Share

Hasrat Terpendam Mr. Arrogant
Hasrat Terpendam Mr. Arrogant
Penulis: Ifahpinky996

Pertemuan Pertama

Natalie Sherina, gadis berusia 22 tahun yang hidup Sebatang Kara di kota besar yang berada di Italia tepatnya di ibukota Roma.

"Selamat menikmati tuan dan nyonya," ucap sang gadis yang saat ini memakai pakaian pelayan khas Cafe.

Natalie merupakan seorang pelayan cafe yang berada di kota tersebut, di usianya yang masih sangat muda dirinya sudah harus menanggung beban dan juga cara bertahan hidup di kerasnya kehidupan yang berada di kota itu.

Hidup seorang diri tanpa tahu dari mana asal usulnya, membuat sang gadis harus bisa hidup dengan Mandiri.

Setelah seharian bekerja di cafe kini waktunya ia pulang, di depan Cafe ternyata ia telah Ditunggu oleh sahabatnya Lusi, Iya adalah satu-satunya sahabat dan sudah dianggap seperti saudara sendiri oleh Natalie. Mereka berkenalan di saat waktu kuliah dulu.

Sore ini kedua wanita itu berencana untuk makan malam di sebuah restoran.

Tak butuh waktu lama mereka pun telah tiba di restoran dan masuk ke dalam lalu memesan makanan.

"Natalie, apa kau tidak ingin bekerja di perusahaan saja. Lebih baik kau bekerja di perusahaan daripada di Cafe yang gajinya tak seberapa," ucap Lusi pada sahabatnya.

Bukan tanpa alasan Lusi berkata demikian tetapi wanita itu tahu betul seperti apa kemampuan dari sahabatnya.

Sementara Natalie yang mendengar perkataan dari Lusi membuat Gadis itu tersenyum, "Aku lebih nyaman bekerja di cafe dan lagi pula penghasilan yang kudapatkan sudah lebih dari cukup bagiku untuk menghidupi diriku sendiri," jawab Natalie.

Lusi hanya mampu menghembuskan nafas berat ketika mendengar penuturan dari sahabatnya.

Di saat sedang asyik berbincang pesanan mereka pun telah tiba dan disajikan oleh pelayan lalu mereka mulai menyantap makanan mereka masing-masing.

Setelah mereka menghabiskan makanan tiba-tiba ponsel Lusi berdering Gadis itu langsung mengangkat panggilan teleponnya yang ternyata dari ibunya yang mengatakan untuk menyuruhnya segera pulang.

"Natalie maafkan aku karena tidak bisa mengantarmu pulang sebab Ibuku menyuruhku untuk segera pulang sekarang," ucap Lusi merasa tidak enak hati pada Natalie karena tak dapat mengantarnya pulang.

"Tidak apa-apa aku bisa pulang sendiri," balas Natalie.

Lusi pun pergi menggunakan mobilnya dan meninggalkan Natalie di restoran itu.

Setelah semuanya selesai Natalie pun memutuskan untuk pulang menggunakan angkutan umum.

Tapi karena malam sudah mulai larut membuatnya ia kesusahan untuk mendapatkan angkutan umum.

Jadi gadis itu memilih untuk berjalan kaki sambil menunggu angkutan umum lewat.

Namun, di saat ia berjalan di tengah jalanan yang sepi tiba-tiba tak sengaja seseorang menabrak tubuhnya dan membuatnya terhuyung ke belakang.

"Hei! Apa kau tidak bisa melihat dengan benar saat berjalan!" sentak Natalie pada seorang pria yang baru saja menabrak tubuhnya.

Sedangkan pria yang berada di hadapannya berjalan sempoyongan, bisa dipastikan bahwa pria itu sedang mabuk berat hingga tak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya sampai menabrak tubuh Natalie.

"Dasar pria aneh! Jika kau mabuk kenapa harus berkeliaran di tengah jalan seperti ini dan membuat orang terganggu!" gerutu Natalie dan berniat untuk melanjutkan langkahnya agar ia bisa segera pulang.

Tapi saat tubuhnya melewati tubuh pria itu, tiba-tiba tangannya di cekal oleh sang pria asing.

Tanpa berkata apapun pria itu langsung menggendong tubuh Natalie seperti karung beras.

Sang wanita terus memberontak dan memukul punggung pria itu, tapi sih pria tak bereaksi apa-apa dan tetap melanjutkan langkahnya menggendong Natalie.

"Hei mau kau bawa kemana aku!" teriak Natalie ketika dirinya diseret masuk ke dalam mobil.

"Jalan!" ucap pria itu pada sopirnya.

Membutuhkan waktu beberapa menit hingga akhirnya mobil mewah itu telah sampai di pelataran sebuah mansion yang sangat megah.

Para pekerja yang berada di sana secara serentak menunduk hormat pada sang pria yang baru saja keluar dari dalam mobilnya.

"Selamat datang Tuan Aldrick," ucap seorang wanita paruh baya yang merupakan kepala pelayan di mansion tersebut.

Pria yang bernama Aldrick tak menjawab ucapan kepala pelayan itu, lelaki itu justru melihat kepada seluruh penjaga yang berdiri di depan mansionnya.

"Bawa dia!" perintahnya lalu berjalan masuk memasuki mansion dengan langkah sempoyongan.

"Lepaskan aku!" berontak Natalie saat kedua tangannya di pegang dan di seret oleh kedua pria bertubuh besar.

Natalie di bawah pada sebuah kamar dengan ukuran yang sangat besar, para penjaga yang menyeret tubuhnya memasukkan gadis itu ke dalam kamar tersebut lalu menutup pintu kamar dengan rapat.

