Share

ISTRI YANG KAU BUANG DINIKAHI SULTAN
ISTRI YANG KAU BUANG DINIKAHI SULTAN
Author: AirinNash

Bab 1

Author: AirinNash
last update Last Updated: 2023-02-17 13:43:07

 

PoV Cahaya

 

"Mas, aku ikut ya undangan ke nikahan teman kantor kamu," kataku ke Mas Arman saat dia sedang duduk sambil bermain gawai. 

 

Beberapa saat aku menunggu dia berbicara. Namun, tak ada respon. Seketika ku guncang tubuh suamiku pelan. Tetapi, dia tetap serius. 

 

"Mas ... Mas ..." 

 

"Apaan sih ... Kamu ganggu aja. Aku lagi serius nih," katanya. 

 

Aku melirik suamiku yang sedang asyik memainkan gawainya. Dia sedang main game. Aku sama sekali tak mengerti apa yang dia mainkan. Namun, setiap kali main itu dia selalu marah kalau ku ganggu. 

 

"Mas, kamu selalu main handphone. Apa gak sebaiknya kamu dekat sama Ratu dan Rani. Mereka udah lima dan tiga tahun, Mas. Butuh sosok ayah," kataku kesal ke Mas Arman yang selalu saja asyik dengan gawainya. 

 

"Berisik kamu. Kerjaan kamu emang selalu ganggu kesenangan ku saja ya. Oh, tadi kamu bilang mau ikut ke kondangan temanku. Kamu bisa ngaca gak Cahaya. Wajah kamu jerawatan banyak banget. Terus itam pula. Udah gitu kamu gendut. Ngaca kamu. Aku pegawai kantoran. Malu dong kalau kamu di lihat teman-teman ku!" kata Mas Arman begitu saja. 

 

Mendengar ucapannya hatiku sakit. Tega sekali dia bilang begitu padaku. Semenjak hamil anak pertama di tambah hamil anak kedua. Wajahku jerawatan dan tubuhku jadi gendut. Entahlah kenapa ini terjadi. 

 

Semenjak Mas Arman senang bermain gawai terus terusan. Dia selalu me nge jek ku j e l e k, g e n d u t, jerawatan. Memberikan perkataan yang selalu menyakiti hatiku. 

 

"Tega sekali kamu bicara begitu, Mas. Aku istrimu. Kenapa kamu selalu bilang aku j e l e k, g e n d u t, jerawatan hanya untuk menjatuhkan mentalku." 

 

Aku menyeka air di pelupuk mata. Rasanya sakit hatiku di hina-hina sedemikian rupa oleh suami sendiri. 

 

"Aku malu punya istri kayak kamu. Kamu kusam dan d e k i l serta gak pandai merawat diri. Aku lihat istri-istri teman-temanku pada kinclong dan cantik. Kenapa mereka bisa dan kamu enggak? Jangan jadikan anak-anak sebagai alasan kamu j e l e k!" 

 

Mendengar ucapannya, aku naik darah. Tetapi aku berusaha menahannya. 

 

"Mas, kamu ingat kalau ngasi uang sama aku pas-pasan. Di samping Ibu dan keluarga kamu yang lebih kamu prioritaskan. Kemarin kamu belikan adik kamu HP baru. Sedangkan aku bolak balik minta tapi gak kamu kasih. Hp aku udah retak, merengek sama kamu tetap kamu gak berikan. Tega kamu, Mas." 

 

"Haduh, Cahaya. Sadar diri dong. Adek aku buat kuliah HP baru sedangkan kamu buat apa? Kerjaan kamu juga ongkang-ongkang kaki aja gak pantas dapat HP!" katanya begitu saja. 

 

Dia kembali bermain gawai dan tidak mempedulikan aku sementara Ratu mengajakku ke kamar. Dia mau menunjukkan gambarnya. 

 

Aku pergi saja ke Kamar bersama Ratu. Di sana juga ada anak keduaku Rani yang baru berusia 3 tahun. Aku speechless Rani menggambar dengan sangat bagus. Baru berusia 5 tahun. Namun, dia pintar menggambar. Sepertinya ini yang namanya bakat. Andai saja Mas Arman mau memberi perhatian sebentar buat anak-anakku. Pasti Ratu dan Rani sangat senang. Namun, ayahnya sibuk sendiri dengan gawai saja. 

