekolah dalam hal pelajaran begitu pesat, ia anak pintar juga karena sudah dibekali ilmu sebelumnya oleh Risa.

"Pagi Om, Raka," jawab Nadia sambil menunjukkan deretan giginya yang rapi.

"Om punya ini buat kamu," ujar Raka sambil memberikan kotak kado ke hadapan Nadia. Wajah gadis kecil itu sumringah, ia segera membukanya. Terlihat sepasang sepatu baru lagi menjadi hadiah miliknya. Kali ini sepatu untuk bepergian, bukan untuk sekolah. Nadia segera memasang ke kedua kakinya.

"Tuh, kan ... pas di kaki kamu, bagus. Tos dulu!" Raka mengangkat tangan ke udara. Mereka ber tos ria lalu Nadia tertawa riang. "Bunda mana?"

"Lagi ke supermarket, belanja sama Nenek Sumi."

"Oh ... gitu. Nadia, temenin Om ke dalam, yuk, Om mau tanya tengang bibit bunga ke Nyonya Devinta," pinta Raka.

"Ayo," jawab Nadia semangat. Mereka berjalan bersama, rumah keadaan sepi di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tarie Qurie
biyuhhh...‍♀️...‍♀️...‍♀️...‍♀️
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status