Home / Romansa / Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan / 4. Gaun Pengantin Pernah Jadi Impian Manisnya

Share

4. Gaun Pengantin Pernah Jadi Impian Manisnya

last update Last Updated: 2025-01-03 07:32:56

“Kau pikir siapa dirimu mengajukan syarat?!” Lucas mendengus dengan sorot tajamnya.

Saat itulah, kata-kata Ariella seperti tersangkut di tenggorokan. Dalam hitungan detik, aura Lucas yang mengintimidasi begitu menekannya. Namun, Ariella telah mendengar bahwa calon istri Lucas kabur di hari pernikahan ini. Pria itu pasti terdesak.

Sambil mencengkram pinggiran seragam hitam putihnya, wanita itu berujar, “sa-saya berjanji, saya akan patuh jika Anda mengabulkan permintaan saya.”

“Apa yang kau inginkan?” sahut Lucas dingin.

“Tolong biarkan saya bekerja di galeri seni milik Baratheon Group,” balas Ariella yang semakin membuat Lucas memicing.

“Sa-saya sangat menyukai seni, saya selalu berharap bisa masuk galeri seni dan bekerja di sana. Saya akan membantu apapun untuk Baratheon Gallery, Tuan Muda.” Ariella melanjutkan ucapnya dengan terbata.

Bukannya menjawab, Lucas malah mendekat dengan wajah menahan amukan. Meski Ariella perlahan mundur, tapi pria itu tetap gencar mengikis jarak, sampai-sampai punggung Ariella menatap dinding di belakang. Sungguh, ini mengingatkannya pada saat-saat Lucas menyerangnya.

“Jadi ini tujuanmu mencampur obat di minumanku?!” cecar Lucas tajam.

“Tuan Muda, saya benar-benar tidak tahu tentang obat itu,” tutur Ariella dengan maniknya yang bergetar.

“Tutup mulutmu!” sambar Lucas seiring sebelah tangannya yang meninju dinding sebelah kepala Ariella.

“A-anda sudah merenggut kesucian saya, Tuan Muda,” sahut Ariella disertai mata yang berkaca-kaca. “Masa depan saya hancur dan saya tidak punya kesempatan mengejar mimpi saya. Jadi tolong … to-tolong kabulkan permintaan saya. Jika saya tidak berguna untuk galeri seni Baratheon, Anda bisa memecat saya kapan saja!”

Membicarakan itu sungguh membuat dadanya sesak, tapi Ariella harus mengatakannya karena sudah sejauh ini.

Namun, belum sempat Lucas menimpali, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruangan tersebut.

Dari luar, Peter pun berkata, “mohon maaf, Tuan Muda. Pimpinan meminta Anda segera bersiap. Sebentar lagi upacara pernikahan akan dimulai.”

‘Aish, sial!’ Lucas mengumpat dalam batin.

Waktu semakin mendesaknya. Dia tak bisa terus berdebat dengan Ariella tanpa kesepakatan pasti. Hingga akhirnya dia terpaksa menyetujui permintaan wanita itu.

“Tanda tangani surat kontrak setelah Peter mengubahnya!” tukasnya dingin.

Lucas pun mangkir tanpa menunggu sahutan. Sementara Ariella, kini meluruhkan bahunya yang semula tegang, sambil memandangi pria itu menjauh.

Tanpa membuang waktu, beberapa pelayan mansion Baratheon membawa Ariella ke ruang mempelai wanita. Meski mereka tidak menyukai Ariella, tapi tak ada dari para pelayan itu yang berani membantah titah Lucas.

‘Rasanya seperti mimpi. Bagaimana bisa aku jadi mempelai wanita Tuan Muda Lucas?’ batin Ariella memandangi dirinya di cermin.

Gaun pengantin berwarna putih itu pernah menjadi impian manis Ariella. Tapi tak disangka alasan Ariella mengenakan gaun ini sekarang karena titah Lucas.

Detik berikutnya, seseorang mengetuk pintu dan masuk ke ruangan tersebut. Ariella bisa melihat Peter dari pantulan cermin.

Asisten Lucas itu pun berkata, “kalian semua keluarlah.”

Satu kalimat tadi langsung membuat sejumlah pelayan dan perias yang membantu Ariella bersiap, mangkir dari sana.

Begitu memastikan tidak ada orang lain, Peter lantas menyodorkan dokumen kontrak pernikahan yang telah diperbarui.

“Harap tanda tangan!” ujar Peter.

Meski Ariella akan menjadi istri Lucas, tapi itu hanya di atas kertas. Jadi tidak ada alasan bagi Peter untuk bersikap segan, sebab pada dasarnya Ariella seorang pelayan.

