Share

Menggoda Bryan

Memberontak dari kekangan tangan pria mabuk itu tidak mudah, Zeliya akhirnya menggigit tangan itu dengan gigi dibalik cadarnya. Merasakan kesakitan yang sangat, Angkasa melepaskan cekalannya. 

Kelengahan Angkasa sembari meniup punggung telapak tangannya, dimanfaatkan oleh Zeliya untuk kabur. Ia membuka pintu mobil mewah itu dengan tergesa. Sedangkan Angkasa, ia dalam keadaan sadar dan tidak mabuk sama sekali, beberapa menit lalu ia hanya beprurapura saja. Tidak ingin melewatkan kesempatan, ia keluar dari mobil menyusul Zeliya.

“Hei, mau kemana?” tanya Angkasa dengan santainya. Zeliya beralari semampu yang ia bisa. Namun, pria asing itu ternyata mampu menyusulnya. Jalanan yang sepi, membuat Zeliya bertambah ketakutan.

“Ya Allah, lindungi hambamu dari pria mabuk ini,” lirih Zeliya dengan menepis kasar tangan pria asing yang kembali menahannya.

Tubuhnya kembali terseret mendekat ke arah mobil. Zeliya berusaha memberontak tubuhnya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status