Beranda / Romansa / Hot Night With Boss / 126. Teman Bicara

Share

126. Teman Bicara

Penulis: Dea Anggie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-01 09:16:36

Yuki diantar pulang oleh Cristopher. Barang-barang Yuki juga dibantu dibawakan sampai masuk dalam apartemen.

"Sampai sini saja, Pak. Sisanya biar saya yang mengurusnya," kata Yuki.

"Ok," jawab Cristopher.

"Bapak mau duduk dulu minum sesuatu?" tawar Yuki.

"Enggak perlu. Saya harus segera pulang karena masih harus lanjut memeriksa e-mail. Kamu mandi dan istirahat lah. Merapikan pakaian dan barangmu secara perlahan saja. Jangan terlalu memaksakan diri," kata Cristopher memperingatkan.

"Ya, Pak. Saya mengerti. Terima kasih sudah mengingatkan saya," jawab Yuki.

"Saya nggak akan pernah bosan buat mengingatkan. Karena kamu itu berharga buat saya," jawab Cristopher dengan begitu manis.

Yuki tersenyum, dia merasa tersentuh dengan ucapan manis Cristopher.

"Apa kamu masih mau dibantu sesuatu? Mumpung saya belum pulang," tanya Cristopher manawari bantuan.

Yuki menggelengkan kepala, "enggak ada, Pak. Saya bisa melakukannya sisanya sendiri. Bapak silakam pulang," jawabnya.

"Ok, kalau gitu saya pam
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Hot Night With Boss   128. Tak Bisa Dibiarkan (2)

    Yuki berlari dengan terburu-buru menuju lift. Saat sampai di depan lift, pintu lift sudah tertutup. "Yah, sudah ketutup. Nunggu deh," batinnya tidak senang. Barus saja Yuki tertunduk malas, dia kejutkan oleh suara lift. Dan saat dia menatap lift, ternyata pintu lift sudah terbuka di hadapannya dengan seseorang yang tak asing di dalamnya.Melihat seseorang yang dikenalnya, Yuki langsung tersenyum cantik dan masuk ke dalam, lalu menyapa seseorang di dalam lift."Halo, Pak. Selamat pagi," sapa Yuki dengan bahasa formal yang khas.Cristopher tersenyum, "halo, Nona Yuki. Selamat pagi. Sepertinya anda sangat nyenyak tidur ya?" Katanya.Yuki menekan tombol lantai tujuan, "bapak tahu saja. Hehehe ... " jawabnya.Pintu lift tertutup. Lift berjalan naik."Bapak juga kesiangan ya?" tanya Yuki menatap Cristopher."Hm, berkat seseorang yang tidur saat saya sedang bicara. Gimana tidurmu? Nyenyak?" tanya balik Cristopher usai menjawab pertanyaan Yuki."Ya, saya tidur dengan sangat baik. Terima kas

  • Hot Night With Boss   127. Tak Bisa Dibiarkan (1)

    Stevano sedang sarapan di dampingi Nicholas di sampingnya. "Apa belum ada kabar dari Cristopher?" tanya Stevano menatap Nicholas."Belum ada, Tuan. Namun, saya mendengar sesuatu hal yang tidak menyenangkan. Pihak keluarga Nona Yuki, dikatakan sedang melakukan pencarian pada Nona. Dikarenakan Nona melarikan diri hari itu dan belum diketahui keberadaannya sampai sekarang," jelas Nicholas."Astaga, kenapa semua menjadi rumit seperti ini? Membuatku pusing saja. Padahal aku berniat mau memeprtemukan mereka untuk kejutan. Namun, nampaknya masing-masing dari mereka telah salah paham pada niatku," ungkap Stevano."Niat anda memang baik, tetapi memang waktunya saja yang tidak tepat. Ditambah anda tidak pandai berkata-kata. Itulah yang membuat Tuan Muda salah paham. Kenapa anda tidak bilang saja kalau perempuan yang sudah anda lamar untuk dijadikan menantu adalah Nona Yuki? Mungkin dengan begitu Tuan akan mengerti dan senang," sahut Nicholas menanggapi."Nggak seru dong kalau kayak gitu. Kan k

