Share

Pria Pengagum Zeliya

“Coba aja kamu melamar lebih cepat Bang, aku tidak harus berurusan dengan keluarga Davidson,” lirih Zeliya begitu saja. Entah mengapa, di lubuk hatinya yang terdalam tidak dapat ia pungkiri bahwa begitu menyayangkan Arham yang terlambat melamarnya.

“Astahfirullah, Zeliya, kamu mikir apa,” gumam Zeliya menggelengkan kepala. Ia sudah terlanjur mengambil keputusan untuk menikah dengan Bryan dan ia tidak boleh mundur.

Menata hati untuk meluruskan niat ibadah menikah adalah PR-nya sekarang. Walau pun Bryan telah memberi kesepakatan bahwa pernikahan in akan berjalan sementara, tapi Zeliya, tidak begitu. Ia akan mencoba membina rumah tangga dengan benar sesuai dengan yang Tuhan perintahkan padanya, karena pernikahan bukan ajang untuk bermain-main, urusannya menyangkut dunia dan akhirat. Ia tidak mau ikut permainan Bryan yang konyol itu.

“Ah, kacamataku.” Zeliya menatap kaca mata yang sudah tidak berbentuk di atas meja riasnya. Lalu, tangannya menyentuh wajahnya yang bersih yang tidak sembara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status