Share

Mas, Nikah Lagi?

Author: Mommy JS
last update Last Updated: 2023-06-02 21:22:32

"Ya janganlah, Dek. Ngapain juga sih selingkuh?" 

"Ya namanya orang kan, Mas. Kadang enggak puas dengan apa yang ada."

"Aku ada kurangnya? Bilang apa kurangku, Dek."

Yasmine terdiam melihat suaminya tapi kemudian bibirnya mengulas senyum kecil. 

"Gak ada. Bagiku udah cukup. Gak tau kalo aku di mata Mas Yakub."

"Kamu gak ada kurangnya sama sekali, Dek. Kamu yang terbaik."

"Semoga ya. Kalo misalkan Mas udah gak sayang lagi sama aku atau mas suka sama perempuan lain, bilang ya. Aku akan pasti mundur."

"Dek, ngomong apa sih?! Mas gak suka," protes Yakub. Dia memang tak suka Yasmine bicara begitu. Sampai kapanpun Yasmine adalah wanita yang dia sayang selain Mamanya. 

"Udah yuk, kita tidur. Aku kok ngantuk banget," elak Yasmine. Yasmine sengaja tidak menjawab pertanyaan Yakub, tidak ingin memperpanjang masalah yang tidak pasti. Yasmine malah pergi meninggalkan suaminya yang masih mematung karena sikap Yasmine. 

*

*

*

Dua minggu berlalu

"Bi, makanannya udah siap?"

"Udah, Nyah. Bekalnya udah Bibi taruh di tas abu-abu ya."

"Oke. Aku mau ganti baju dulu abis itu pergi ke rumahnya Mama ya."

"Iya, Nyah."

"Aku kayaknya nginep semalem disana. Soalnya besok sore mau ke Bali sama Mas Yakub."

"Honeymoon lagi, Nyah?"

"Eeh enggak. Mas Yakub ada perjalanan bisnis tapi sekalian ngajakin aku jalan-jalan."

"Bibi doain ya biar cepet dapet momongan."

"Amin, Amin. Makasih ya bi."

Yasmine gegas menuju kamarnya lalu berganti baju. Yasmine menggunakan dress warna lilac dipadukan dengan belt. Tak lupa Yasmine menggunakan set perhiasan yang dibelikan oleh Yakub beberapa waktu lalu. Setelah memastikan dirinya sudah cantik, Yasmine segera turun lalu mengambil kotak makan yang tadi dia siapkan. 

Niatnya hari ini Yasmine akan berkunjung ke rumah Mertuanya sekalian pamit karena besok Yasmine dan Yakub akan pergi ke Bali. Yasmine pergi ke rumah mertuanya dengan membawa makanan kesukaan mertuanya yaitu semur jengkol dan bakwan jagung. Tak lupa juga Yasmine membawakan buah dan cookies buatannya. 

"Pak, langsung ke rumah Mama aja ya," pinta Yasmine kepada sopir yang akan membawanya ke sana. 

"Baik, Nyonya."

Yasmine menelpon suaminya hendak memberitahu bahwa Yasmine pergi ke rumah mertuanya tapi sayangnya Yakub tidak mengangkat panggilan Yasmine. 

"Kayaknya masih sibuk. Udahlah nanti lagi aku telponnya kalo udah sampe di rumah Mama," gumam Yasmine sambil memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas. 

Empat puluh lima menit kemudian, mobil yang ditumpangi Yasmine telah memasuki pekarangan rumah mertuanya. Mobil Yasmine parkir di garasi luar. 

Yasmine mengerutkan keningnya saat melihat mobil Yakub ada di sisi mobilnya. 

"Pak, ini mobilnya Mas Yakub kan?"

"Iya, Nyah."

Yasmine bertanya-tanya dalam hati. 

'Kok mas Yakub enggak bilang kalo mau kesini juga? Dan ini kan masih jam kantor. Apa ada sesuatu dengan Mama?' 

Wajar jika Yasmine bertanya-tanya karena memang ini masih jam kantor, baru saja lewat jam istirahat. Apalagi tadi Yakub juga tidak mengangkat teleponnya. Pikiran Yasmine berkelana, takut terjadi sesuatu dengan mertuanya. Apalagi memang Mamanya kerap tinggal sendiri karena Papa mertuanya memiliki bisnis di Kalimantan jadi Papa mertuanya jarang pulang. Tiga bulan sekali Papa mertuanya baru pulang ke Jakarta itu saja hanya tiga hari. 

