Share

Hurt Love (Bahasa Indonesia)
Hurt Love (Bahasa Indonesia)
Penulis: Zenny Arieffka

HANA - Bab 1

Hana sangat senang karena ini malam pertama dirinya berkencan dengan lelaki yang sangat di cintainya. Lelaki yang belum genap sebulan ia kenal karena pertemuan tak terduganya. Pertemuan di dalam sebuah toko kaset, sangat klasik tapi entah kenapa membuat Hana benar-benar merasa jatuh cinta pada pandangan pertama kepada lelaki tersebut.

Namanya Mike, Mike Handerson. Lelaki keturunan Indo-Jerman dengan ketampanan diatas rata-rata dan juga mata cokelat yang membuatnya semakin mempesona. Sebenanya Hana sedikit heran, kenapa lelaki yang mengenakan setelan jas rapi tersebut masuk kedalam toko kaset kecil langganannya. Tapi tentu saja Hana tidak mempedulikan hal itu. Nyatanya pertemuan mereka saat itu benar-benar memberikan hasil yang membahagiakan untuk Hana.

Tiga hari yang lalu, Hana resmi menerima Mike sebagai kekasihnya. Meski itu dilakukan diam-diam karena tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dara, sahabatnya. Hana tak mungkin memberi tahu keluarganya, mereka kurang pergaulan dan sangat patuh pada aturan-aturan kuno. Apalagi kakaknya, Revan. Revan benar-benar sangat over protektif terhadap Hana, entah apa alasaannya tapi semenjak tiga tahun yang lalu Revan benar-benar berubah menjadi sosok yang menyebalkan untuk Hana.

Hana benar-benar sangat menunggu hari ini. Hari dimana dirinya menjadi wanita yang berkencan untuk pertama kalinya. Tentu saja Hana tidak bisa melewati semua ini tanpa Dara, sahabatnya. Dara membantunya memilihkan pakaian, mendandaninya, dan juga membantunya memberikan alasan kepada Revan dan kedua orang tuanya jika mereka saat ini sedang bekerja lembur. Hana dan Dara saat ini memang sedang bekerja bersama di sebuah perusahaan periklanan di kota ini.

Sebenarnya Hana sedikit heran dengan Dara, dengan wajah cantiknya, keahliannya dalam mengenakan Make Up,  Dara tidak pernah sekalipun terlihat tertarik dengan lelaki, apalagi mengingat banyak lelaki yang mendekatinya. Apa ada yang salah dengan Dara? Tapi Hana tidak mau mengambil pusing, dengan adanya Dara dirinya benar-benar sangat terbantu.

Hana Menunggu kedatangan Mike di halte pertama setelah keluar dari kompleks perumahannya. Tentu saja saat ini Dara menemaninya.

“Hana, apa kamu baik-baik saja?” tanya Dara yang ternyata ikut merasakan kegugupan Hana.

“Ya, aku baik-baik saja, aku hanya sedikit gugup.” jawab Hana kemudian.

“Tenanglah, Mike sepertinya orang baik. Aku tahu dia benar-benar menyukaimu.” kata Dara meyakinkan.

Hana memang sudah mengenalkan Mike dengan Dara beberapa hari yang lalu. Kesan pertama yang Dara dapatkan adalah Mike terlihat baik dan benar-benar terlihat tulus. Sejak saat itu Dara mendukung hubungan Hana dan Mike walau itu dengan membantu Hana berbohong kepada kakak dan orang tuanya sahabatnya tersebut.

“Terima kasih Dara, aku benar-benar tidak tahu bagaimana jika bukan karena bantuanmu.”

“Kamu tidak perlu berlebihan.” jawab Dara sambil tersenyum manis.

“Apa kamu tahu Dara, jika aku mengkhawatirkanmu, kamu tidak pernah sekalipun terlihat berkencan dengan lelaki. “

Dara lalu tersenyum manis. “Hana, aku lebih senang menghabiskan waktuku dengan buku-buku novel atau map-map periklanan kita.”

