/ Romansa / ISTRI 48 JAM TUAN CEO / 61. TERLALU CEPAT

공유

61. TERLALU CEPAT

작가: Purple Rain
last update 최신 업데이트: 2025-10-06 17:58:23

Telepon terputus, meninggalkan keheningan yang lebih menusuk daripada hujan di luar. Kay masih menatap layar ponselnya yang kini gelap, seolah berharap ada jawaban dari benda mati itu. Tapi yang datang justru hanya pantulan wajahnya sendiri — lelah, kusut, dan penuh sesal.

Tangannya terkulai di pangkuan, lalu perlahan ia menyalakan mesin mobil. Wiper menyapu kaca, menyingkirkan genangan air yang jatuh tiada henti.

Namun di antara suara mesin dan hujan, suara hatinya jauh lebih bising.

“Kalau kamu terus jatuh begini, lama-lama nggak ada yang bisa kamu selamatkan lagi…”

Kata-kata Alvaro menggema di kepalanya, menyusul bayangan Zivanna yang menangis di lantai Moonlight Bloom.

Ia menekan pedal gas, tapi bukan untuk pergi ke mana-mana. Sekadar melarikan diri dari pikirannya sendiri.

Moonlight Bloom – beberapa saat kemudian…

Zivanna duduk di sofa ruang tamu, kini hanya ditemani oleh suara hujan dan aroma teh hangat yang diseduh Maureen. Rambutnya masih berantakan, matanya sembab. Ia belum b
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • ISTRI 48 JAM TUAN CEO    73. HARUS MEMILIH

    Kay terdiam. Suara di kafe yang biasanya riuh mendadak terdengar jauh. Denting sendok pada gelas, desis mesin espresso, semua seolah melebur dalam satu frekuensi yang tak sanggup ia tangkap.Tatapan matanya tertuju pada Maureen, tapi pikirannya berkelana entah ke mana. “Apa maksud kamu?” suaranya serak, hampir berbisik.Maureen menegakkan duduknya. “Aku nggak minta kamu percaya begitu aja. Tapi aku yang menemani Zivanna sejak awal. Aku tahu kapan dia mulai sakit, kapan dia mulai panik, dan kapan dia berhenti berharap. Anak itu… yang sekarang ada di dalam kandungannya— bukan anak David. Itu anak kamu, Kay.”Kay memejamkan mata. Napasnya memburu. “Anak aku? Mana mungkin? Tapi dia bilang kalau itu—”“Dia nggak pernah bilang itu anak David,” potong Maureen lembut. “Kamu yang menuduh. Dan dia memilih diam… karena semua rasa sakit yang pernah ia rasakan membuatnya menutup mulut rapat-rapat.”Hening jatuh lagi, kali ini lebih berat.Kay bersandar, kedua tangannya menutupi wajah. Dunia sepert

  • ISTRI 48 JAM TUAN CEO    72. LET IT FLOW....

    Malam menurunkan sunyinya begitu dalam, bahkan suara jarum jam di kamar rawat Zivanna terdengar seperti gema yang menembus dinding hati. Di luar jendela, lampu-lampu kota berpendar redup di bawah kabut tipis. Rumah sakit itu begitu tenang—terlalu tenang untuk seseorang yang baru saja kehilangan segalanya.Zivanna duduk bersandar di tepi ranjang. Tangannya masih memegangi perut yang kini terasa hampa. Tatapannya kosong, tapi di dalam dadanya, badai sedang bergemuruh tanpa suara.Maureen tertidur di kursi samping, masih mengenakan jaket tipis yang sama sejak tadi siang. Wajahnya kelelahan, namun ekspresinya tetap menunjukkan kepedulian yang mendalam.Zivanna menoleh sekilas, lalu menatap jendela lagi. “Bukankah aku sudah terbiasa kehilangan?” gumamnya nyaris tanpa suara. “Tapi kenapa rasanya kali ini… berbeda?”Kilasan ingatan menari di benaknya — wajah Kayvandra yang marah, suara David yang memaksa, jeruji besi dingin, dan tatapan dokter sore tadi. Semuanya berbaur, menciptakan kekacau

