Share

22

22

            Malam menjelang dan aku memutuskan untuk pulang. Arifin sempat menelepon karena ingin pamit pulang, sementara aku tak ada di rumah. Lelaki itu kusuruh untuk menunggu sebentar sampai bosnya ini tiba. Ada sesuatu yang ingin kukatakan pula padanya.

            “Jadi, kamu mau pulang, Dek?” tanya Mbak Mel yang sedang disuapi bubur oleh Ibu.

            “Biarkan adikmu istirahat dulu, Mel. Kasihan Ayu.” Ibu menimpali. Kini dia sempurna bertransformasi menjadi malaikat baik hati.

            “Karyawanku di rumah mau pulang. Kasihan dia jaga studio sendirian.”

            Tak sengaja kulihat wajah Mbak Mel berubah. Tatapannya seperti t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ismimuji 3
astagfirullah yuuu... tobat... tobat...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status