“Tapi kamu juga harus bersenang-senang, Dara.”

“Aku sudah senang, aku sudah bahagia.”

“Hanya dengan seperti ini? Ayolah Dara, kamu harus memiliki teman kencan.” kata Hana lagi.

Dara hanya tesenyum simpul. “Aku sudah memiliki teman kencan, dia ada dirumah.”

“Benarkah? Siapa?”

“Bantal dan gulingku, Hahahah.” jawab Dara sambil tertawa terbahak-bahak.

“Sial!! Kupikir kamu benar-benar sudah memiliki kekasih tanpa sepengetahuanku.” gerutu Hana.

Tak lama, mobil sedan hitam mengkilap yang terlihat sangat mahal berhenti tepat di hadapan mereka. Hana dan Dara tahu jika itu adalah Mike. Mike di mata mereka adalah seorang lelaki bersih dan rapih khas peminpin-pemimpin perusahaan dalam drama-drama yang pernah mereka tonton. Tubuh tinggi tegap dan wajah tampannya benar-benar membuatnya sangat cocok untuk berperan sebagai tokoh utama dalam drama-drama tersebut. Maka jangan heran jika wanita sepolos Hana akan berada dalam genggamannya hanya dalam sekali tepuk.

Mike keluar dari dalam mobil, masih mengenakan setelan hitamnya dengan kemeja putih di dalamnya, mengenakan kacamata hitam dan melemparkan sebuah senyuman mempesona dari bibir indahnya.

“Nona, pangeranmu sudah datang.” goda Dara kepada Hana.

“Haisshh, kamu ini benar-benar.” gerutu hana, sedangkan Dara hanya bisa terkikik saat melihat kegugupan sahabatnya tersebut.

“Hai, maaf jika aku sedikit terlambat.” Sapa Mike saat berada di hadapan mereka.

“Bukan sedikit terlambat, Mike, kamu memang sangat terlambat.” jawab Dara sambil tertawa dan menggoda Hana.

“Aku benar-benar minta maaf.”

“Tidak, kamu tidak perlu minta maaf, Mike.” jawab Hana kemudian.

“Baiklah, kalau begitu aku kembali dulu. Ingat, jam Sembilan aku sudah menunggumu di sini, Hana.” kata Dara sambil berpamitan.

“Baiklah, terimakasih Dara.”

“Ya, berhati-hatilah, dan kamu Mike, jangan sakiti dia.”

Mike hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

“Apa dia tidak berkencan?” tanya Mike pada Hana ketika Dara sudah menjauh dari mereka.

“Aku tidak tahu, tapi kupikir Dara memiliki orang yang dia cintai. Sungguh, banyak lelaki yang mendekatinya, tapi Dara tidak pernah mau menghiraukannya.”

Mike lalu menatap Hana dengan seksama, “Hana, kamu sangat cantik malam ini.”

“Kamu berlebihan, Mike.”

“Tidak sayang, kamu benar-benar sangat cantik.” Kali ini Mike sudah mengusap lembut pipi Hana.

“Terimakasih.”

“Baiklah, sepertinya kita sudah terlambat, ayo masuk.” Mike membukakan pintu depan untuk Hana.

Mike memutari mobilnya dan masuk, lalu duduk di kursi kemudi sebelah Hana.

“Kuharap ini menjadi kencan pertama yang menyenangkan untuk kita.” kata Mike sambil menyalakan mobilnya dan mulai menginjak pedal gas. “Aku ada hadiah untukmu.” Mike berkata lagi sambil menunjuk ke belakang.

Hana mengangkat sebelah alisnya lalu menoleh ke arah jok belakang kursinya. Seikat bunga mawar berwarna merah muda yang sangat besar, dengan kotak berpita besar di sebelahnya.

