Share

Kita Cerai

"Dek, baiknya kita ke kamar dulu ya. Mas bisa jelasin semuanya," ajak Yakub sambil berusaha membawa Yasmine menuju kamar Yakub. 

"Jelasin aja disini. Sekarang!" 

"Dek, mas mohon. Mas…"

"Iya, benar! Yakub memang menikah lagi!" sahut mertua Yasmine dengan suara lantang dan terdengar ketus.

Yasmine dan Yakub menoleh ke arah wanita yang telah melahirkan Yakub. 

"Dia menikah lagi untuk dapat keturunan! Puas kamu, Yasmine?!" 

Jedaaar

Bagai disambar petir, hati Yasmine benar-benar terluka hebat saat ini. Yasmine bahkan sudah tidak bisa menopang tubuhnya lagi. Yasmine sudah limbung dan jatuh ke lantai. Yakub, orang terdekat dengan Yasmine, yang menolong Yasmine. Yakub berusaha untuk membangunkan Yasmine tapi Yasmine menolak. 

Dada Yasmine naik turun, nafasnya memburu dan air matanya sudah bercucuran membanjiri pipinya. Yasmine tak mengira bahwa dugaannya soal pernikahan suaminya dengan perempuan lain benar-benar terjadi. 

Sakit sekali rasanya. Yasmine tak menduga bahwa hal ini akan terjadi padanya. Pada pernikahannya yang baru seumur jagung. Suaminya, laki-laki yang dia pilih, laki-laki yang telah berani menjanjikan kebahagiaan dan kesetiaan padanya nyatanya melakukan hal sekeji ini kepadanya. Apa salah Yasmine? Apa kurangnya Yasmine? 

Yasmine memejamkan matanya. Tak ada tangis yang terdengar hanya air mata yang terus mengalir turun dari kedua matanya dan tubuh yang bergetar menandakan bahwa Yasmine tengah menangis hebat. 

Yakub tak tahan melihat kondisi Yasmine seperti ini. Benar-benar tak tahan. Yakub berlutut di depan Yasmine. Yakub memeluk Yasmine dengan erat. Bibirnya tak henti-hentinya mengucapkan maaf pada Yasmine. 

"Maafin, Mas. Mas yang salah, Dek. Mas minta maaf. Mas gak ada pilihan lain, Dek."

Yasmine semakin menangis tapi tangannya tetap terkulai lemas di sisi tubuhnya, sama sekali tak membalas pelukan Yakub. 

Jika dulu Yasmine akan selalu tersentuh dengan ucapan maaf, sekarang hati Yasmine seolah mati rasa. Sudah terlampau sakit luka yang Yakub tancapkan pada Yasmine, membuat hatinya mati rasa. 

"Dek, maafin mas. Mas bisa jelasin semuanya, Dek. Ini…ini gak seperti yang adek pikirkan. Mas mohon, maafin mas."

Yakub terus saja berbicara dan mengeratkan pelukannya. 

"Dek, bicaralah. Jangan begini. Mas takut."

Yakub mengurai pelukannya, dia menatap Yasmine. Mata istrinya begitu sedih, terluka dan tak ada lagi binar percaya diri di sana. Apa yang Yakub lakukan pada istrinya sepertinya tak bisa dimaafkan oleh Yasmine. Namun Yakub bisa apa? Yakub benar-benar tak ada pilihan lagi. 

"Kita ke kamar sekarang ya. Mas jelasin dan kamu bebas melampiaskan semuanya sama, Mas."

Yakub tanpa banyak bicara lagi, dia menggendong tubuh Yasmine. Yasmine tak menolak. Dia hanya diam sambil menangis. Tanpa permisi lagi, Yakub meninggalkan semua orang di ruang keluarganya. Yakub tak peduli saat mamanya memanggil namanya. Yakub ingin segera ke kamarnya lalu berbicara dengan Yasmine. 

Yakub mengunci kamarnya setelah meletakkan Yasmine di ranjang. 

"Dek, dengerin mas ya."

Yakub duduk di ranjang, di depan Yasmine. Tangannya menggenggam erat tangan Yasmine. Lagi-lagi Yasmine tak menolak. Dia diam saja. Yasmine sudah seperti orang dihipnotis sekarang. Menurut dengan apapun yang dilakukan oleh Yakub. 

"Dek, maafin mas. Mas terpaksa menikah lagi. Ini karena permintaan Mama, Dek," tutur Yakub sambil terus menatap Yasmine yang tak mau menatapnya. 

"Maafin, Mas. Sungguh mas minta maaf, Dek," pinta Yakub dengan penuh penyesalan. Andai, andai saja waktu bisa diputar kembali, sudah pasti Yakub tak akan mau berada dalam posisi ini. 

"Ke-na-pa ka-mu te-ga?!" tanya Yasmine sambil terisak-isak. 

