Share

3. Dia Mati Karenamu

“Dasar kalian bodoh! Aku sudah katakan berkali-kali untuk menjaga diri! Aku tidak akan peduli apapun yang kalian lakukan asal jangan sampai membuat masalah! Otak kalian tidak mampu mencerna hal sederhana semacam ini?!” Billy, sang produser murka.

Manik miliki sang produser mengarah ke Max, membentaknya dengan keras. “Kau yang paling bodoh!” 

“Tidak bisakah kau menahan diri dan tidak tidur dengan sembarang wanita? Kau lihat dulu siapa lawanmu sebelum menancapkan benih! Kau akan menghancurkan karirmu kalau terus terlibat dengan wanita tidak jelas dan membuatnya hamil!”

“Siapa yang kau sebut wanita sembarangan?!” Zoe membentak tidak kalah keras.

Zoe baru saja menghancurkan kesempatannya untuk berkarir saat melakukannya. Tapi Zoe tidak peduli. Billy baru saja merendahkannya. 

“Aku kekasihnya. Kami telah berhubungan bertahun-tahun! Aku bukan wanita sembarangan! Wanita itu yang murahan! Kau lihat sendiri, kan?”

Iris yang lebih pantas disebut jalang. Wanita itu dan Max baru bertemu pagi tadi, dan saat siang mereka sudah hampir bersenggama.

“Tapi dia Iris White dan kau bukan siapa-siapa! Dia bisa mendukung karir Max menjadi lebih baik, sedang kau hanya beban yang akan membawa Max tenggelam ke dasar lautan! Kau melihat bedanya?!”

Sesak. Zoe nyaris tidak bisa bernapas karena kalimat-kalimat yang dinyatakan oleh sang produser. Ia tidak bisa membantah. Ia juga sebenarnya tahu beban apa yang akan ditimpakannya untuk Max, karena itu Zoe menahan diri untuk tidak mengatakan kehamilannya sampai hari ini.

“Sudah, gugurkan saja bayi itu! Max tidak memerlukan beban lain saat ini!” ucap Billy tanpa memedulikan Zoe yang hatinya runtuh mendengar perintah itu.

“Tidak!” Zoe langsung menolak dan menangkup perutnya. Ia mungkin tidak merencanakan kehamilan itu, tapi Zoe tidak akan pernah membunuhnya.

“Zoe, aku mohon. Jangan keras kepala.”

Suara itu tidak membentak seperti Billy, tapi menyayat hati Zoe dengan lebih dalam.

Zoe perlahan berpaling memandang ayah dari bayinya, yang baru saja meminta untuk menggugurkan kandungannya. 

“Kau… kau ingin aku membunuh anakmu sendiri?” Bibir Zoe gemetar. Sementara air matanya yang tertahan amarahnya pada Billy, turun lagi dengan mudahnya.

“Zoe, karirku…”

“Ini anakmu! Yang ada di dalam tubuhku adalah anakmu! Kau ingin aku membunuhnya?”

Zoe mengulang pertanyaan itu, berharap Max akan mempunyai jawaban lain. Tapi pria itu tetap sama. Ia menggeleng sambil menjauh dari Zoe.

“Max…”

Zoe berusaha meraihnya, tapi Billy menghalangi. 

“Pilih yang mana? Kalau kau ingin bersamanya, kau harus terus menjadi managernya, bukan ibu dari anaknya. Kalau kau ingin mempertahankan bayi itu, maka pergi! Tinggalkan New York, dan jangan mendekatinya lagi!” Billy mengultimatum.

“Apa… Aku tidak… kau tidak boleh melakukannya! Aku… kami saling mencintai! Max, kau tidak bisa begini! Aku sedang mencoba mempertahankan anak kita!”

Zoe mencoba meraih Max yang nyaris tersembunyi di belakang Billy, tapi Billy kembali mencegah dengan mendorong Zoe menjauh.

Dorongan yang terlalu keras, dan tubuh Zoe terlalu ringan. 

