Share

Bab 17

Part 17

Bapak sudah duduk diantara kami. Hati ini sedikit lega, karena nampaknya, Bapak ada bersama anak bungsunya.

"Bapak ini gimana?" tanya Ibu seolah nada pertanyaannya menunjukan ketidaksukaan.

"Gimana? Ibu yang gimana?" tanya Bapak. Ibu terlihat mengerutkan kening. Aku masih memilih posisi aman. Diam.

"Andra ini dalam masalah! Kalau bukan saudaranya yang bantu, siapa lagi?" ucap Ibu, jelas sekali dalam pengamatanku. Ibu berat kepada anak sulungnya.

"Iya, Bapak tahu. Tapi, setelah Bapak pikir-pikir, kita ini nggak adil dengan Firman!" balas Bapak. Lagi, aku lihat keningnya semakin melipat.

Mbak Niken aku lihat wajahnya semakin pucat. Entahlah, mungkin karena dia belum sembuh total, atau pucat karena akan hancur sebentar lagi.

"Nggak adil gimana? Bapak ini ada-ada saja!" ucap Ibu. Bapak terlihat mengusap wajah pelan.

"Berkali-kali Firman dia bilang tak mampu, tapi ibu tak mendengarkan keluhnya! Adilkah seperti itu? Dan kamu Andra, harusnya kamu berpikir panjang, jika akan berurus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status