Yasmine buru-buru keluar dari mobil tapi dahinya kembali mengerut karena ada mobil lain yang terparkir di sisi lain mobil Yakub. 

"Mobil siapa? Apa Papa dateng? Atau ada tamu?"

Yasmine akhirnya memutuskan untuk lewat pintu samping, tidak lewat ruang tamu karena takutnya ada tamu penting. 

"Nyah, ini saya tinggal atau gimana?"

"Tinggal aja deh, Pak. Saya belum tau mau nginep atau pulang agak sorean. Lagian ada Mas Yakub, nanti saya bareng Mas Yakub aja."

"Baik, Nyah. Saya tinggal kalo gitu."

"Ya, Pak. Ati-ati."

Yasmine berlalu dari halaman parkir menuju arah samping rumah mertuanya. Yasmine tak mengetuk pintu karena melihat pintu samping terbuka. 

'Kok rame?' tanya Yasmine dalam hati. 

Yasmine berjalan menuju ke ruang keluarga, dimana sumber keramaian seperti berasal dari sana. 

Mata Yasmine membola saat melihat pemandangan di depan matanya. Barang bawaannya jatuh begitu saja saat itu juga membuat suara gaduh. 

Praaaang

Semua mata sontak menoleh ke asal suara dan dua orang terkejut bukan main saat melihat Yasmine berdiri di belakang mereka. Sementara yang lain menatap bingung. 

"Yasmine!" seru Yakub terkejut. Dia buru-buru berdiri mendekati Yasmine begitu juga mertuanya. Bedanya mertuanya hanya berdiri saja tanpa mendekati Yasmine. Kemudian tamu yang lain pun ikut berdiri termasuk seorang perempuan yang tadi duduk bersebelahan dengan suaminya. 

"Dek?"

Yakub menyentuh lengan Yasmine tapi Yasmine mundur satu langkah dengan langkah oleng. 

"Dek, mas bisa jelasin," kilah Yakub panik. Wajahnya juga sama terkejutnya dengan Yasmine. Sama pucatnya dengan Yasmine. Karena sungguh, Yakub tak menyangka akan terjadi seperti ini dan secepat ini. 

"Apa ini, Mas?" lirih Yasmine dengan wajah pucat pasi dan bingung. 

"Dek, mas…mas akan jelasin, Dek."

Yasmine menggeleng. Air matanya sudah jatuh berderai. Dadanya sudah sesak membayangkan apa yang akan dijelaskan oleh Yakub. Karena sebenarnya, tanpa dijelaskan pun, Yasmine bisa tahu. Tapi Yasmine tidak paham, kenapa harus terjadi? 

Yakub terlihat kacau saat melihat Yasmine berdiri di depannya dengan wajah pucat dan air mata yang berderai. Inilah yang Yakub tidak mau, melihat istri yang dia cintai menangis terluka karenanya. Tapi…semua telah menjadi bubur, Yakub tak bisa melakukan apapun selain menjelaskan apa yang terjadi sekarang. 

"Yasmine, ayo kita bicara," pinta Yakub sambil berusaha menyentuh lengan Yasmine tapi lagi-lagi Yasmine mengelak. 

Mata nanar Yasmine menatap suaminya tapi hanya sesaat. Yasmine mengalihkan tatapan matanya ke arah Mertuanya yang entah kenapa menatap Yasmine dengan sorot mata yang aneh. Apa mungkin perasaan Yasmine saja? Karena memang saat ini mertuanya sedang menatap Yasmine dengan tatapan benci dan merendahkan. Ada apa? 

Yasmine kemudian melihat ke arah perempuan yang tadi duduk bersama suaminya. Perempuan itu memakai baju putih dan masih ada kerudung putih di atas kepalanya. Kerudung yang tadi dipakai bersama dengan suaminya. 

Hati Yasmine berdenyut nyeri saat ini. Hancur berkeping saat membayangkan apa yang terjadi tadi. 

"Dek, mas bisa jelasin."

Yakub berdiri menghalangi pandangan mata Yasmine ke arah tamunya, terutama ke arah perempuan yang tadi duduk di sisinya. 

Yasmine mengalihkan tatapan matanya ke arah Yakub. Tatapan mata yang begitu terluka. Yakub tak sanggup melihat itu. Sungguh, bukan ini yang dia mau. Tapi keadaan telah memaksanya melakukan ini pada Yasmine. 

"Dek, maafin Mas," lirih Yakub dengan suaranya yang serak. Yakub pun sedang berusaha menahan tangisnya. Dia benar-benar tak tahan melihat Yasmine yang seperti itu. Dulu sekali, Yakub pernah melihat tatapan mata seperti ini tapi selama bersama Yakub, Yasmine kembali menjadi wanita yang luar biasa. Dan kini, Yakub melihat mata itu kembali redup dan hancur. Semua karena dirinya. 

