Share

Chapter 23 Amanda Mengamuk

Amanda membuka gorden di jendela kamar melia dengan kasar. Ia muak melihat kakaknya terpuruk dan sangat mengenaskan seperti ini. Amanda sangat tahu apa yang terjadi dengan kakaknya, aduan dari salah satu pembantu sudah sampai padanya. Begitu juga bau seks yang masih kental. Ia menengok pada keranjang sampah dan mendapati kondom yang habis terpakai. Hanya saja dengan siapa ia tidak tahu.

Amanda menghela napas panjang, menatap ke arah ranjang yang berantakan sama dengan perempuan yang tidur tertelungkup dengan mulut terbuka dan lingkaran gelap berada di kedua kantung matanya.

“Bangun!” ujarnya jengkel seraya menampar salah satu telapak kaki Melia yang mengintip dari balik selimut.

Terdengar erangan protes dari si Empunya telapak tetapi tak kunjung bergerak.

“Bangun pemalas!” bentak Amanda kali ini dengan berkacak pinggang.

“Ngapain sih kamu ganggu aja!” balas Melia tanpa masih dalam posisi yang sama. “Kepalaku sakit banget.”

“Jelas. Dari mana kamu dapat Vodka ini?” tunjuk Amanda ke boto
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status