“MAX!” Zoe menjerit dengan tangan menggapai saat tubuhnya tersedot ke bawah. Menghantam pegangan tangga besi, sebelum jatuh terguling.

Zoe bisa merasakan hantaman di sekujur tubuhnya, juga mendengar teriakan Max memanggil namanya, sebelum semua dunianya gelap gulita. 

***

Zoe sadar, tapi ia tidak sanggup bicara maupun bergerak. Ia seperti hidup di dalam mimpi berwarna-warni dengan suara-suara aneh di sekeliling.

Ada satu suara konstan yang selalu didengarnya. Saat kesadarannya datang, Zoe biasanya akan mencoba untuk melihat, tapi tidak cukup kuat dan kembali terhanyut.

Zoe juga terkadang mendengar percakapan di sekitarnya. Tawa dan yang lainnya, tapi ia tidak bisa mengerti. Hanya sayup obrolan yang bergantian. Sampai akhirnya ia bisa mendengar dengan jelas.

“Kau masih tidur juga hari ini.”

Zoe membuka mata dengan bersusah payah untuk melihat siapa yang bicara padanya.

“DOKTER! Pasien sadar!”

Zoe bisa membuka mata. Ia bahkan melihat seseorang berlari walau semua masih buram.

Zoe mencoba mengangkat tangannya, tapi berat. Nyaris tidak bisa bergerak. Maka ia memusatkan kekuatannya pada satu hal saja, mencoba memperjelas pandangan.

Zoe mengedipkan mata beberapa kali untuk menghilangkan kabut membayang, lalu akhirnya bisa mengenali ruang tempatnya berada. Ia terbaring di rumah sakit. Pantas saja tadi ada yang ribut memanggil dokter.

Dan dokter itu datang saat Zoe sudah sangat sadar. Ia bisa menggerakkan mata sesuai lampu, tapi tangan dan kakinya tidak mampu bergerak sesuai perintah otaknya.

“Fungsi motorik tidak akan bisa kembali secara langsung. Akan membutuhkan waktu mengingat durasi kehilangan kesadaran yang lama. Tapi jangan khawatir, ini tidak berhubungan dengan cedera. Ini hanya karena kau tidak bergerak selama beberapa bulan.”

“Hmm…”

Zoe tentu saja terkejut dan ingin bertanya apa maksudnya berbulan-bulan, tapi ia tidak mampu bicara. Lidahnya tidak bergerak membentuk kata.

“Tenang dulu. Dengarkan aku.” Dokter itu menahan bahu Zoe. Memintanya tenang.

“Apa kau ingat kejadian apa yang membuatmu berada di rumah sakit?” Dokter pria berambut pirang itu bertanya pelan.

Zoe sesaat bingung, tapi kemudian air matanya berlinang. Karena ingatan itu kembali. Billy mendorong tubuhnya sampai jatuh dari tangga.

“Aku anggap itu sebagai jawaban iya.” Dokter itu melihat air mata Zoe, lalu melanjutkan penjelasannya.

“Kau terluka cukup parah.” 

Mata Zoe membulat lebar. “Mmm…Ghhh…”

Dia kembali terbata ingin mengucapkan sesuatu, tapi tidak mampu. Zoe lalu memakai mata untuk melihat ke bawah—ke arah perutnya.

Terlihat dokter itu menggeleng dengan wajah menyesal.

“Maafkan kami, tapi bayi dalam kandunganmu tidak bisa selamat. Dia meninggal dalam kecelakaan itu.”

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Iis Jambi
bagus sekali
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
cinta itu buta ya zoe membutakan matamu 5 thn cuma dipakek doang sma max gk dianggap lagi ... bodoh bgt jd cewek cinta boleh tpi jatuhnya begoook
goodnovel comment avatar
Ernhy Ahza II
ksihan bnget kmu zoe ...... smoga kmu cepat pulih kembali dan blaskan perbuatan mreka pdamu ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status