Share

#78. Secret Diary

Pukul 10 malam, ketika Orick dan Zero sudah berlalu ke arah bunga tidur masing-masing, mereka tidak tahu jika aliran listrik sudah menyala. Tadinya, aku nyaris ikut tertidur ketika Orick memelukku begitu erat. Keadaan setelah makan mantap, lalu gelap-gulita, apalagi yang harus kami lakukan? Beristirahat bersama dari lelahnya pekerjaan adalah pilihan yang tepat.

Tetapi mengingat pakaianku belum salin sedari tadi siang, bersih-bersih wajah-pun tidak sempat, serta kepikiran piring-piring kotor yang berada di dapur, aku mengendap-endap meninggalkannya di kamar. Lampu kamar sengaja tidak aku nyalakan, sebab jika tidur kami memutuskan untuk menjaga kesehatan mata. Namun lampu-lampu ruangan dan luar teras praktis kunyalakan, dan terhapuslah gelap.

Pertama, aku jelas bersalin terlebih dahulu dengan piyama. Untuk kemudian berlalu ke arah ruang tengah, dimana sampah-sampah dan sisa makanan masih berserakan. Kubawa ke arah dapur, lalu kutaruh ke dalam lemari. Begitu melihat ke arah lain, tumpuka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status