"Kamu mau kemana?" tanyaku penasaran."Kamu mau minggat? Jawab!" bentakku, karena tidak kutemukan jawaban apapun darinya."Iya, hanya dua bulan kok.""Dua bulan kamu bilang 'kok'? Aku nggak kasih ijin," ketusku marah. Entah mengapa, aku tidak rela jika Ayu pergi dari sini. Rumah sebesar ini tidak mungkin aku yang menguhinya sendirian."Ijin? Kamu lupa atau pikun, Mas? Kamu yang bilang jika aku kemana-mana nggak usah ijin dari kamu. Sekarang kenapa kamu ngelarang aku pergi?" sungutnya sambil menatap tajam kearahku. Aku hanya menelan air ludah yang terasa kering, skakmat! Aku kehabisan kata-kata sekarang."Aku cuma istri di atas kertas, aku hanya kamu nikahi agar Papa kamu mendapat suntikan dana dari Papaku!""Kenapa sekarang kamu diam, Mas? Aku yang salah atau kamu yang keliru?" teriaknya nyalang. Hatiku terasa bergemuruh hebat, dadaku berpacu cepat. Tenang, Adam. Kamu tidak boleh memperlihatkan bahwa kamu akan merasa kehilangan, kamu tidak boleh menjilat ludah kamu sendiri."Terserah
ISTRI 100 KILOGRAMPart 9"Mas, kamu ngundang Ayu juga kesini?" tanya Claudia melihat kearahku dengan tatapan yang sulit aku artikan."Mana mungkin aku sebodoh itu, kalau aku undang dia juga ngapain aku ajak kamu kesini," ketusku kesal. Mataku terus saja mengawasi tingkahnya Ayu didepan Danis, dasar sok kecantikan. Dia padahal melihatku dengan Claudia berdiri disini, tapi dia bersikap seperti tidak mengenalku."Kamu mau terus liatin mereka atau mau ikut aku masuk kedalam," sindir Claudia yang mencubit lenganku."Eh, i-iya. Kita masuk aja, lagian acaranya juga mau dimulai kok," jawabku serta menarik tangan Claudia menuntunnya menuju kedalam. Di dalam terlihat begitu banyak para tamu undangan yang sudah datang, mereka semua tampaknya membawa pasangannya masing-masing. Jelas saja, di kartu undangan Danis sengaja membuat tulisan jika datang harus membawa pasangannya. Sekalian promosi katanya, karena banyak sekali kulihat para wanita yang sedang mencoba beberapa skincare yang juga di jual
ISTRI 100 KILOGRAMPart 10POV AyuAku tergugu melihat tingkah Mas Adam yang semakin menjadi, tapi bolehkah aku jujur jika aku masih sangat mencintainya. Pernikahan ini adalah pernikahan yang paling aku impikan selama ini. Apalagi aku menikah dengan laki-laki yang mampu mencuri hatiku selama bertahun-tahun. Dia masih bertahta di sana bahkan sampai kapanpun.Aku tau, jika Mas Adam mungkin masih bingung dan pusing karena dijodohkan secara tiba-tiba. Tapi tidak bisakah dia melihatku sekali saja, dia bahkan tidak membelaku saat Claudia menghina dan mencaci maki diriku.Sekarang, dia malah mengunci pintu kamar dari dalam. Seharusnya dia minta maaf padaku atas kejadian tadi di acaranya Dokter Danis. Untung saja tadi ada Talita juga Dokter Danis yang mengantarku pulang. Padahal sudah ku tolak tawarannya itu. Tapi dia tetap kekeuh ingin mengantarku karena dia merasa bersalah."Ck"Aku berdecih sendiri di ruang keluarga, orang lain saja perhatian padaku. Sedangkan suamiku sendiri, malah semaki
ISTRI 100 KILOGRAMPart 11POV Ayu"Kenapa, Mas? Kamu bingung kan mau jawab apa! Sudahlah, minggir. Jangan menghalangiku," cercaku pada Mas Adam. Orang yang aku tanya hanya diam tanpa suara, dia malah merenggangkan genggamannya di koperku. Claudia tersenyum sinis melihat kearahku, dia menang lagi kali ini."Pergilah, jangan pernah kembali kesini lagi," ejek Claudia padaku. Aku melihatnya dengan tatapan jijik, mengingat semua usaha jahatnya mendapatkan Mas Adam."Claudia, sebaiknya kamu juga pulang sekarang. Aku ingin sendiri," ucap Mas Adam tanpa menoleh kearah Claudia. Sekarang giliranku yang tersenyum mengejek kearah Claudia."Nggak bisa gitu dong, Mas. Aku mau disini, aku pengen ngerawat kamu," rengek Claudia manja, tapi kulihat Mas Adam masih bergeming ditempanya."Claudia, aku mohon. Please!" tegas Mas Adam lagi. Claudia terlihat menyentakkan kakinya di lantai karena marah di usir, aku tidak tau apa yang membuat Mas Adam tiba-tiba berubah baik padaku. Semoga saja ini bukan rencan