"Dek…"

Yakub menyentuh tangan Yasmine tapi untuk kali ini Yasmine tak menolaknya. 

"Aku jelasin ya, dek. Ini…"

"Mau jelasin kalo Mas nikah lagi?" potong Yasmine cepat dengan suara serak dan tubuh yang terasa kaku menahan amarah. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ISTRI PILIHAN MERTUAKU   Bab 29 Kamu Yakin?

    "Halo, Pak," sapa Yasmine setelah menggeser ikon warna hijau ke atas. Erlangga tidak jadi mandi. Dia malah duduk di samping Yasmine memberi kode untuk di loudspeaker. "Nduk, kamu gak apa-apa?" satu pertanyaan meluncur dari suara Ibu Yasmine. "Bu..""Nduk, Bapak Ibu barusan mendengar soal penangkapan Yakub. Itu benar apa ndak, Nduk?" tanya Bapak bergantian dengan Ibu Yasmine. Yasmine melipat bibirnya. Air matanya menyeruak tanpa bisa Yasmine kendalikan. "Pak, Bu, berita itu benar adanya," jawab Yasmine lirih tapi Bapak dan Ibunya masih bisa mendengar. "Ya Allah, Nduk. Gimana ceritanya? Kok bisa toh? Masmu ada masalah sama Nak Yakub?"Lihatlah, bahkan ketika Yakub sudah melukai Bang Erlan, Bapak dan Ibu Yasmine masih memanggil Nak pada Yakub. Membuat hati Yasmine tergores perih seolah ada pisau yang menyayat hatinya. Begitu besar cinta Bapak dan Ibu Yasmine pada Yakub. Tapi mengapa, Yakub begitu jahat pada Yasmine, pada Erlangga dan orang tua Yasmine? "Nduk?" panggil Ibu Yasmine

  • ISTRI PILIHAN MERTUAKU   Bab 28 Pertahanan Diri

    "Eeeng maaf, Tuan. Maaf. Saya enggak ada maksud lancang untuk cerita sama, Tuan. Tapi saya takut kalo nanti Tuan cari tau sendiri terus saya dipecat. Nanti anak istri saya makan apa, Tuan," sesal Mamang sarat akan nada ampunan pada Pramono. Pramono masih tidak habis pikir dengan cerita Mamang, sopir pribadi Yasmine. "Ceritakan detailnya, Mang!""Tapi Tuan.""Saya jamin anak istri kamu masih bisa makan dari gaji kamu.""Bener ya, Tuan?""Kamu gak percaya saya?""I-iya, Tuan."Mamang menarik satu kali tarikan nafas lalu mulai bercerita kepada Pramono secara detail. "Saya sebenernya enggak tau kejadiannya langsung, Tuan. Karena saya waktu itu cuma anter Nyonya Yasmine kerumah Nyonya Besar. Saya enggak nunggu Nyonya Yasmine karena Nyonya Yasmine bilang mau nginep disana. Saya tau cerita ini dari si Mbok, Tuan. Nyonya Yasmine pergi satu minggu setelah kejadian itu. Tuan Yakub marah-marah dan mabuk-mabukan terus akhirnya saya dengar kabar kalau Nyonya Yasmine memergoki Tuan Yakub nikah l

  • ISTRI PILIHAN MERTUAKU   Bab 27 Memutar Balikkan Fakta

    Erlangga akan memastikan bahwa dalam satu minggu ke depan, Yakub masih berada di kantor polisi. Erlangga harus bergerak cepat mengurus surat-surat cerai Yasmine dengan Yakub lalu mengganti identitas Yasmine dan membawa Yasmine keluar dari kota ini oh lebih tepatnya dari negara ini. Berita penangkapan Yakub, tentu saja sudah sampai di telinga Tanti dan Dewi. Tanti dan Dewi jelas histeris terutama Tanti. Dia gegas menuju kantor polisi bersama dengan Dewi. Namun sayangnya, kedatangan mereka ditolak karena Yakub belum boleh dikunjungi. Tak peduli Tanti histeris di kantor polisi, Tanti masih belum boleh bertemu Yakub. "Ma, sudah Ma. Mama harus tenang dulu," bujuk Dewi pada Mamanya. "Gimana mau tenang, Wi? Anak Mama ada di sana.""Iya, Ma. Dewi tahu. Mas Yakub kan suami Dewi, Ma. Dewi juga sedih, Ma tapi kita enggak boleh kayak gini. Kita harus bicarakan solusi buat mas Yakub baik-baik, Ma. Ayo kita pulang dulu," ajak Dewi sembari membantu Tanti bangun dari kursi. Tanti akhirnya mengala