Hana menutup mulutnya dengan telapak tangannya, tak menyangka jika Mike adalah orang yang benar-benar romantis.

“Astaga, kamu tidak perlu melakukan ini Mike.”

“Aku akan melakukan apapun untukmu, sayang.” Kata Mike sambil mengecup telapak tangan Hana. “Dan aku tidak akan pernah bosan menyebut jika kamu benar-benar cantik malam ini.” puji Mike lagi. Sedangkan Hana hanya bisa tersipu-sipu malu saat Mike tak henti-hentinya bersikap manis teRhadapnya.

***

Tujuan pertama mereka adalah Bioskop. Terlihat biasa-biasa saja untuk kencan pertama, tapi itu benar-benar sangat berarti untuk Hana. Sejak dulu, Hana menginginkan menonton film romantis bersama dengan sang pacar karena memang selama ini Hana belum pernah pacaran, tentu saja itu karena sikap over protektif sang kakak. Kini dirinya sangat bahagia memiliki seorang kekasih, apalagi kekasih itu baginya adalah kekasih yang diatas rata-rata.

Ya Tuhan, Hana tidak akan pernah berhenti memuji kesempurnaan Mike.

Saat ini Mike memberi kebebasan Hana untuk memilih film. Hana memilih sebuah film Roman yang dibumbuhi dengan adegan action, semoga saja Mike suka dengan pilihannya. Sedangkan Mike sendiri kini sedang memesankan minuman dan juga Popcorn untuk menemani mereka saat film di putar nanti.

“Kamu hanya membeli satu?” Tanya Hana sedikit heran ketika melihat Mike hanya membawa sebuah gelas plastik ukuran besar dengan minuman di dalamnya dan juga sebungkus besar Popcorn.

“Ya, tentu saja.” jawab Mike santai.

“Kamu tidak makan nanti?”

“Tentu saja, aku memakannya.”

“Lalu bagaimana denganku?” Dan Mike hanya tersenyum.

“Astaga sayang, lihat ini.” kata Mike menusukkan dua buah sedotan ke dalam gelas plastiknya tersebut. “Kita akan meminumnya bersama.” lanjut Mike sambil mengerlingkan matanya.

Dan Hana hanya bisa tersenyum bahkan tersipu malu.

“Kamu aneh.”

“Ini tidak aneh Sweety. Semua pasangan melakukan ini saat menonton.”

Dan Hana lagi-lagi hanya bisa tersipu malu dengan perlakuan Mike, Mike ternyata orang yang sangat penyayang dan romantis, itu membuat Hana merasa sangat beruntung mengenal apalagi sampai mendapatkan hati Mike.

***

Setelah menonton film roman action bersama, merekapun makan malam bersama. Makan malam yang menurut Hana sangat romantis. Mike benar-benar membuatnya berbunga-bunga malam ini. Membuatnya menjadi seorang ratu yang dilayani dengan sepenuh hati.

Tepat jam setengah sembilan malam Mike mengajak Hana pulang. Berhenti di depan halte tempat mereka bertemu tadi.

“Sepertinya Cinderella sudah pulang lebih awal.” goda Mike dengan melemparkan sebuah senyuman hangatnya.

“Kamu tidak perlu menggodaku Mike.”

Mike menggeleng. “Tidak Hana, kamu memang seperti Cinderella untukku.” kata Mike yang kali ini sudah mengecup punggung tangan Hana.

Mike turun dari mobil lalu membukakan pintu untuk Hana, Hana keluar dan Mike masih menemaninya.

“Sebaiknya kamu cepat pulang, ini sudah malam.” kata Hana dengan sedikit gugup.

Mike menggeleng. “Aku tidak akan membiarkanmu duduk di sini sendiri, aku akan menemanimu hingga Dara kesini menjemputmu.”

“Mike, apa kamu tahu jika aku, umm, sepertinya aku...”

“Katakan Hana.”