Kali ini Ariella patuh tanpa banyak debat. Dia langsung membubuhkan tanda tangan setelah memeriksa kontrak tadi.

“Saya sudah menandatanganinya,” tuturnya sambil menyerahkan dokumen tadi pada Peter.

“Sekarang pergilah ke aula. Upacara pernikahan akan dimulai,” sahut Peter yang keluar lebih dulu.

Ariella bangkit dari duduknya, lalu menyusul asisten Lucas. Setiap langkahnya terasa berat. Ariella tidak tahu apakah keputusannya menikahi Lucas adalah yang terbaik. Yang pasti dia tak bisa mundur karena telah terikat kontrak dengannya.

‘Ayah, aku harap dengan ini aku bisa menemukan kebenaran. Aku yakin, Ayah tidak pernah membunuh istri Pimpinan. Tunggulah, Ayah. Aku akan membersihkan nama Ayah,’ batin Ariella dalam hati.

Namun, tiba-tiba saja seorang pelayan yang tengah membawa nampan berisi gelas wine, malah menyenggol Ariella dari depan.

“Ah?!” Ariella pun tersentak saat gaun putihnya tersiram anggur merah.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   270. Extra Part 2: Apa Putri Mommy Sedang Jatuh Cinta?

    *** “Hasil pemeriksaan Ava sangat bagus, tapi Nyonya tetap harus memperhatikan kesehatan dan pola makan Nona Ava,” tutur Dokter usai menyerahkan hasil tes. “Saya mengerti. Terima kasih, Dokter,” balas Ariella sopan. Meski Ava hampir lulus dari sekolah menengah, Ariella tetap menganggap dia putri kecilnya. Setiap hari Ariella selalu memantau menu diet Ava. Dirinya takut hal buruk sekecil apapun menimpanya, bagaimana mungkin dia membiarkan Ava kuliah di luar negeri? Begitu keluar ruang dokter, perhatian Ariella tersita pada sejumlah suster yang mendorong brankar dengan cepat. Agaknya ada wanita yang hendak melahirkan. Tapi tatapan Ariella lebih fokus pada pria rambut pirang yang mengikuti dari belakang. Rupanya sangat familiar, Ariella sangat mengenalnya! ‘Damien?!’ batin Ariella tertegun. Sorot matanya mengikuti Damien sampai berbelok ke koridor. Tanpa sadar Ariella melangkah, hendak menyusul. Tapi dari belakang, Ava tiba-tiba memanggilnya. “Mommy!” Kaki Ariella sontak berhent

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   269. Extra Part 1: Ava & Leah

    ***“Kakak, Leah masuk, ya!” tukas bocah kecil berpakaian balet itu.Dia sedari tadi mengetuk kamar Ava, tapi tidak ada jawaban. Bahkan saat diam-diam membuka pintu, Leah juga tak menemukan sang kakak di sana.“Huh? Di mana Kak Ava?” gumamnya memindai sekitar. “Apa sedang mandi?”Senyum nakalnya langsung terkuar. Leah yang sejak kecil tampak riang, semakin berbinar saat melirik meja rias Ava.“Itu dia!” katanya antusias.Dia bergegas duduk di depan meja rias, maniknya membola mengamati koleksi alat rias Ava.“Hebat! Kak Ava punya semuanya!” Leah tersenyum puas. “Yang mana, ya? Aku harus cepat sebelum Kak Ava datang.”Tanpa ragu, dia menyabit salah satu lipstick. Sambil menatap cermin, Leah segera mengoles lipstick semerah cerry itu di bibirnya.Di tengah fokus Leah, tiba-tiba Ava keluar dari kamar mandi.“Adik kecil! Apa yang kau lakukan, hem?” tukas Ava melipat kedua tangan.“Aduh!” Leah yang terkejut, refleks melewatkan lipstick dari garis bibirnya.Ava yang melihatnya dari cermin se

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   268. Ending: Terima Kasih Sudah Mencintaiku

    ‘Kondisi istri Anda cukup kritis. Kami akan terus memantaunya.’Ucapan Dokter setelah keluar ruang bersalin, masih terngiang di telinga Lucas.Semalaman pria tersebut menjaga Ariella yang tak kunjung sadarkan diri. Hingga pagi ini jari Ariella mulai bergerak. Tatapan Lucas seketika melebar, memeriksa istrinya.“Ariella?” Dia memanggil lembut.Sampai detik berikutnya sang istri mulai membuka mata. Sungguh, beton yang menghimpit dada Lucas seolah sirna.Dia bergegas bangkit dari kursinya sembari berkata, “istriku, kau bangun?”“Lucas ….”“Ya, apa kau merasa sakit?” sahut Lucas memeriksa. “Katakan padaku. Aku akan memanggil Dokter. ““Ba-bayi, bayi kita ….”Pria itu menggenggam tangan Ariella sambil menjawab, “tenang saja, Leah kita sangat sehat. Dia cantik sepertimu, istriku.”“Kau tahu? Ava sangat senang mendengar adiknya lahir,” tambahnya.“Lucas, aku mau melihat putri kita,” tutur Ariella.Ya, usai diperiksa oleh dokter, Lucas pun membawa Ariella ke kamar bayi. Pria itu menghentikan k

