Home / Romansa / ISTRI RAHASIA DOSEN MUDA / CHAPTER 03 (bagian 01)

Share

CHAPTER 03 (bagian 01)

Author: Nanasshi
last update Last Updated: 2025-07-30 15:47:20

Katanya, obat segala gundah itu adalah bertemu dengan orang tersayang. Pada sang pujaan hati, ketika keluh kesah terluah, akan datang lega setelahnya. Begitulah yang ada di dalam keyakinan Kyra. Oleh karena itu, sekarang ini, kantin fakultas FISIP dan eksistensi seorang Zikri di hadapannya.

Pipinya masih basah, sisa tangisannya beberapa menit lalu. Tepat setelah laki-laki itu tiba, Kyra memberinya sapaan dengan air mata.

"Sayang, kenapa? Hey, sayang?"

Zikri atau lebih akrab disapa Ikri jelaslah bingung. Ia merasa tidak melakukan kesalahan apapun. Jangankan berselingkuh, telat membalas pesan pun rasanya tidak ia lakukan. Ia juga sudah memposting foto Kyra yang cantik di instagramnya walau dengan resiko menjadi olok-olok teman tongkrongannya karena level bucinnya sudah akut.

"Sayang ... sudah dong. Kamu cerita, kenapa nangis? Biar aku nggak clueless begini."

Kyra benar-benar berhenti menangis. Ia mencebik, memasang wajah memelas yang bisa membuat siapapun yang melihatnya terenyuh. Tapi bukannya menjawab, Kyra justru menggeleng.

"Aku kangen kamu," jawab Kyra pelan. Ia mengusap sisa air matanya dengan punggung tangan. "Aku cuma kangen kamu doang."

Ikri mengernyit, tidak percaya sama sekali. Ia ingat, dua hari lalu mereka baru saja bertemu dan menghabiskan waktu sepulang kuliah dengan menonton film di bioskop. Rasanya terlalu ... lebay andai tangisan yang menyayat hati tadi hanya karena si perempuan memendam rindu.

Kalau pun memang demikian, tangisan rindu itu lebih cocok andai Kyra ia tinggal berlayar dua tahun lamanya tanpa pernah sekalipun ia pulang.

"Kamu bohong, ya?"

Kyra menggeleng. "Benar kok."

Ikri menghela napas. "Kamu 'kan sudah janji untuk selalu bilang apapun sama aku. Ingat?"

Kyra menimbang, memilah-milah di dalam kepala. Lalu kesimpulannya, ia tidak bisa mencurahkan segala yang ada di kenyataan pada Ikri. Ia simpan sebagian rapat sekali. Lalu ia mulai bercerita soal insiden keterlambatannya yang berakhir dengan diusir dari kelas. Setidaknya, hanya itu yang bisa ia bagikan pada Ikri.

Ikri mengusap kepala Kyra. Menghibur perempuan itu. "Kamu yang sabar ya, dosen muda itu 'kan memang terkenal. Siapa namanya? Digo, Dio, Din -"

"Ditto, sayang. Namanya Ditto."

"Nah itu. Dosen itu 'kan memang terkenal killer. Jadi jangan merasa kecil hati soalnya yang diusir dari kelas dia bukan cuma kamu doang, tetapi banyak." Ikri tertawa dan dibalas dengan cubitan Kyra.

"Aku mau pulang aja," ujar Kyra seraya bangkit. Ikri menyusul berdiri. "Mata kuliah hari ini cuma satu itu."

"Aku antar kamu."

"No, aku bisa pulang sendiri."

"Nggak ada, nggak ada. Aku nggak akan membiarkan pacarku yang sedang bersedih ini melalui hari yang tersisa dengan pulang naik ojek online dan nangis di perjalanan. Aku akan merasa sangat tidak berguna."

Kyra tertawa. Ikri lantas senang melihatnya.

Lalu dalam hati kecil Kyra, ia jadi nakal sekali. Sibuk mengkomparasi antara si pacar dengan si calon suami. Baik soal manisnya ucapan, bunga perhatian hingga canda dan guyonan menyegarkan. Ah ... ia tidak suka hasilnya.

Sangat tidak suka.

Sebab bagaimanapun, ia tidak menemukan sosok yang sesuai dengan kriterianya kecuali hanya Zikri Ananda.

Laki-laki bernama Ditto itu ... huh, mendekati tipenya saja tidak.

^^^^

Makanan itu nampak menggoda. Wanginya menusuk-nusuk indra penciuman. Ditambah sepiring nasi hangat setelah lelah pulang kuliah -walau ia juga tidak kuliah sebenarnya- sepertinya bukan ide yang buruk. Toh tadi di kantin, ia hanya menangis dan meneguk segelas es jeruk tanpa makanan berat.

Itu adalah semangkuk ikan yang dimasak asam padeh. Lima menit lalu, mama Mona -orang tua Ditto- yang dengan senang hati mengantarkannya langsung pada Kyra.

