Share

Isi hati Adam 2

"Kamu mau kemana?" tanyaku penasaran.

"Kamu mau minggat? Jawab!" bentakku, karena tidak kutemukan jawaban apapun darinya.

"Iya, hanya dua bulan kok."

"Dua bulan kamu bilang 'kok'? Aku nggak kasih ijin," ketusku marah. Entah mengapa, aku tidak rela jika Ayu pergi dari sini. Rumah sebesar ini tidak mungkin aku yang menguhinya sendirian.

"Ijin? Kamu lupa atau pikun, Mas? Kamu yang bilang jika aku kemana-mana nggak usah ijin dari kamu. Sekarang kenapa kamu ngelarang aku pergi?" sungutnya sambil menatap tajam kearahku. Aku hanya menelan air ludah yang terasa kering, skakmat! Aku kehabisan kata-kata sekarang.

"Aku cuma istri di atas kertas, aku hanya kamu nikahi agar Papa kamu mendapat suntikan dana dari Papaku!"

"Kenapa sekarang kamu diam, Mas? Aku yang salah atau kamu yang keliru?" teriaknya nyalang.

Hatiku terasa bergemuruh hebat, dadaku berpacu cepat. Tenang, Adam. Kamu tidak boleh memperlihatkan bahwa kamu akan merasa kehilangan, kamu tidak boleh menjilat ludah kamu sendiri.

"Terserah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status