Home / Romansa / Husband billionare / Arkha menghilang

Share

Husband billionare
Husband billionare
Author: Maya Annajwa

Arkha menghilang

Author: Maya Annajwa
last update Last Updated: 2022-03-15 13:06:43

"Kau telah melaksanakan perintahku?" kata Wira kepada utusannya.

"Ya, lihat saja hasilnya. Jangan lupa untuk mentransfer,"  sergah orang itu lewat panggilan telepon

Wira tersenyum puas, apa yang ia rencanakan berhasil sempurna.

Paman Wira adalah seorang manajer perusahaan yang dipimpin oleh Arkha putra  Jason, adik dari William Jason yang ingin mengendalikan perusahaan grup Jason.

Paman Wira saat ini berada di kantor tepatnya, di balkon menyesap rokok yang terlihat sangat mahal sambil menunggu hasil rencananya.

"Kita lihat saja William, siapa yang akan menang," imbuhnya sambil tersenyum menyeringai.

Di tempat lain, Arkha bersama dengan sopir pribadinya, sedang dalam perjalanan menuju kediaman. Tiba-tiba sopirnya merasakan sesuatu yang aneh dengan mobil yang mereka kendarai, dia mencoba untuk menginjak pedal remnya,  tetapi sayangnya tidak berhasil, yang berarti remnya rusak dan tidak berfungsi.

"Ada apa, Pak?" tanya Arkha melihat kecemasan di wajahi supir pribadinya.

"Tuan, maaf.sepertinya remnya  tidak berfungsi."

"Apa! Tidak berfungsi? Sial, bagaimana ini bisa terjadi?" Arkha mengutuk, dia melonggarkan dasinya mencoba untuk tenang.

Tak berapa lama, ada seseorang yang lewat di depan mobil Arkha, yang membuat mereka kaget hingga  pengemudi kaget dan langsung membanting setirnya hingga kecelakaan pun tak dapat terhindarkan.

"Aaaa," teriak Arkha dan sopirnya

Mobil itu terjun bebas tepat di jurang yang  dalam, di mana ada sungai tepat dibawahnya.

Byur

*********

Sedangkan di sebuah desa Lily, nampak seorang gadis cantik dan pintar. Dia juga primadona desa setempat. gadis cantik dengan hewan peliharaannya itu bersiap untuk pergi ke sungai untuk memandikan peliharaannya itu. Nama gadis itu adalah Nirina Amalia atau biasa dipanggil Nina.

"Ayo semua, kita mandi dulu biar segar, lalu pulang," seru gadis itu pada hewan peliharaannya yaitu tiga ekor kambing. sesampainya disana dia terbelalak melihat ada sebuah mobil yang rusak di sungai tersebut.

"Ya Tuhan, ada orang kecelakaan?!" dia berlari ke arah mobil itu dan langsung mengecek keadaan Arkha dan sopirnya

"Ya ampun, bagaimana bisa?" ucap Nina dan mencoba mengecek denyut nadi Arkha dan sopirnya.

"Dia masih bernafas, saya harus minta bantuan, tunggu sebentar Pak."

Arkha masih setengah sadar dengan tubuhnya berlumuran darah, dia sempat  melihat wajah seorang gadis membantunya hingga akhirnya ia pingsan.

Nina berlari meminta pertolongan, terlihat di dekat perempatan banyak orang sedang mengobrol.

"Tolong-tolong," teriak Nina terengah-engah ke arah semua orang.

"Hei Nina, ada apa? Kenapa kau seperti baru saja melihat hantu."

"Ini lebih dari hantu," ucapnya  dengan nafas terengah-engah.

"Kamu atur napas dulu Nina."

Hah .. huh

Setelah menarik napas, dia akhirnya mulai berbicara dan menceritakan kejadian yang dialami dan dilihatnya di sungai.

"Kenapa kamu tidak bilang dari tadi," ucap mereka langsung berlalu meninggalkan Nina, semua warga segera menuju sungai.

"Woy, kok aku ditinggal. Ya ampun," dengus Nina kesal kemudian langsung mengikuti mereka.

Sesampai di sungai, warga bergotong royong menyelamatkan sopir dan Arkha. Namun sang sopir telah menghembuskan napas terakhirnya , sedangkan  Arkha masih bernafas, mereka langsung membawanya ke klinik setempat.

