Accueil / Romansa / Hot Night With Boss / 127. Tak Bisa Dibiarkan (1)

Share

127. Tak Bisa Dibiarkan (1)

Auteur: Dea Anggie
last update Dernière mise à jour: 2025-06-02 09:35:56

Stevano sedang sarapan di dampingi Nicholas di sampingnya.

"Apa belum ada kabar dari Cristopher?" tanya Stevano menatap Nicholas.

"Belum ada, Tuan. Namun, saya mendengar sesuatu hal yang tidak menyenangkan. Pihak keluarga Nona Yuki, dikatakan sedang melakukan pencarian pada Nona. Dikarenakan Nona melarikan diri hari itu dan belum diketahui keberadaannya sampai sekarang," jelas Nicholas.

"Astaga, kenapa semua menjadi rumit seperti ini? Membuatku pusing saja. Padahal aku berniat mau memeprtemukan mereka untuk kejutan. Namun, nampaknya masing-masing dari mereka telah salah paham pada niatku," ungkap Stevano.

"Niat anda memang baik, tetapi memang waktunya saja yang tidak tepat. Ditambah anda tidak pandai berkata-kata. Itulah yang membuat Tuan Muda salah paham. Kenapa anda tidak bilang saja kalau perempuan yang sudah anda lamar untuk dijadikan menantu adalah Nona Yuki? Mungkin dengan begitu Tuan akan mengerti dan senang," sahut Nicholas menanggapi.

"Nggak seru dong kalau kayak gitu. Kan k
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Hot Night With Boss   130. Pengakuan Amelia

    Amelia mengajak Yuki makan siang bersama, dia bermaksud menjelaskan situasi yang dilihat Yuki saat pagi hari di gudang."Nah, bicaralah. Jangan terus menatapku," kata Yuki menatap Amelia."I-itu ... a-aku ... " ucapnya gugup. "Kita makan saja dulu. Bicaranya nanti saja," kata Yuki.Yuki makan dengan cepat, dan berhasil menghabiskan makanannya hanya dalam beberapa menit. "Aku sudah selesai, aku balik dulu ya. Nanti kalau kamu sudah selesai, kamu nyusul aja. Hari ini aku nggak seberapa nafsu makan, jadi makan sedikit," kata Yuki. Yang pergi meninggalkan Amelia.Amelia menatap kepergian Yuki, "dia kenapa? Apa dia marah padaku?" batinnya khawatir.Amelia pun buru-buru makan. Agar bisa secepatnya menyusul Yuki. ***Amelia kembali ke ruang kerjany. Benar saja, Yuki ada di mejanya sibuk membaca novel.Melihat temannya asik membaca, Amelia tersenyum tipis dan menghampiri Yuki. Dibawakannya minuman dingin yang dibeli Amelia."Nih," kata Amelia. Meletakkan kaleng minuman di atas meja Yuki.Y

  • Hot Night With Boss   129. Tak Bisa Dibiarkan (3)

    Sepuluh menit berlalu. Yuki dan Cristopher masih tenang menunggu di depan pintu gudang."Lama sekali. Sampai kapan kita harus menunggu?" bisik Cristopher bertanya."Sabar, Pak. Sabar," bisik Yuki menjawab."Siapa sih yang ada di dalam sana? Awas saja kalau nanti sudah keluar. Aku nggak akan bairkan begitu saja siapapun itu," batin Cristopher kesal."Siapa, ya? Bikin penasaran, tapi ya ngeselin juga. Gimana ini nasibku? Sampai kapan aku nungguin orang yang ada di dalam gudang itu? Aku 'kan harus segera turun. Kalau di sini terus bisa bahaya," batin Yuki."Kita tunggu lima menit lagi. Kalau nggak keluar-keluar terpaksa saya menerobos masuk," kata Cristopher. Yang rupanya sudah tidak sabar.Baru saja Cristopher bicara, pintu gudang terbuka dan terlihat seseorang keluar dari gudang. Dan seseorang itu adalah Amelia.Yuki dan Cristopher menatap ke arah Amelia bersamaan. Amelia yang melihat Yuki dan Cristopher langsung kaget. "Mati aku!" batin Amelia."Gi-gimana bisa meraka di sini? Se-seja

  • Hot Night With Boss   128. Tak Bisa Dibiarkan (2)