 

Beberapa bulan semenjak kejadian itu aku sangat sakit hati dengan Mas Arman. Aku jarang mengajaknya berbicara. Aku lebih sering menghabiskan waktu dengan kedua buah hatiku. Hari itu aku melihat postingan di aplikasi biru milik Mas Arman suamiku. 

 

Dia pergi kondangan ke tempat teman kantornya nikah. Aku dan Mas Arman di akun asli gak berteman. Dulu kami berteman tetapi, aku di bloknya. Saat kutanya katanya dia malu kalau tahu aku istrinya. Lebih baik kamu gak perlu berteman di akun sosial media. 

 

Berkali-kali Mas Arman menyakiti hatiku. Membuatku sedih. Namun, aku hanya berusaha sabar sebentar saja menjadi istrinya. Sekarang aku dan dia berteman di sosial media dengan akun fake. Aku sengaja membuat akun fake untuk melihat apa saja kegiatan suamiku dan apa yang dilakukannya. 

 

Tentunya, aku membuat photo profil gadis cantik di akun pertemanan itu agar dia mau menerima permintaan pertemananku. Kulihat Mas Arman sangat bahagia bisa kumpul dengan teman-temannya saat kondangan. 

 

Dia juga berphoto dengan seorang wanita. Aku sama sekali gak mengenalnya. Namun, aku mencoba melihat lebih jauh lagi. Sepertinya wanita itu teman sekantornya. Mereka terlihat akrab. Jujur hatiku sakit melihat photo dia berdua di masukkan ke aplikasi biru. Karena photo kami sekeluarga tidak pernah ada. Tetapi, bertanya lebih lanjut hanya membuat hatiku sakit saja. Aku mencoba berpikiran positif kalau itu hanya teman kantornya saja. 

 

Belum lagi acara liburan dia bersama keluarganya tanpa melibatkan aku. Mataku berkaca-kaca melihatnya. Sakit dan pedih tak terkira. Mereka bermain di pantai sekeluarga. Arum dan Ria kedua adiknya ikut. Arum juga membawa anak dan suaminya sedangkan aku tidak dilibatkan sama sekali. 

 

Aku mengambil gawai ku yang satu lagi. Mas Arman gak tahu kalau aku punya dua gawai. Satu buat bekerja dan yang sudah retak sengaja ku pakai buat sehari-hari agar Mas Arman gak curiga. Alhamdulillah, aku semangat bekerja online untuk menambah penghasilan.

 

Sejak kejadian itu aku hanya mengadu pada Allah saja. Alhamdulillah, Allah memberi langsung rezeki padaku. Rezeki yang tak pernah terduga-duga. 

 

Malam hari terdengar suara mobil Mas Arman. Dia sudah pulang. Aku seperti biasa berada di kamar anakku. Kami selalu menghabiskan waktu bertiga. 

 

Klek ... 

 

Kami tersentak saat Mas Arman pulang. Anakku juga sudah gak peduli lagi dengan ayahnya. Mau bermain bersama atau sekedar bercerita. Dia akan lebih senang marah dari pada mendengarkan secara lembut. Kami sudah menganggap Mas Arman gak ada lagi. 

 

"Cahaya, ada yang mau aku bilang sama kamu," katanya datar masuk ke kamar. 

 

"Ada apa, Mas?" tanyaku. 

 

"Keluar sebentar, aku gak mau anak-anak dengar!" katanya. 

 

Aku setengah hati keluar saja menuruti keinginan Mas Arman dia mengajakku ke dapur dan duduk di kursi makan. Beberapa saat dia memindai diriku menatapku dari atas ke bawah dilakukan beberapa kali. 

 

"Ada apa?" tanyaku ketus. Sudah lama kami gak berbicara. Aku hanya berbicara seperlunya saja padanya. Sepertinya dia nyaman seperti ini. Baru sekaranglah dia mau berbicara padaku setelah sekian lama aku diamkan dia. 

 

"Aku lihat kamu tetap aja sama. Masih hitam, j e l e k, g e n d u t, jerawatan." 

 

"Maksud kamu apa, Mas. Apa hanya karena ini kamu manggil aku ke sini?!" kataku kesal dengan ucapannya. 

 

"Eh, mana mungkin itu kamu," katanya lagi memindai penampilanku. 

 

"Maksud kamu apa?!" 

 

Kali ini aku sedikit berteriak agar dia berkata apa maksud dia berbicara begitu. 