Di klinik, Ayah Firman datang dengan wajah cemasnya dan menghampiri putri cantiknya, dia diberitahu oleh seorang warga bahwa Nina membantu seseorang di sungai.

"Nina, kamu baik-baik nak," tanya Ayah Firman dengan lembut

"Nina, tidak apa-apa Ayah."

"Bagaimana dengan orang yang kamu bantu?"

"Masih dalam bantuan dokter, Ayah, tenanglah!"

"Baiklah kalau begitu."

Dua jam kemudian dokter keluar dari ruangan bersama perawat

"Maaf, siapa yang bertanggung jawab atas tuan itu."

Semua orang saling memandang dan akhirnya Nina menjawab

"Saya akan bertanggung jawab dokter."

"Bagaimana keadaannya dokter?"

"Dia mengalami amnesia, luka di kepalanya, telah membuatnya kehilangan ingatan."

"Kalau begitu apakah bisa disembuhkan, dokter?"

"Ya, ingatannya akan kembali tetapi itu akan memakan waktu yang cukup lama," ucap dokter itu lalu memberikan resep obatnya "Ya, sudah saya permisi, jangan lupa ini obatnya."

"Terima kasih, dokter," ucap Nina mengangguk 

"Lalu siapa yang akan menampungnya, Nin," salah satu warga bertanya

"Saya akan menampungnya, Pak."

"Kamu lagi, Nin. Tidak apa-apa?"

"Ya, aku ikhlas. Bagaimana dengan Ayah? Hanya sampai dia pulih dari ingatannya."

"Iya, Ayah setuju."

Dua hari kemudian, Arkha terbangun. perawat yang menangani Arkha pun menghubungi Nina.

"Halo selamat siang Nona, teman anda sudah sadarkan diri. bisakah Anda menemuinya?"

"Baiklah Sus, saya akan segera ke sana."

Nina buru-buru mandi setelah selesai memasak. Tak lupa membawa makanan untuk pria itu. Setelah siap ia langsung berpamitan pada Ayahnya. 

"Ayah, Nina pergi dulu."

"Nin, kamu mau kemana?"

"Ke klinik Ayah, orang itu sudah bangun."

"Syukurlah, hati-hati." 

"Baik Ayah."

Di sisi lain, di kota Jasmine, ada seorang pria paruh baya yang tertawa terbahak-bahak karena rencananya berhasil.

"Papa, ada apa? kenapa tertawa?" tanya Dika mengerinyitkan dahi

"Ini hanya  tentang bisnis Papa. Itu saja," ucap Wira. "Oh ya lebih baik kau tak usah ikut campur urusan Papa, kau urus pekerjaanmu sendiri."

Dika merasa aneh, dia akan mencari tahu semuanya. Gerak gerik ayahnya sangat mencurigakan. Dika segera pergi ke kediaman Arkha tetapi pelayan itu berkata jika tuannya tidak pulang dari acara perusahaan.

"Aneh sekali, apa yang terjadi di sini? di mana paman William dan kak Arkha?" batin Dika menerka

...

Di desa Lily, seorang gadis cantik mulai membuka pintu ruangan Arkha. Ia celingukan mencari sosok penghuni itu dan tak lama pria itu muncul dari kamar mandi

"Permisi tuan," sapa Nina tersenyum kepada Arkha

"Kamu siapa?" tanya Arkha sambil memegang kepalanya yang terasa berdenyut dan masih terbalut perban. Dan ia pun pelan-pelan duduk di ranjangnya

"Saya Nina, kak, yang membantu  dalam kecelakaan di sungai."

"Kenapa aku tidak bisa mengingat semuanya?"

"Dokter bilang kamu amnesia tapi kamu masih bisa sembuh," ucap Nina sambil meletakkan makanan di atas meja dekat Arkha

"Sungguh, terima kasih telah membantuku," ujarnya 

"Sama-sama kak, oh ya maaf sebelumnya. Gimana kalau kamu aku panggil kak Arya ? karena aku nggak tahu namamu," ucap Nina lirih

"Oke, nama yang bagus," Arkha atau Arya hanya manggut-manggut

"Oh ya ini, kakak makan ya," ucap Nina menyodorkan makanan yang dibuatnya untuk Arya

Arya langsung menyantapnya dengan perlahan.