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   267. Pasti Menyenangkan Kalau Kita Punya Sepuluh Anak, Istriku!

    “Nick, kau datang?” tukas Ava tersenyum. Bocah lelaki itu berhenti tepat di hadapannya. Sambil mengatur napas yang terengah-engah, dia menyodorkan kotak kaca pada Ava. Ava menilik hewan kecil di dalamnya seraya berujar antuasias. “Wah … imutnya!” Tatapannya terpaku pada kura-kura kecil yang sudah lama ditunggunya. “Namanya Lily. Lihat, dia sangat menggemaskan. Sama sepertimu,” ujar Nicholas membuka tutupnya. Lucas yang mendengarnya seketika mengernyitkan kening. Dia tahu putrinya sangat cantik dan manis, tapi melihat anak laki-laki menggodanya terang-terangan, ini sungguh di luar dugaan. Begitu Ava fokus pada kura-kuranya, Lucas langsung memberi isyarat pada Nicholas agar mendekatinya.“Kenapa, Paman?” tanya bocah itu polos. Lucas melipat kedua tangan sembari bertanya tegas, “bocah kecil, dari mana kau belajar ucapan tadi?”“U-ucapan apa maksud Paman?” Nicholas tak paham.Sampai Lucas menaikkan sebelah alis, Nicholas baru menyadarinya. “Ah … soal Ava menggemaskan, ya?” Dia men

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   266. Aku Punya Sesuatu Untukmu

    ***“Bagaimana kondisi istri saya, Dokter?” Richard bertanya datar.Ya, tadi malam Beatrice dilarikan ke rumah sakit. Tubuhnya yang ambruk dari tangga, berguling hingga kepalanya membentur lantai dasar. Begitu ditilik ke bawah, dia sudah tak sadarkan diri. Gelenyar merah mengalir dari tengkuk dan sekitar keningnya.“Pasien mengalami cedera cukup fatal. Benturan yang keras memicu pendarahan di otak, Tuan,” tukas Dokter menjelaskan. “Kemungkinan pasien akan mengamali stroke, bahkan kesulitan bicara.”Richard mengembuskan napas panjang. Ekspresinya memendam kecewa.“Apa pasien bisa sembuh, Dokter? Bagaimana dengan terapi?”“Mungkin bisa dicoba, tapi mengingat kondisi pasien, pasti membutuhkan waktu lama,” sahut Dokter tadi.Begitu keluar dari ruang dokter, Richard sudah disambut sang putra. Lucas sengaja menunggu di luar, sebab dirinya tak mau berurusan dengan Beatrice.“Biarkan ayah melihatnya sebentar,” tutur Richard.Lucas hanya mengangguk. Dia paham, bagaimana pun juga ayahnya pernah

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   265. Kenapa Aku Harus Mati?

    “Kau mencurigaiku?!” decak Beatrice mengerutkan kening. Dia berpaling pada Richard dan lantas melanjutkan, “Sayang, kau tahu sendiri, aku tidak pernah mencelakaimu. Bagaimana bisa Luke meragukanku?”Richard hanya mengangguk, sebab dia memang memercayai istrinya. “Ibumu benar, Lucas!” tukas Richard beralih menatap putranya. “Ayah sudah lama menunggumu. Sekarang keluarga kita sudah berkumpul, jadi jangan membuat masalah. Apalagi di depan putrimu!”“Jika benar itu obat, harusnya dia tidak cemas. Minum saja agar aku percaya!” sahut Lucas bersikeras. Beatrice diam-diam mengepalkan tangannya. Dia tak menyangka malam ini Lucas datang dan mengacaukan rencananya. ‘Brengsek! Dia sengaja menantangku!’ batin Beatrice penuh geram. ‘Jika aku terus menolak, Richard pasti curiga padaku!’Irisnya melirik ramuan obat tadi. Sungguh konyol karena racun itu jadi boomerang untuknya. ‘Aish, sial! Tidak ada cara lain. Jika harus mati, aku juga akan menyeretmu bocah bajingan!’ sambung Beatrice dalam hatin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status