 

"Heh, kamu nggak boleh ngomong kasar sama suami. Ingat ya, Cahaya udah syukur kamu masih tinggal di rumah ini dan kamu berkata kasar sama aku. Maksud aku ada perempuan berhijab bagus, cantik, putih glazed dan bersinar lebih dari sekedar glowing. Terus dia juga gak jerawatan serta langsing agak mirip kamu. Tapi katanya dia bukan kamu. Ya ialah mana mungkin itu kamu. Secara istriku j e l e k!" katanya lagi. 

 

Aku tersenyum sinis dalam hati berkata. Orang yang kamu jumpai itu memang aku, Mas. Kamu saja yang gak tahu siapa aku. Di depan kamu aku j e l e k dan buluk. Di belakang kamu aku cantik dan keren. Cuma nyumbang s p e r m a aja kamu belagu nyakitin hati aku, Mas. Akan kubuat kamu menyesal. 

 

 Bersambung.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ISTRI YANG KAU BUANG DINIKAHI SULTAN   Bab End

    Sekarang memohon kembali ke Cahaya juga percuma. Mantan istrinya sudah bahagia dengan lelaki lain. Mungkin Arman bisa merelakan hal tersebut karena sebagai suami Cahaya dulu dia tidak pernah membahagiakan Cahaya justru selalu membuat Cahaya terluka. Ini adalah balasan untuknya dan Arman harus siap menerimanya."Aku memang sengaja melakukan itu, Bu. Maafkan aku hanya itu yang bisa ku katakan ke ibu!""Kenapa kamu melakukan hal yang menyakiti ibu?! Sekarang ibu minta kamu tidak perlu lagi berhubungan dengan Cahaya. Sudah cukuplah perbuatan baik kamu sama dia. Dia itu sudah menjadi mantan istri kamu dan kamu tidak punya kewajiban apa-apa lagi untuknya!"Saat Ibu mengomel Ria dan Arum hanya terdiam. Mereka tidak berani ikut campur, kalau terlalu dalam ikut campur Arman akan marah ke mereka berdua."Tugasku memang sudah selesai untuk Cahaya tetapi tanggung jawabku ke Ratu dan Rani tidak pernah selesai, Bu. Sampai mereka besar, mereka tetap anakku. Meskipun kita tidak pernah menginginkan me

  • ISTRI YANG KAU BUANG DINIKAHI SULTAN   Bab 49A

    SEBENING CAHAYA CINTA TAMAT**PoV Author"Mas, bicarakan hal apa dengan Mas Arman? Apakah masalahnya sudah selesai? Sekali lagi aku minta maaf sama kamu, Mas. Karena Mas Arman terus-terusan mengganggu rumah tangga kita. Ya seperti itulah, dia Ayah dari anak-anakku yang tidak bisa ku pisahkan dari Ratu dan Rani. Kedatangan dia kemari juga memberi kartu debet untuk Ratu dan Rani, aku juga nggak tahu kenapa dia melakukan ini. Padahal dia dulu tidak seperti itu," kata Cahaya panjang lebar ke Pras. Cahaya meringis merasa gak enak untuk meyakinkan suaminya kalau dia dan Arman hanya ngobrol seputar masalah anak.Bagaimanapun jika sudah menikah pasti ada saja fitnah antara hubungan suami istri terutama mantan suami."Kamu nggak perlu khawatir, Sayang semuanya udah selesai. Beberapa waktu yang lalu Arman mengajukan proposal dia hendak pergi ke luar kota. Mas nggak tahu kenapa dia mengambil keputusan ini. Perusahaan sedang membutuhkan beberapa orang yang ditugaskan untuk bekerja di sana dan Ar

  • ISTRI YANG KAU BUANG DINIKAHI SULTAN   Bab 48B

    Pras tersenyum sebentar, dia mengambil tangan Cahaya lalu dia mengelusnya. Ketika masuk ke ruangan tersebut Fikar juga sudah ada di dalam. Pras ingin melakukan hal-hal yang lebih romantis, tapi, nggak mungkin, di sana ada adik ipar yang harus dijaga perasaannya. Bagaimanapun adik iparnya itu masih jomblo dan Nggak enak juga melihat kebahagiaan pasangan suami istri yang sedang di mabuk asmara."Dek, nggak salah seharusnya Mas Pras yang salah. Tadi ada rapat dan tidak mengaktifkan handphone. Mohon maaf sekali lagi, Sayang. Lagi pula memang kamu ini agak sakit jadi tidak perlu lelah sekali bekerja.""Iya, Mas. Masalah Mas Arman kamu gak marah?""Buat apa aku marah, sebentar lagi masalah ini juga pasti Mas Pras selesaikan. Aku mendengar dari Fikar yang berbicara kepadaku. Jadi Mas Pras sudah mengerti segala permasalahan yang ada," kata Pras."Hmm ... Mbak kalau kayak gitu aku permisi dulu ya. Mau menjemput Ratu dan Rani. Sekarang sudah ada Mas Pras di sini yang bisa menemani Mbak. Aku aka