  • Hot Night With Boss   126. Teman Bicara

    Yuki diantar pulang oleh Cristopher. Barang-barang Yuki juga dibantu dibawakan sampai masuk dalam apartemen."Sampai sini saja, Pak. Sisanya biar saya yang mengurusnya," kata Yuki."Ok," jawab Cristopher."Bapak mau duduk dulu minum sesuatu?" tawar Yuki."Enggak perlu. Saya harus segera pulang karena masih harus lanjut memeriksa e-mail. Kamu mandi dan istirahat lah. Merapikan pakaian dan barangmu secara perlahan saja. Jangan terlalu memaksakan diri," kata Cristopher memperingatkan."Ya, Pak. Saya mengerti. Terima kasih sudah mengingatkan saya," jawab Yuki."Saya nggak akan pernah bosan buat mengingatkan. Karena kamu itu berharga buat saya," jawab Cristopher dengan begitu manis.Yuki tersenyum, dia merasa tersentuh dengan ucapan manis Cristopher. "Apa kamu masih mau dibantu sesuatu? Mumpung saya belum pulang," tanya Cristopher manawari bantuan.Yuki menggelengkan kepala, "enggak ada, Pak. Saya bisa melakukannya sisanya sendiri. Bapak silakam pulang," jawabnya."Ok, kalau gitu saya pam

  • Hot Night With Boss   125. Siapa Dia?

    Cristopher dan Yuki baru selesai berkemas. Semua pakaian Yuki sudah dimasukkan dalam koper, dan siap dibawa ke apartemen baru.Yang tersisa hanyalah perabotan, seperti meja, sofa dan peralatan dapur. Bahkan semua sepatu dan tas Yuki juga sudah dirapihkan."Sudah semua?" tanya Cristopher menatap Yuki yang celingukan melihat sekeliling.Yuki menganggukkan kepala, "hm, sudah semua. Yang tersisa hanyalah barang-barang yang nggak akan muat masuk dalam mobil. Makasih ya, Pak. Sudah bantu saya," jawab Yuki tersenyum cantik."Sama-sama. Saya senang kok bisa berguna bantuin kamu. Begini lebih baik daripada duduk melipat tangan," jawab Cristopher."Hehe ... bisa aja. Oh, kapan barang yang tersisa ini akan di angkut, pak?" tanya Yuki menatap Cristopher."Terserah kamu maunya kapan. Apa akhir pekan saja?" jawab Cristopher menawari."Hm, gimana ya? Berhubung di tempat baru sudah lengkap sepertinya saya sudah nggak butuh ini semua. Cuma 'kan sayang kalau dibiarin gini aja. Baiknya gimana ya, Pak?"

  • Hot Night With Boss   124. Fokus Bekerja

    Keesokan harinya ...Cristopher dan Yuki sudah mulai sibuk bekerja. Terutama Yuki dengan tumpukan dokuman di atas mejanya."Apa kamu akan lembur?" tanya Amelia.Yuki menggelengkan kepala, "enggak kok. Aku masih punya waktu sampai lusa buat selesaikan ini. Jadi nggak sampai lembur. Bisalah dikerjakan sedikit-sedikit. Satu atau dua dokumen nanti aku bawa pulang. Aku kerjakan di rumah," jawab Yuki."Aduh, ngerjarin PR nih," goda Amelia."Hehe, iya. Sudah kayak zaman SMA ya. Kita ngerjain PR bareng di perpustakaan," sahut Yuki mengingat masa lalu."Bener banget. Jadi kangen deh masa-masa SMA," jawab Amelia."Udah ah, mau fokus kerja dulu. Kamu juga, selesaikan dulu pelerjaanmu baru kita ngobrol lagi. Nggak selesai-selesai kalau kita kerja sambil ngobrol," kata Yuki."Hm, ok, Bu Bos. Siap laksanakan," jawab Amelia.Yuki hanya bisa tersenyum mendengar jawaban temannya, lalu kembali fokus pada pekerjaannya.***Di ruangan CEO ...Thomas baru saja menyampaikan jadwal lanjutan hari itu. Cristo

  • Hot Night With Boss   123. Temanimu Malam Ini

    Yuki sedang berbicara dengan Yusak di telepon. Keduanya berbincang cukup lama sampai saat Cristopher tiba. "Kak, besok kita sambung lagi ya. Barangku sudah datang. Aku mau mandi terus makan dan istirahat. Besok harus masuk kerja." "Ya, lakukan dulu apa yang ingin kamu lakukan. Nggak usah buru-buru. Dah ... " "Dah," jawab Yuki yang langsung menutup panggilannya.Yuki bergeges menghampiri Cristopher, "bapak sudah datang," sapanya tersenyum cantik."Teleponan dengan siapa?" tanya Cristopher ingin tahu. Meski sebenarnya dia sudah bisa menebak siapa orangnya."Kak Yusak," jawab Yuki."Oh," sahut Cristopher ber-oh ria.Yuki melihat koper dan tas yang dibawa Cristopher, "makasih, Pak. Saya mau mandi dulu. Sudah keringetan," katanya."Hm, mandilah. Saya mau menelepon dulu. Nggak usah buru-buru mandi. Saya nggak ke mana-mana kok," kata Cristopher."Ok," jawab Yuki.Segera Yuki menarik kopernya dan menenteng tasnya masuk ke dalam kamar.Sementara itu Cristopher sedang sibuk dengan ponselnya.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status