"Mama masak makanan kesukaan Kyra. Kalau besok mau lagi, biar nanti mama masak lagi."

Itu yang diucapkan perempuan dengan senyuman cantik diusianya yang kepala lima tersebut. Selalu sama, sejak pertama kali ia pindah ke depan rumah mereka, di tahun 2018 silam. Bahkan ketika ia belum ditinggalkan oleh ayah dan ibunya dengan tragis.

Kyra tercubit hatinya. Ia menunduk, menekuri meja makan dengan perasaan gamang. Segala sisi baiknya mama Mona seakan menampar dirinya. Soal semalam, ketika hatinya dipenuhi dengan berbagai alasan untuk menolak ide pernikahan tersebut.

Tidak.

Kyra tidak bisa.

Sekalipun alasan itu sudah ia hafal bolak-balik, ratusan kali, dan siap ia utarakan nanti malam, nyatanya Kyra menemukan dirinya tidak bisa melakukan itu.

Mama Mona yang memeluknya saat ia menangis gemetar di malam-malam panjang setelah tragedi itu terjadi. Mama Mona yang menyisir rambutnya, membuatkannya sarapan, membuatkannya cake ulang tahun, merayakan kelulusannya, merasa khawatir saat dirinya sakit, kelimpungan hanya karena ia tidak pulang sekolah tepat waktu, dan masih banyak lagi yang mama Mona lakukan untuknya.

Selayaknya seorang ibu.

Selayaknya Kyra adalah anak yang lahir dari rahimnya, seperti Ditto dan Gio.

Bagaimana mungkin, setelah itu semua, satu permintaan saja tidak bisa Kyra penuhi?

Tapi getar ponselnya mengalihkan atensi. Di sana, sebuah pesan manis datang dari Ikri. Laki-laki itu membuatkan sebuah pudding untuknya demi mengembalikan mood Kyra yang hilang. Ikri bilang, ia mengirimkannya lewat kurir.

Lalu ... Kyra semakin gamang.

*****

TO BE CONTINUED

Follow I* : @nana.sshi_

Di sana akan selalu berbagi info update dan versi AU cerita ini ya

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ISTRI RAHASIA DOSEN MUDA   Chapter 33

    CHAPTER 33Kata orang, regret, like a tail, comes at the end. Dia tidak memberi aba-aba di depan apalagi muncul. Selalu, setelah semunya terjadi, ia baru muncul untuk membuat manusia ingin berteriak kencang, mengutuk pada takdir lalu memohon agar waktu bisa diputar. Penyesalan selalu begitu.Kyra menyesal. Sangat.Ia seharusnya --sejak dulu-- tidak pernah mudah melepas pasang cincinnya. Toh, cincin yang dipakai di jari manis tidak selalu dianggap sebagai cincin pernikahan. Jadi sekalipun ia ingin menyembunyikan status pernikahan, ia tetap bisa dengan bebas memakai cincin itu. Sebab nyatanya, tidak ada satupun --dari temannya-- yang pernah menanyakan cincin yang kadang ia pakai dan kadang tidak itu.Benar. Seharusnya begitu."Mobil Ikri. Iya, mobil." Kyra akhirnya bangkit, mengempaskan penyesalan yang bercokol dan memilih berusaha menemukan benda kecil itu. Yang hilang entah di mana, di dunia seluas ini. "Aku harus telepon Ikri."Kyra bergegas turun dari lantai dua. Sesaat sibuk memang

  • ISTRI RAHASIA DOSEN MUDA   Chapter 32

    CHAPTER 32"Mas tunggu sebentar. Aku mau ngomong."Langkahnya kecil, jelas timpang bila mengejar langkah lebar milik Ditto. Ia tersaruk-saruk, mencoba menyamai laki-laki itu. Karena banyak sekali yang ingin ia ucapkan dan jelaskan, tentu saja. Sayangnya, Ditto memilih diam saja sampai akhirnya keduanya sampai di mana mobil Ditto di parkir."Mas." Kyra masih berusaha. Ia menahan lengan Ditto saat laki-laki itu memilih berjalan memutar dan membukakan Kyra pintu. "Aku harus jelasin sesuatu."Ditto masih diam. Ia hanya membuka pintu mobil menjadi lebih lebar, lalu melihat pada Kyra seolah menyuruh perempuan itu masuk tanpa suara. Dan pada akhirnya, dengan berat hati, Kyra menurut.Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Meniti jalan menuju rumah dengan sepi yang menyelubungi keduanya. Baik Ditto maupun Kyra, pada akhirnya tidak ada yang berusaha untuk menjadikan suasana menjadi ramai. Membiarkan saja satu-satunya suara yang ada di dalam mobil hanya alunan lagu Olivia Rodrigo dengan happier-