“Aku benar-benar jatuh hati padamu.” kata Hana dengan menunduk karena merona malu.

Mike tersenyum, lalu di angkatnya dagu Hana, dan Mike pun mendaratkan ciuman hangatnya kepada Hana. Ciuman pertama mereka.

Hana merasa aneh dengan sensasi ini, ini pertama kalinya dirinya berciuman dengan lelaki dan lelaki ini adalah lelaki yang sangat di cintainya.

Sebisa mungkin Hana membalas ciuman Mike, dengan tekhnik seadanya, dan itu membuat Mike tersenyum di sela-sela ciumannya.

“Kenapa?”

“Tidak.” Mike Masih tersenyum. “Aku hanya ingin bertanya, apa kamu tidak pernah berciuman? Kamu tidak bisa berciuman?” tanya Mike masih dengan tersenyum.

Hana menunduk, dia benar-benar sangat malu karena Mike menanyakan hal itu. Tentu saja dirinya tidak pernah berciuman. Selama 24 tahun dirinya tidak pernah sekalipun berpacaran, orang tuanya memberi batasan Hana untuk mengenal lelaki, dan Hana sendiripun takut dan tidak pernah berpikir untuk melanggar aturan orang tuanya tersebut. Belum lagi kakaknya, Revan, yang sejak tiga tahun yang lalu berubah menjadi sosok yang over protektif dan menyebalkan. Tentunya dengan kehadiran Mike entah kenapa membuat Hana ingin melanggar semua aturan dari orang tuanya.

“Aku tidak pernah memiliki kekasih Mike, wajar jika aku tidak pernah berciuman.” kata hana malu-malu.

“Hei, kamu tidak perlu malu.” kata Mike kali ini sambil mengangkat dagu Hana kembali. “Aku akan mengajarimu.” lanjut Mike kemudian.

Dan Hana semakin malu dengan perkataan Mike, diajari berciuman adalah bukan hal yang patut dibanggakan mengingat usianya yang sudah tidak remaja lagi. Mike pasti menertawakannya, bagaimana mungkin orang setua dirinya tidak pernah berpacaran apalagi berciuman.

Mike memegang kedua bahu Hana.

“Hana, aku mencintaimu apa adanya, dan aku sangat bahagia saat mendengar jika aku adalah lelaki pertamamu. Jadi kamu tidak perlu memikirkan hal-hal aneh lainnya.” kata Mike menenangkan Hana.

Dan bukannya tenang, Hana malah semakin dibuat gugup. Gugup karena sentuhan Mike, perkataannya, pernyataan cintanya. Dan gugup karena kedekatan mereka.

“Ehhheeemm.” Suara seseorang mengagetkan mereka berdua.

“Kamu sudah datang?” Dengan sedikit gugup Hana bertanya pada pemilik suara tersebut. Dia Dara.

“Ya, tapi sepertinya aku melewatkan sesuatu yang harusnya kulihat.”

“Kamu ada-ada saja.” kata Hana berpaling.

“Baiklah Sweety, sepertinya aku memang harus pulang. Jaga dirmu baik-baik, dan jangan lupa hubugi aku.” kata Mike kemudian. Lalu..

‘Cup’

Mike mencium Hana tepat di keningnya. Ciuman sangat lembut tapi mempu membuat kaki hana gemetaran, membuat perut Hana terasa dipenuhi puluhan kupu-kupu. Ya tuhan, perasaan apa ini? pikir hana kemudian.

Hana masih diam terpaku meski kini Mike sudah berada di dalam mobilnya dan melambaikan tangan padanya.

“Hei, kamu kenapa? Kuharap kamu baik-baik saja.” Dara menyadarkan Hana yang sepertinya sudah linglung sedari tadi.

Hana yang kini membawa seikat besar bunga mawar merah muda dan sebuah kotak besar berpita pemberian Mike hanya bisa tersenyum sendiri menertawai kegilaannya.