"Gadis ini benar-benar sangat baik," pikir Arya tersenyum

Sedang di tempat lain Wira tengah mengadakan pesta bersama teman-temannya. Merayakan keberhasilannya karena telah berhasil menyingkirkan keluarga Jason

"Mari kita semua menikmati. Saya akan segera memimpin perusahaan grup Jason," ucap Wira pada semua rekannya dengan senyum merekah

Semua orang bersulang dan melanjutkan acaranya hiingga  pagi.

Keesokan harinya, Arya dan Nina sudah diperbolehkan pulang dari klinik. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Roni, teman Nina.

"Nin, kamu dari mana? dan dengan siapa? sepertinya dia baru di sini."

"Oh, ini kak Arya. Nanti aku ceritain, soalnya ceritanya panjang kayak kereta. Kita mau pulang, bye Roni."

"I-iya Nina."

"Siapa pria itu? seperti pernah melihatnya," pikir Roni mencoba mengingat

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Husband billionare   Kerumah Ibu Sarah

    Raka berjalan menyenggol lengan Alden yang tertawa namun tak berlangsung lama, karena Yasmine menjewernya agar tak iseng. Sedangkan Raka memilih tidur di sofa ruang tamu. Nina dan yang lain menghela nafas berat melihat kelakuan Hilda mengusir suaminya sendiri.......Pagi nya, Hilda bangun pagi sekali dan membangunkan suamnya"Kak, bangun.""Emmm, astaga," ucap Raka terkejut ada Hilda di depannya"Kamu pikir aku hantu, ayo bangun.""Ada apa sayang.""Ayo mandi, aku mau kerumah Bunda Sarah. Ayo.""Hah, tumben.""Udah ah, ayo buruan. Awas aja uler keket ikut lagi.""I-iya, nih bangun."Raka pun mengikuti istrinya menuju kamar membersihkan diri segera. Selesai ritual mandinya mereka bersiap untuk ke rumah Bunda Sarah."Udah semua, sayang.""Udah kak."Mereka keluar, Hilda menggendong Berlian yang masih terlelap dalam mimpi indahnya. Saat sampai di ruang makan, Raka dan Hilda menitip pesan karena Mami da Daddy belum bangun."Bik, kita titip pesen Mami dan Daddy jika ke rumah Bunda Sarah,

  • Husband billionare   Sambal ikan teri

    "Sayang, udah dunk. Capek nih. Nih," Alden memelas pada istrinya"Hahhahaaha, kau lucu sekali sayang. Aduh perutku sakit.""Ih nyebelin deh."Saat ini Alden di dandani seperti cewek memakai pink polkadot dress serta higtheels pink. Sungguh menggemaskan sekali, jika orangtuanya tahu mungkin diketawain dua hari dua malam."Sini, aku bersihin. Kacian amat."Yasmine pun dengan telaten membersihkan wajah Alden, setelah bersih ia memberi kecupan hangat di seluruh wajah suaminya. Alden mengulas senyuman lalu mencari kesempatan dan menarik dagunya memperdalam pagutannya. Namun, saat dia merasa ingin lebih, Yasmine mencegahnya"Puasa dulu, hahahhaha."Alden mendengus kesal karena hasratnya tak tertuntaskan, dan ia memilih untuk bersolo karier di kamar mandi. Setelah hampir satu jam lamanya, Alden keluar dengan wajah ceria kembali. Ia mendekati istrinya yang mulai gemar nonton drakor dilaptopnya."Sayang, kok nonton drakor mulu.""Seneng aja, romantis sayang. Oh ya kita ke rumah Mami yuk. Aku

  • Husband billionare   Kau gila ya, Al?

    "Uda ayo buruan anter aku pergi.""Yas tunggu, sebenarnya kamu kenapa dengan Alden.""Aku hamil, La. Hiks ... hiks. Tapi Alden nggak mau," ucapnya sesegukanLala heran kenapa dengan Alden hingga nggak mau menerima kehadiran buah hati mereka."Kenapa dia nggak mau, itu buah hati kalian, Yas.""Dia trauma dulu pas aku ngelahirin sudah kayak orang gila, saat aku berjuang melawan maut.""Astaga, Alden kau gila.""Lalu, aku mau anter kamu kemana Yas," tambahnya"Kita cari tempat yang nggak mungkin di jangkau Alden."Yasmine berfikir ia akan ke New york menemui Bu Rose. Pasti dia akan di tampung lagi pikirnya."Aku ke Bu Rose aja, La.""Hah, New york.""Hem.""Tapi Yas, kalau mertua mu tahu gimana kalian ini.""Tolong jaga rahasia ini, dari semua La."Lala dan Yasmine masuk ke dalam mobil menuju bandara. Sepanjang perjalanan perasaan Yasmine campur aduk. Tiba-tiba, ada dering ponselnya terlihat panggilan dari Alden. Namun ia tak menggubrisnya.Alden baru saja di telpon oleh suster jika Yas