    Yuki berlari dengan terburu-buru menuju lift. Saat sampai di depan lift, pintu lift sudah tertutup. "Yah, sudah ketutup. Nunggu deh," batinnya tidak senang. Barus saja Yuki tertunduk malas, dia kejutkan oleh suara lift. Dan saat dia menatap lift, ternyata pintu lift sudah terbuka di hadapannya dengan seseorang yang tak asing di dalamnya.Melihat seseorang yang dikenalnya, Yuki langsung tersenyum cantik dan masuk ke dalam, lalu menyapa seseorang di dalam lift."Halo, Pak. Selamat pagi," sapa Yuki dengan bahasa formal yang khas.Cristopher tersenyum, "halo, Nona Yuki. Selamat pagi. Sepertinya anda sangat nyenyak tidur ya?" Katanya.Yuki menekan tombol lantai tujuan, "bapak tahu saja. Hehehe ... " jawabnya.Pintu lift tertutup. Lift berjalan naik."Bapak juga kesiangan ya?" tanya Yuki menatap Cristopher."Hm, berkat seseorang yang tidur saat saya sedang bicara. Gimana tidurmu? Nyenyak?" tanya balik Cristopher usai menjawab pertanyaan Yuki."Ya, saya tidur dengan sangat baik. Terima kas

  • Hot Night With Boss   127. Tak Bisa Dibiarkan (1)

    Stevano sedang sarapan di dampingi Nicholas di sampingnya. "Apa belum ada kabar dari Cristopher?" tanya Stevano menatap Nicholas."Belum ada, Tuan. Namun, saya mendengar sesuatu hal yang tidak menyenangkan. Pihak keluarga Nona Yuki, dikatakan sedang melakukan pencarian pada Nona. Dikarenakan Nona melarikan diri hari itu dan belum diketahui keberadaannya sampai sekarang," jelas Nicholas."Astaga, kenapa semua menjadi rumit seperti ini? Membuatku pusing saja. Padahal aku berniat mau memeprtemukan mereka untuk kejutan. Namun, nampaknya masing-masing dari mereka telah salah paham pada niatku," ungkap Stevano."Niat anda memang baik, tetapi memang waktunya saja yang tidak tepat. Ditambah anda tidak pandai berkata-kata. Itulah yang membuat Tuan Muda salah paham. Kenapa anda tidak bilang saja kalau perempuan yang sudah anda lamar untuk dijadikan menantu adalah Nona Yuki? Mungkin dengan begitu Tuan akan mengerti dan senang," sahut Nicholas menanggapi."Nggak seru dong kalau kayak gitu. Kan k

  • Hot Night With Boss   126. Teman Bicara

    Yuki diantar pulang oleh Cristopher. Barang-barang Yuki juga dibantu dibawakan sampai masuk dalam apartemen."Sampai sini saja, Pak. Sisanya biar saya yang mengurusnya," kata Yuki."Ok," jawab Cristopher."Bapak mau duduk dulu minum sesuatu?" tawar Yuki."Enggak perlu. Saya harus segera pulang karena masih harus lanjut memeriksa e-mail. Kamu mandi dan istirahat lah. Merapikan pakaian dan barangmu secara perlahan saja. Jangan terlalu memaksakan diri," kata Cristopher memperingatkan."Ya, Pak. Saya mengerti. Terima kasih sudah mengingatkan saya," jawab Yuki."Saya nggak akan pernah bosan buat mengingatkan. Karena kamu itu berharga buat saya," jawab Cristopher dengan begitu manis.Yuki tersenyum, dia merasa tersentuh dengan ucapan manis Cristopher. "Apa kamu masih mau dibantu sesuatu? Mumpung saya belum pulang," tanya Cristopher manawari bantuan.Yuki menggelengkan kepala, "enggak ada, Pak. Saya bisa melakukannya sisanya sendiri. Bapak silakam pulang," jawabnya."Ok, kalau gitu saya pam

  • Hot Night With Boss   125. Siapa Dia?

    Cristopher dan Yuki baru selesai berkemas. Semua pakaian Yuki sudah dimasukkan dalam koper, dan siap dibawa ke apartemen baru.Yang tersisa hanyalah perabotan, seperti meja, sofa dan peralatan dapur. Bahkan semua sepatu dan tas Yuki juga sudah dirapihkan."Sudah semua?" tanya Cristopher menatap Yuki yang celingukan melihat sekeliling.Yuki menganggukkan kepala, "hm, sudah semua. Yang tersisa hanyalah barang-barang yang nggak akan muat masuk dalam mobil. Makasih ya, Pak. Sudah bantu saya," jawab Yuki tersenyum cantik."Sama-sama. Saya senang kok bisa berguna bantuin kamu. Begini lebih baik daripada duduk melipat tangan," jawab Cristopher."Hehe ... bisa aja. Oh, kapan barang yang tersisa ini akan di angkut, pak?" tanya Yuki menatap Cristopher."Terserah kamu maunya kapan. Apa akhir pekan saja?" jawab Cristopher menawari."Hm, gimana ya? Berhubung di tempat baru sudah lengkap sepertinya saya sudah nggak butuh ini semua. Cuma 'kan sayang kalau dibiarin gini aja. Baiknya gimana ya, Pak?"

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status