"Ke-napah?! Kenapa kamu setega ini sama aku, Mas?!" 

Yasmine menarik tangannya dari Yakub. Yasmine mengusap air matanya dengan kasar. 

"Aku kurang apa, hah?! Semua omongan kamu, semua permintaan kamu, aku turutin! Gak ada yang gak aku turutin! Tapi kenapa kayak gini?! Kenapa kamu masih tega mengkhianati aku hah?!" sentak Yasmine. 

Tak pernah Yasmine meninggikan nada suaranya macam ini, tapi kali ini, karena dimakan oleh rasa sakit dan amarah yang begitu besar, Yasmine sudah tak bisa mengontrol lagi nada suaranya. Yasmine bahkan lupa akan sopan santun berbicara dengan suaminya. 

"Katakan sama aku, aku kurang apa jadi istri kamu?"

"Dek, kamu gak kurang apa-apa. Kamu sudah sangat baik buat, Mas," ungkap Yakub sungguh-sungguh. 

"KALO BAIK KENAPA KAMU NIKAH LAGI?!" bentak Yasmine dengan suara yang benar-benar tinggi. Yakub saja sampai terkejut dibentak Yasmine. 

"KENAPA, MAS?! KENAPA?! KENAPA KAMU SEJAHAT INI SAMA AKU?!"

"Mama minta cucu," lirih Yakub mengakui alasannya menikahi perempuan itu. 

"Mama minta cucu, Dek. Karena itu aku terpaksa menikah lagi," imbuh Yakub. 

"KITA ITU BARU NIKAH! BARU EMPAT BULAN KITA NIKAH, KITA MASIH BISA USAHA LAGI! BUKAN DENGAN KAMU NIKAH DIEM-DIEM DI BELAKANG AKU!!" amuk Yasmine dengan wajah merah padam. Murka sudah Yasmine pada Yakub. 

"KAMU GAK ADA BEDANYA DENGAN LAKI-LAKI LAIN DI LUAR SANA, YAKUB! AKU MEMBENCIMU!!" 

Yasmine menunjuk dada Yakub dengan kuat. Setelah itu Yasmine turun dari ranjang. Dia membuka pintu yang Yakub kunci tapi belum sempat tubuhnya keluar kamar, Yakub menarik tubuh Yasmine dengan keras hingga tubuh Yasmine menabrak tubuh Yakub dengan keras. Yakub memeluk Yasmine tapi Yasmine menolak. Dia terus berusaha melepaskan diri dari Yakub. 

"LEPASIN! AKU JIJIK SAMA KAMU! LEPASIN!" teriak Yasmine seperti orang kesetanan. Amarah sudah sepenuhnya menguasai Yasmine. 

"Maafin aku, Yasmine. Aku mohon, tenangkan dulu diri kamu. Aku tahu aku salah, aku mohon maaf. Aku mohon ampun."

"TENANG?! TENANG KAMU BILANG?! KALO AKU YANG NIKAH LAGI KAMU JUGA BAKALAN TENANG?! IYA?!" bentak Yasmine pada Yakub. Yasmine kembali meronta-ronta. 

"Yasmine, aku mohon. Aku kepaksa, Yasmine. Aku kepaksa."

"Kepaksa? Kepaksa apa hah?! Bilang aja kalo kamu emang ada fair sama dia, Yakub!" tuduh Yasmine sambil mendorong keras tubuh Yakub. Tubuh mereka akhirnya terlepas saat Yasmine mendorong Yakub. 

"Kamu ada fair kan? Iya? Berapa kali kalian main di atas ranjang hah? Berapa lama kalian berhubungan di belakangku hah?!"

"Yasmine, aku sama sekali enggak ada fair sama dia. Kamu satu-satunya wanita yang aku cintai, Yasmine."

"Cinta?" tanya Yasmine sambil tersenyum penuh luka. Air matanya kembali menetes tapi Yasmine menghapusnya dengan cepat. 

"Cinta macam apa yang kau punya untukku, Yakub? Cintamu palsu! Cintamu kotor!" desis Yasmine. Kata-katanya begitu dingin menusuk relung hati Yakub. 

Benarkah demikian cinta Yakub untuk Yasmine? 

"Yasmine…"

"Aku sekarang jadi ragu. Apakah arti diriku selama ini untukmu, Yakub? Aku jadi bertanya-tanya, cinta macam apa yang kamu punya untukku selama ini?" 

Yasmine tersenyum sumbang. 

"Cinta tak akan pernah mendua, Yakub. Cinta tak akan pernah menyakiti, Yakub. Tapi cinta yang kau agungkan untukku, nyatanya membuatku terluka sangat dalam, Yakub. Apakah itu yang kau sebut cinta?"

Air mata Yasmine kembali menetes. Kali ini dia membiarkan air matanya menetes. Yasmine menarik satu kali nafasnya lalu kembali bersuara. 

"Kita cerai!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status