  • Husband billionare   Ketakutannya Yasmine

    Nina melihat raut wajah Yasmine pucat segera menghampiri menantunya."Yas, kamu kenapa? Kenapa wajahmu pucat.""Kepala Yasmine pusing Mi.""Mana Alden?""Aku usir Mi.""Hah, kenapa sayang. Tumben biasanya kalian kayak perangko.""Pengen sendiri aja Mi.""Mami anter ya ke kamar hotel, ya.""Nggak usah Mi, Yasmine hanya lelah aja kok.""Ya udah kalau butuh Mami, panggil ya. Mami sama Daddy ada di sebelah sana ada Papa Mama mu juga.""Baik Mi."Nina pun berpamitan gabung dengan para sahabat lain, sedangkan Yasmine memijat pelipisnya mersakan kepalanya berdenyut kembali."Kenapa kepalaku pusing banget sih."Tak lama twins dan Babaysitter datang mendekatinya."Mami, kita foto sama aunti dan Om yuk," ajak Sha"Boleh, ayo."Yasmine berjalan bersama kedua buah hatinya menuju pelaminan, Alden melihat istri serta anaknya naik kepelaminan tanpa mengajaknya, merasa diacuhkan ia pun segera mengikuti."Mau kemana kak," tanya Dira"Mau ngejar kakakmu itu."Willi, Revan, Lala dan Dira melihat Yasmin

  • Husband billionare   Janji suci Leo dan Ega

    Setelah kepergian Herlina dari ruangannya, Alden menelpon salah satu bodyguardnya. "Halo bos.""Bagaimana situasi.""Tawanan tak mau makan, bos.""Paksa atau robek mulutnya, setelah itu lempar perempuan itu ke kampung terpencil yang tak ada yang mengenalinya.""Siap bos."Alden menutup telpon lalu beralih mengajak istri untuk pulang karena persiapan ke kampung Ega."Come on ladies, kita siap-siap ke kampung Ega.""Siap tuan raja."Alden menoel hidung macung istrinya lalu mereka turun bersama sampai di lobby pasangan muda tersebut jadi pusat perhatian karena santun dan berwibawa."Sumpah, ceo kita sungguh membuatku baper sama istrinya.""Iya dulu tuan Arkha sekarang keturunannya.""Iya dunk lihat dulu bebet nya makanya jadinya begini.""Udah-udah ghibah nanti lagi, kasihan yang diomongin.""Siap sayang."Alden dan Yasmine bersiap meluncur ke kediamannya, sebelum itu mereka mampir ketempat babyshop membeli keperluan twins karena kebetulan ada yang habis."Udah sayang, ayo.""Oke."Mere

  • Husband billionare   Revan dan Lala berbaikan

    Lala sengaja pagi sekali menemui Revan untuk meluruskan masalah yang ada. Yasmine dan Alden pun mundur masuk ke dalam rumah membiarkan mereka berdua menyelesaikan masalah.Revan menatap gadis yang ia cintai saat ini kebencian, dia hanya bisa membiarkan nya entah omongan yang akan keluar dari mulutnya."Honey, aku minta maaf. Kamu salah paham kemarin dia sepupuku Reno, dia dari kampung. Kalau kamu nggak percaya bisa dateng ke rumahku," ucapnya lirih"Hanya itu saja.""Lalu, apa yang harus aku jelaskan honey. Tak ada lagi.""Kalau ponsel kenapa kamu matiin.""Kemarin aku matiin karena lowbat sekarang udah beli batrenya lagi. Kamu masih nggak percaya sama aku. Kita udah lama, udah 5 tahun. Aku juga sabar menghadapi hubungan kita, terus kamu mau nya harus sabar kayak apalagi, Van."Revan melirik ke arah wajah yang sudah terisak itu, lalu memeluknya."Maafin aku, jika kamu terlalu sabar denganku.""Aku juga minta maaf jika egois memaksamu.""Udah sekarang, senyum dunk," ucap Revan sambil m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status