Wanita itu terus menggedor pintu dan berteriak meminta agar ia dilepaskan dan dikeluarkan dari kamar ini.

Kemudian Gadis itu mendengar suara pintu kamar mandi yang terbuka dan menampakkan pria asing yang sedari tadi telah menyeretnya kemari.

Lelaki itu menghampiri Natalie dan langsung menyeret wanita itu menuju ranjang lalu menghempaskan tubuh Natalie di sana.

Belum sempat rasa terkejut Natalie hilang karena telah diseret ke atas ranjang, tiba-tiba pakaian gadis itu di lucuti oleh sang pria.

"Apa yang kau lakukan, pria gila!" hardik Natalie dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Hei! Mmmpphh," Natalie tak dapat melanjutkan kalimatnya karena pria yang bernama Aldrick itu membungkam mulutnya dengan ciuman panas.

Setelah menikmati bibir sang gadis. Kini pria itu turun kebawah dan memberikan banyak tanda kepemilikan pada tubuh gadis yang baru saja ia temui malam ini.

"Jangan lakukan itu, tolong.." ucap Natalie ketika sang pria mulai membuka pakaian bawahnya.

Aldrick tak mendengarkan hal itu, karena dia sudah dipenuhi oleh kabut gairah akibat mabuk.

Srek!

Suara kain yang di sobek menggema memenuhi seisi ruangan, lelaki itu baru saja merobek kain segitiga yang menutupi aset berharga milik Natalie.

Natalie memberontak dan berusaha bangun dari posisinya lalu memukul pria itu.

Sedikit lagi wanita itu akan terlepas tapi sang pria dengan cepat langsung mengikat kedua tangan Natalie lalu kembali melanjutkan aksinya.

Aldrick terasa semakin bergairah ketika mencium aroma tubuh dari sang wanita yang berada di bawahnya.

Setelah puas menjelajahi tubuh bagian atas wanita itu, Aldrick segera menandaskan semua pakaiannya juga yang melekat pada tubuhnya.

Sekarang kedua manusia itu sudah sama-sama polos tanpa sehelai benang yang menutupi keduanya.

Aldrick memposisikan batang miliknya tepat pada lubang kenikmatan milik Natalie.

"Tuan atau siapapun kau, kumohon untuk tidak melakukan hal itu," ucap Natalie lagi dengan memohon agar pria itu tak melakukan hal yang akan merusak hidupnya.

Aldrick yang dasarnya seorang pemain wanita tak menghiraukan ucapan gadis itu, ia justru memasukkan benda tegang miliknya kedalam lubang surga milik Natalie.

"Akh!" rintih Natalie saat merasakan nyeri karena Aldrick terus memaksa masuk pada miliknya.

"Sial!" umpat Aldrick saat percobaan pertama ia tak dapat menerobos masuk.

Pria itu kembali mencoba hingga beberapa kali, sampai akhirnya ia dapat merobek dinding pertahanan milik Natalie.

"Argh! sakit!" rintihan Natalie menggema dengan diiringi air matanya yang mengalir karena kesuciannya telah direnggut oleh pria asing yang baru ia temui.

Sementara Aldrick menikmati sensasi berbeda pada miliknya saat baru pertama kali menyatu dengan milik Natalie.

Lelaki itu kemudian memaju mundurkan tubuhnya lalu mulai mencumbu Natalie dengan gairah yang membuncah pada dirinya.

"Ah! Bagaimana bisa kau senikmat ini, tidak seperti wanita yang bisa menjadi teman ranjangku," rancau Aldrick di sela gempuran kenikmatan yang ia dapat.

Pria itu terus meracau dan juga mengerang di sela aksinya mencumbu tubuh Natalie.

Pria itu benar-benar tidak memikirkan bagaimana kondisi wanita yang saat ini berada dalam kukungannya, Aldrick melakukan hal itu tidak hanya sekali tapi lelaki itu melakukan pergulatan panasnya selama beberapa kali dan menumpahkan cairan miliknya pada rahim Natalie.

Sementara Natalie saat ini sudah tak berdaya karena gempuran yang ia terima, area sensitif miliknya sudah sangat sakit dan nyeri yang luar biasa ia rasakan hingga membuatnya tak sadarkan diri.

Sementara Aldrick yang baru saja melakukan aksinya di waktu yang sudah menjelang pagi, tubuh pria itu ambruk tepat di samping tubuh Natalie lalu ia pun tertidur dengan keadaan masih tak mengenakan busana.

Ketika pagi menjelang kedua mata Natalie mulai mengerjap dan gadis itu membuka matanya yang terasa silau diterpa oleh cahaya mentari yang mengintip di celah tirai yang tersingkap.

Gadis itu merasakan nyeri pada tubuh bagian bawahnya, lalu bayangan kejadian semalam berputar di otaknya kemudian ia menoleh ke samping dan mendapati tubuh pria yang sudah merusak masa depannya.

"Aku tidak akan melupakan hal ini, pria brengsek!" ucapnya lalu turun dari atas ranjang dan mengambil kemeja milik Aldrick lalu mengenakannya untuk menutupi tubuh polosnya.

Natalie berjalan ke arah pintu dan berniat untuk keluar dari kamar dengan langkah tertatih menahan rasa sakit yang ia rasakan.

Tapi karena rasa sakit yang teramat sangat membuat wanita itu tak dapat melanjutkan langkahnya dan juga ia merasakan kepalanya yang berdenyut hebat lalu tak sengaja tangannya menyenggol vas bunga yang berada di atas meja dan membuat benda itu pecah.

Suara benda pecah mengganggu tidur Aldrick dan membuat pria itu marah besar karena tidurnya telah diganggu.

Next…..

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status