  • ISTRI RAHASIA DOSEN MUDA   Chapter 31

    Menanti seseorang itu sama seperti sedang berjalan di atas batu-batu kecil jalanan dengan bertelanjang kaki. Kulit bertemu permukaan kasar itu secara langsung. Rasanya tidak nyaman sekali.Ditto sedang berada dikeadaan itu detik ini. Dalam keadaan yang bercampur antara gelisah dan rasa was-was, sudah berulang kali ia melihat jam di dinding kafe dan pergelangan tangannya. Memastikan --sekali lagi-- bahwa jam tersebut sama.Sama-sama menunjukkan bahwa ia sudah empat jam lamanya menunggu. Sama-sama menunjukkan bahwa ia sudah menghabiskan dua gelas americano.Sama-sama menunjukkan bahwa Ditto sudah menyelesaikan tiga komik selama kurun waktu tersebut.Sekali lagi, ia menengok ke arah jendela besar yang menghadap ke halaman dan gerbang depan kafe. Di mana orang-orang yang datang dan keluar bisa dilihat dengan jelas. Mereka yang mengenakan kemeja, atau berambut panjang, atau tas berwarna pink.Dari sekian banyak itu, tidak ada satu di antaranya sosok itu adalah Kyra Aruma Wahid. Ia lalu me

  • ISTRI RAHASIA DOSEN MUDA   Chapter 30

    Hari yang mendebarkan itu datang lebih cepat dari dugaannya. Tahu-tahu, ia sudah berada di panggung sambil memegang gitar bersama dengan Nindy --yang menyanyi-- dan menampilkan perpaduan yang menarik antara musik dan rupawan yang enak dipandang. Keduanya berhasil membawakan dua lagu dan menyeret penonton dalam euforia. Apalagi di lagu terahir itu, mereka berdua berduet dengan Sheila on 7 yang semakin memeriahkan suasana.Semua berjingkrak, mengikuti hentak-hentak musik.Semuanya bergembira dan menyanyi.Semuanya, kecuali Ditto. Yang hanya berdiri sambil terus memandang ke arah Kyra dengan lengkungan senyuman yang tak pernah surut. Seolah, hiruk pikuk di sekelilingnya hanya desau angin. Tidak mengganggunya untuk terus menjadikan Kyra satu-satunya objek mata.Mungkin karena Kyra dengan rambut terurai, sedikit keringat yang meremang, dan memetik gitar adalah perpaduan yang sangat seksi. Atau mungkin karena --sesekali-- perempuan itu juga menatapnya. Dan tersenyum.Ah, entahlah. Ditto ti

  • ISTRI RAHASIA DOSEN MUDA   Chapter 29

    Ia mungkin tidak bisa mengamuk di kampus setelah dengan seenaknya didaftarkan pada seleksi tersebut. Bagaimanapun, ia masih ingin merahasiakan pernikahan itu dari siapapun manusia-manusia kampus, terlebih pacarnya, Zikri Ananda. Jadi setidaknya, butuh tiga jam sampai semua mata kuliah selesai dan ia kembali ke rumah. Untuk bertatap muka degan laki-laki itu. Dan meledak di sana."Kan aku sudah bilang nggak bisa, Mas!" Kyra menghentikan langkah Ditto saat akan menaiki anak-anak tangga. "Aku tuh nggak suka tampil di hadapan banyak orang."Ditto yang sebelumnya nampak terkejut karena tiba-tiba dihentikan oleh Kyra --yang entah datang dari mana-- akhirnya memilih menarik tangan perempuan itu dan membawanya duduk. Meski, ada yang aneh dengan duduk yang dimaksud."Lepasin, Mas. Aku mau ngomong serius.""Go ahead and talk."Kyra memukul bahu Ditto meski tak benar-benar bisa disebut memukul. Karena cenderung pelan. "Gimana mau ngomong kalau aku malah duduknya kayak begini," protes Kyra. "Aku b

  • ISTRI RAHASIA DOSEN MUDA   Chapter 28

    "Hai, i made you breakfast. Kamu hari ini masih belum ke kampus, kan?"Saat itu, ketika Ditto membuka pintu, untuk sesaat ia terpaku. Yang pertama dilakukannya adalah menoleh ke belakang, ke anak-anak tangga menuju lantai dua. Lalu setelah memastikan hal tersebut, Ditto kembali menoleh pada perempuan yang sudah menunjukkan sebuah paper bag berwarna cokelat di hadapannya."Oh, hai. Jadi ... kamu repot-repot sekali. Padahal aku sudah biasa memasak kok."Perempuan itu Nona Anjani Ratri. "Aku pikir kamu masih tinggal sama ibu kamu. Ternyata, bujang ini sangat mandiri ya," kekehnya pelan. "Aku boleh masuk, kan?"Benar. Dia Nona Anjani Ratri.Sejatinya Ditto ingin mengatakan tidak pada pertanyaan tersebut. Namun ternyata itu lebih sulit dari yang dibayangkan. Hingga yang dilakukannya --tentu saja, as always-- membuka pintu lebih lebar dan mempersilakan perempuan itu duduk di sofa."Biar aku saja yang ambil piringnya."Ditto benar-benar terlalu terkejut dengan sikap Nona. Ia yang baru saja

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status