ISTRI 100 KILOGRAMPart 12Tok Tok Tok!"Pak Adam."Terdengar suara teriakan dari luar memanggil namaku, ah rasanya masih terlalu pagi untukku harus bangun. Badanku rasanya remuk, mungkin karena aku baru sembuh dari sakit. Makanya aku merasakan pegal di seluruh tubuhku, ini pasti karena aku terus tidur sepanjang hari. Saat aku membuka mata, hal pertama yang aku lihat adalah koper yang berada di dekat lemari.Deg!Kosong, artinya Ayu benar-benar pergi meninggalkan aku. Aku segera bangkit dari tempat tidur dan langsung berjalan kearah luar. Pantas saja dari tadi tidak ada yang membukakan pintu, ternyata Ayu sudah pergi.Klek!"Maaf, Pak Adam. Kami mengganggu," ucap Mang Maman. Ternyata yang dari tadi memanggil namaku adalah Mang Maman dan istrinya Mbok Darmi. Mungkin mereka baru saja sampai, makanya tidak bisa masuk karena pintu terkunci. "Iya, tidak apa-apa." Setelah mengatakan itu, aku langsung masuk lagi ke kamar. Setelah menutup pintu kamar, aku melihat sekeliling. Ternyata Ayu tid
ISTRI 100 KILOGRAMPart 13POV AyuTidak terasa, dua bulan sudah aku menjalani diet bersama dengan Dokter Danis. Disini hidupku sepenuhnya diatur oleh dia, mulai dari makan pagi sampai makan malam. Aku sarapan pagi dengan buah juga telur rebus, karena aku memang tidak diperbolehkan lagi mengkonsumsi karbohidrat. Siangnya juga begitu, selesai melakukan yoga di pagi hari. Aku diseduhkan makan siang dengan tiga butir telur rebus plus satu buah pisang.Hari pertama sampai satu minggu aku menjalani diet, aku hampir saja mati karena menahan lapar. Bukan hanya perutku yang perih, tapi kepalaku juga terasa berat. Aku berkali-kali mual hampir muntah karena perutku yang biasanya terisi penuh dengan makanan sekarang harus kosong melompong.Hampir saja aku melarikan diri dari sini, tapi kata-kata hinaan Claudia dan Mas Adam terus saja terngiang-ngiang di ingatan. Mereka selalu menyebutku gajah bengkak, setelah ini akan kusumpal mulut mereka.Selama satu bulan disini, aku tidak pernah menyentuh ma
ISTRI 100 KILOGRAMPart 14POV AYUSudah tiga puluh menit aku disini, di depan cermin besar hadiah dari Danis. Dia menyuruh orang untuk mengantarkan aku sebuah cermin yang ukurannya cukup besar jika hanya aku yang bercermin. Ukurannya hampir menyamai dinding kamarku, disini aku mendapat kamar dengan nomor 01. Karena memang aku pasien pertamanya, tapi jangan ditanya sekarang.Kamar disini pun tidak cukup untuk para pendaftar yang ingin menurunkan berat badannya. Mereka disini perempuan semua, dan yang lebih mengejutkan lagi ternyata Danis turun tangan langsung hanya untuk menanganiku. Jika dengan pasien lain, dia hanya datang ketika memeriksa pola makan pasien.Itu semua aku ketahui dari Meta, asistennya Danis. Aku merasa sangat beruntung bisa kenal dengannya, mungkin ini juga salah satu perintah dari Talita. Agar Danis lebih memperhatikan aku, karena Talita pasti sangat tau jika aku memang ingin sekali menurunkan berat badanku dengan cepat namun sehat dan tidak berisiko.Aku kembali t
ISTRI 100 KILOGRAMPart 15POV Adam"Pasangan kamu? Kalian pacaran?" Aku tersentak ketika melihat siapa yang menjadi pasangan Danis saat ini. Dia, dia Ayu, istriku yang dulu sering aku samakan dengan gajah. Tapi dia sangat jauh berbeda, dia terlihat lebih cantik dan langsing. Tidak, dia bukan cantik, tapi sangat cantik. Bahkan sampai-sampai aku tidak bisa fokus apa yang dikatakan oleh Claudia."Hei, Bro! Biasa aja kali ngeliatnya, noh istri Lo ngambek," aku terkejut ketika Danis menjentikkan jarinya di depan wajahku. Entah berapa lama aku melihat Ayu, aku begitu terpesona melihat perubahan yang dia alami. Aku menoleh ke arah samping, kosong. Ternyata benar kata Danis, Claudia telah pergi entah kemana karena marah padaku. Mungkin dia cemburu karena melihatku terlalu memperhatikan Ayu."Oh, istri?" tanya Ayu pada Danis. Seketika aku tersadar jika aku mengakui Claudia adalah istriku, apakah Ayu akan marah atau Ayu akan menggugatku. Sebaiknya nanti akan aku temui dia dan menjelaskan semua