  • ISTRI YANG KAU BUANG DINIKAHI SULTAN   Bab 48A

    SEBENING CAHAYA CINTA 48**POV AUTHORCahaya terbengong-bengong dengan perkataan Arman yang tegas ke ibunya. Cahaya sama sekali tidak menyangka kalau Arman bisa seperti ini. Andaikan saja dulu dia seperti ini dan bisa lebih menghargai Cahaya sebagai istri mungkin semua ini nggak akan terjadi.Satu rumusan yang perlu diingat. Istri hanya membutuhkan suami menghargainya, suami menyayangi dan mencintainya. Kalau hal itu tidak didapatkannya lagi maka istri akan menjadi wanita rapuh yang akan mencari kebahagiaannya sendiri. Perasaan tidak dihargai itu sakit. Itulah yang dirasakan Cahaya hingga akhirnya dia bisa keluar dari belenggu Arman.Ah, semuanya sudah berakhir. Semoga menjadi pembelajaran buat Arman. Bukankah hidup ini hanya persoalan ujian dari Tuhan. Semoga dengan ujian masing-masing diberikan Tuhan, Arman bisa mengerti Kalau menghargai orang lain terutama istri itu adalah suatu keharusan. Karena wanita yang diambilnya dari seorang ibu dan keluarga yang membesarkannya perlu mendap

  • ISTRI YANG KAU BUANG DINIKAHI SULTAN   Bab 47B

    Akibat PHK besar-besaran dan penurunan jabatan yang berimbas kepada kondisi keuangan Arman yang tidak stabil. Roda kehidupan bener-bener sudah berputar. Kini Cahaya yang berada di atas dengan segala kemewahan yang dimilikinya serta keluarga mereka tertimpa musibah. Bu Heni nggak menyangka kalau wanita yang dulu dihina-hina nya jelek, gendut, miskin. Bisa berubah drastis dari apa yang sekarang dia lihat."Cahaya, kamu gak apa-apa?" tanya Arman yang jelas terlihat khawatir. Lelaki itu benar-benar memperlihatkan wajah serius dan juga prihatin dengan kondisi yang dialami Cahaya."Oh, aku cukup baik sekarang," ucap Cahaya lemah."Apa yang dilakukan Pras kepada kamu? Kenapa kamu terlihat pucat dan menyedihkan? Apakah dia tidak baik ke kamu? Apakah dia berbuat yang menyakitkan kamu sehingga kamu jadi jatuh sakit kayak gini? Cahaya jika dia menyakiti kamu maka lebih bagus kamu tinggalkan aja dia. Aku janji sama kamu, akan berubah dan aku ingin kita kembali lagi seperti dulu," kata Arman duduk

  • ISTRI YANG KAU BUANG DINIKAHI SULTAN   Bab 47A

    SEBENING CAHAYA CINTA 47.**PoV AuthorCahaya melihat kedatangan Ria dan juga Arum. Apalagi saat ini Ria tiba-tiba memegang tangannya dan mengatakan kalau kondisi mantan suaminya kurang baik akibat dirinya.Saat ini Cahaya sendiri kondisinya juga kurang sehat. Ditambah mendengarkan kabar seperti itu kondisinya semakin drop. Rasanya kepala Cahaya berputar-putar. Cahaya heran dengan kondisinya. Mungkin dia memang sakit dan tidak harus memaksakan untuk bekerja.Saat itu Cahaya ingin jatuh dan Fikar memeganginya. Ketika itu pula Ria terus saja mengoceh tentang kondisi dari Abangnya, Arman."Mbak, kasih kesempatan Mas Arman untuk berbicara dengan Mbak Cahaya dari hati ke hati. Mungkin dia memang perlu bicara dengan Mbak Cahaya supaya kondisinya jauh lebih baik. Bagaimanapun dia adalah Abang kami yang selalu membantu keluarga, Mbak," kata Ria masih membujuk Cahaya."Lebih baik Mbak duduk dulu," ucap Cahaya dengan suara lemah.Cahaya ingin duduk. Tetapi setelah beberapa langkah, dia pingsan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status