“Kamu kenapa?” tanya Dara lagi.

“Dara,” panggil Hana sambil menatap Dara dengan tatapan seriusnya. “Sepertinya, sepertinya aku benar-benar jatuh cinta padanya.” ucap Hana yang kini sudah tersenyum lebar sambil sesekali meloncat-loncat layaknya anak kecil.

“Ya Tuhan, kamu benar-benar gila Hana.” Dara berkata sambil tertawa menyeringai.

“Ya, biarlah, aku senang gila, jika itu karena Mike. Hahhaha” Hana masih tertawa senang sambil meninggalkan Dara. Dara menyusulnya dan ikut tertawa bersama. Dirinya sangat senang mendapati Hana yang sangat bahagia saat menemukan tambatan hatinya. Bisakah dirinya sebahagia Hana nantinya?

***

Mike masih menyesap anggur yang kini berada di dalam genggamannya. Matanya berapi-api tapi bibirnya tidak berhenti mengulaskan sebuah senyuman, senyuman kemenangan. Ya, sebentar lagi.

“Mike, kamukah itu?” tanya sebuah suara lembut yang lalu diikuti dengan lampu yang menyala.

Mike manatap wanita paruh baya itu dengan tatapan lembutnya.

“Hai Bu, Ibu belum tidur?”

“Ibu tidak bisa tidur, ibu menunggumu, Mike. Apa yang kamu lakukan dengan bergelap-gelapan seperti tadi?”

“Tidak ada, Bu.”

“Kamu tahu, ibu khawatir dengan keadaanmu, kamu selalu menutup diri setelah kepergian Thalita.”

“Aku hanya banyak pekerjaan, Bu.”

“Carry menghubungi ibu terus, dia ingin menanyakan keadaanmu, tapi saat dia menghubungimu, kamu tidak mengangkatnya.” Mike hanya terdiam mendengarkan setiap kata yang keluar dari ibunya tersebut. “Berhenti meminum itu, Mike, kamu kacau.” kata ibunya saat melihat Mike ingin menyesap anggurnya lagi.

“Aku istirahat dulu, Bu.” kata Mike sambil bergegas pergi.

“Kamu ada masalah?” tanya ibunya yang langsung membuat Mike berhenti ditempatnya.

“Tidak.”

“Mike, berjanjilah pada ibu kalau kamu tidak akan melakukan hal-hal nekat. Ibu hanya tidak ingin kehilanganmu.”

Mike lalu berjalan menuju ke tempat ibunya berdiri, lalu memeluknya.

“Aku janji, Bu, aku tidak akan meninggalkan ibu sendiri. Aku akan selalu menemanimu. Dan aku janji akan membalas dengan setimpal perbuatan orang yang membuat kita seperti ini Bu.”

Ibunya mengernyit mendengar perkataan Mike yang sarat akan emosi.

“Apa maksudmu, Mike?”

“Ibu tidak perlu tahu, ibu hanya boleh menonton dan menertawakan mereka nantinya.” kata Mike penuh penekanan.

“Mereka siapa Mike?”

Tapi Mike lebih memilih diam, masih dengan memeluk ibunya, Mike sedikit menyunggingkan senyuman liciknya. Sebentar lagi, ya, sebentar lagi.

-TBC-

Halooo, aku masukin ceritaku yang lain di sini yaa.... sedikit aku informasikan sama kalian, HURT LOVE ini terdiri dari 2 cerita yang aku jadikan dalam satu judul. Nahhh... tiap awal Bab akan aku kasih nama HANA, yang artinya ini masih kisah Hana dan Mike (walau sesekali Revan dan Dara bakal nongol). Bab-bab selanjutnya akan ada Bab dengan awalan nama DARA, yang artinya itu adalah kisahnya Dara dan Revan. semoga kalian suka ya... dan selamat membaca... jangan lupa tinggalin Rating dan juga vote yaaa... heheheheh

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status