  • ISTRI PILIHAN MERTUAKU   Bab 26 Yakub Dibawa Polisi

    Pagi HariYakub masih pulas dalam buaian mimpi karena dia cukup lelah memikirkan masalah rumah tangganya. Apalagi Yakub juga hampir dini hari baru tidur karena Yasmine sakit. Suhu badan Yasmine baru turun lewat tengah malam. Jadi Yakub baru bisa tidur dengan tenang setelah demam Yasmine turun. Yakub tidur memeluk Yasmine. Aroma tubuh Yasmine membuat Yakub tidur dengan cepat. Yasmine sendiri masih merasa kurang enak badan, jadi dia masih nyaman dengan tidurnya, tidak peduli jika matahari sudah terbit sejak dua jam lalu. Suara gedoran pintu yang berulang-ulang membuat Yakub perlahan bangun dari dunia mimpinya. Yakub tidak langsung bangun, dia masih memperdalam pendengarannya akan suara gedoran pintu rumahnya. Pasalnya, Yakub tahu rumah ini adalah rumah miliknya yang tersembunyi. Hanya dirinya yang tahu. Lalu siapa yang bertamu pagi-pagi begini?! Oh tidak pagi juga, ini sudah jam tujuh lebih sedikit. Akhirnya, mau tak mau Yakub menyeret kakinya menuju ke arah pintu. Awalnya Yakub men

  • ISTRI PILIHAN MERTUAKU   Bab 25 Sekalinya Sampah Tetap Sampah

    Bima masuk ke dalam kamar dimana Erlangga sedang memainkan jarinya di atas ipad. Bima menutup pintu serta menguncinya membuat Erlangga menatap heran. "Ada apa? Kenapa sampai dikunci?""Aku punya sesuatu.""Apa?"Bima mengeluarkan ponselnya. Lalu menunjukan rekaman yang dia dapatkan. Mata Erlangga mendelik hampir keluar dari tempatnya saat melihat video berdurasi lebih dari tiga menit. "Lo dapat darimana?""Rekam sendiri, Bang.""Hah?""Yasmine bisa lepas dari Yakub, Bang.""Justru makin gak bisa lepas karena Yakub bisa jadi bukan ayah biologis anak yang dikandung itu wewe gembel.""Terus gimana, Bang?""Gue bakalan tempuh jalur hukum untuk membebaskan Yasmine dari si Yakub. Apalagi dia pake tindakan kriminal. Jelas dia bakalan kalah. Gue bakalan bawa Yasmine jauh dari sini dan gue jamin, Yakub gak bakalan lagi bisa ketemu adek gue."Bima hanya manggut-manggut tapi kemudian dia sadar akan sesuatu. "Kalo Yasmine Abang bawa pergi, nasib gue gimana Bang?""Ck! Cinta itu butuh effort!

  • ISTRI PILIHAN MERTUAKU   Bab 24 Pembuktian Cinta Yakub

    "Ka..mu…ma-u…ap-pa…?" lirih Yasmine ketakutan sambil memeluk lututnya sendiri. Tubuhnya jelas bergetar hebat melihat Yusuf mengeluarkan senjata tajam dair laci. "Aku mau buktikan, Yas. Bahwa aku cinta sama kamu. Aku bakalan ukir nama kamu di kulitku pakai ini," tegas Yakub. Dia sudah menempelkan ujung pisau di kulit dadanya. Yasmine menggeleng. Dia tidak mampu berucap apapun apalagi ketika melihat ada darah yang mulai menetes dari dada Yakub. Yasmine berteriak ngeri melihat kegilaan Yakub di depan matanya. "STOOP! STOOOP! Tolooong…!" Yasmine sudah tak mampu melihat lebih jauh. Dia menyambar tangan Yakub dengan cepat hingga pisau terpelanting jatuh dan jauh, entah kemana, Yasmine tidak tahu. Yasmine meraih apapun yang ada di atas meja. Hanya ada tissue maka Yasmine gunakan itu untuk menekan luka Yakub. "Jangan gila!""Aku sudah gila sejak pertama kali bertemu denganmu, Yas. Segala cara aku lakukan agar kamu melihatku dan mencintaiku, Yas. Aku tidak bisa tanpamu, Yas. Aku beneran

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status