  • ISTRI 48 JAM TUAN CEO    71. HARAPAN YANG PERGI

    Malam semakin kelam dirasa. Sunyi membalut jarak yang sebenarnya telah usai, namun takdir tidaklah mudah ditebak. Semakin tinggi keinginan mereka untuk melepaskan, semakin sulit bagi mereka untuk tidak saling bergantung.“Aku hamil, Mas.” Satu kalimat meluncur dengan lugas dari bibir Zivanna.Perempuan itu terlihat rapuh, semua kekuatannya seakan terkikis oleh keadaan yang kejam. Seharusnya Zivanna tidak memberitahu kebenaran ini, tapi rasa putus asanya menuntut untuk membuka tabir di balik kepiluan yang telah dialaminya.“Apa?!” mata Kayvandra reflek membola. Dan satu kata yang tepat untuk menggambarkan situasi mereka saat ini adalah— hancur.“I-Itu… anak David, ‘kan?” "Hah..." Zivanna terbengong, persis seperti kambing ompong yang dicolok hidungnya.Lucu. Zivanna yang semula menggantungkan harapannya setinggi langit, mendadak seperti dihempaskan dengan keras ke dasar bumi. Tidak hanya harapan yang hancur, tapi hati dan juga rasa percayanya.“M-Mas,” ia menunduk lesu bersamaan den

  • ISTRI 48 JAM TUAN CEO    70. GARIS PEMBATAS ANTARA AKU DAN KAMU

    Alvaro mengantarnya ke sebuah mansion dengan selamat, kini mereka telah berdiri di ruang tengah yang memiliki interior Amerika klasik. Zivanna menatap asing pada bangunan mewah di hadapannya, kemudian memutar tubuh ke arah Alvaro.“Rumah siapa ini, Alvaro?” tanya Zivanna saat mereka saling berhadapan.Alvaro tidak lantas menjawab, raut ketegangan masih tersisa di wajah tampannya. “Ayo, ikut aku. Nanti kamu tahu sendiri siapa yang sudah nolongin kamu.” “Tapi kenapa kamu nggak antar aku pulang ke rumah saja? Aku rindu sama anak-anak, Al.” Zivanna terpaksa mengikutinya saat Alvaro menaiki anak tangga menuju lantai dua.“Anak-anak sudah ada di tempat yang aman, Zee. Aku memindahkan mereka atas instruksi seseorang. Tentu saja Maureen dan Draven menjaga mereka dengan sangat baik, jadi jangan terlalu khawatir soal mereka.” Jawab Alvaro sambil berjalan.“Atas perintah siapa? Kenapa tidak bilang dulu sama aku? Aku ini ibu mereka, Alvaro….” Zivanna terlihat sangat marah ketika Alvaro mengabaik

  • ISTRI 48 JAM TUAN CEO    69. ISYARAT

    Hidupnya tidak lebih seperti boneka yang dikendalikan oleh, David. Ia terpaksa membuang jauh rasa rindu pada kedua anaknya, bahkan mengikis habis keinginan untuk bisa menghirup udara bebas.“Cantiknya aku….” David berdiri di belakang Zivanna yang duduk di meja rias. Ia mengecup keningnya dengan senyum terkembang, “Pakai ini biar semakin terlihat cantik. Aku pastikan kamu adalah wanita paling bersinar di pesta malam ini,” lalu David memakaikan sebuah kalung bertahtakan berlian, bisa ditaksir perhiasan itu bernilai mencapai milyaran rupiah.Zivanna menunduk ketika David sibuk membenahi kesalahan-kesalahannya tempo hari. Meyakinkan pada perempuan itu, jika dia adalah pria yang pantas untuk Zivanna.“Kita tunjukkan pada dunia, kalau kita berdua adalah pasangan yang sangat serasi.”Diusapnya lembut kedua bahu Zivanna, lalu David mencium pipinya yang merona. Namun semua yang dilakukan David tidak mendapatkan respon berlebihan darinya. Ya— Perhatian David membuat Zivanna semakin muak dan jij

  • ISTRI 48 JAM TUAN CEO    68. PSIKOPAT

    Putih.Seperti berkas cahaya yang memancar di sekeliling ruangan saat Zivanna membuka matanya. Perasaannya tak lagi berat, ia lebih tenang, seperti tanpa beban apapun.Namun anehnya tubuh Zivanna tidak berbaring di ranjang usang, tapi hanya tergeletak di sudut ruang yang dimodifikasi dengan tembok peredam suara.“Eh, kenapa ini? Kenapa aku diikat seperti ini?” ketika ia hendak bergerak, kedua tangannya disatukan pada bagian perut dengan jaket pengekang. “A-Aku bukan orang gila! Lepaskan!” ia berteriak sendiri di ruangan cukup luas itu. “Kenapa kalian memperlakukan aku seperti seekor anjing? Apa salahku?” gerakannya semakin terlihat lebih agresif agar bisa melepaskan diri dari ikatan.“Nona Zivanna, ada tamu yang datang menjenguk Anda. Silahkan ikut saya,” tiba-tiba seseorang datang, berpakaian seragam rapi berwarna hijau zamrud. Beberapa orang mengamati perilaku Zivanna selama di dalam kamar isolasi. Setelah melihat Zivanna sadar dengan kondisi lebih baik, mereka memutuskan untuk men

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status