Share

LEBIH BUTUH

ROGER

Silau cahaya putih menerpa kornea. Kelopak kututup kembali kala ada denyut cukup nyeri di kening.

Ingin kupijit pangkal hidung untuk mengurangi nyeri yang menghebat, tetapi tak ada kekuatan tangan untuk sekedar terangkat beberapa inchi saja.

"Alhamdulillah, kamu sadar, Mas!"

Sayup terdengar suara yang sangat kukenal. Selanjutnya samar ada wajah yang mendekat.

Ada yang basah di pipiku. Terjatuh dari mata bulat itu. Meski berat, kucoba mengangkat dua sudut bibir.

Lalu, tangisannya makin jelas di telingaku. Ia pun menempelkan wajah di dada ini.

Perlahan, aku bisa beradaptasi dengan kondisi tubuh setelah koma dua minggu. Safna amat telaten merawatku. Ia akan cerewet pada suster yang menurutnya lambat memeriksa.

Sambil menyuapi ia akan menceritakan tentang yang terjadi selama aku dan Arsela koma. Gerahamku saling menekan kala mendengar cerita bahwa si penyihir itu mau membunuh Arsela, ingin menghilangkan saksi atas keterlibatannya mungkin.

Di tengah obrolan, Papi datang mengunjungi.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sahdan Bagus
yg banyak donk up nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status