Share

Lusi Hilang Lagi

"Setuju," sahut Lusi di belakang jok.

"Tumben, biasanya kamu males mampir-mampir, Dar," ucapku pada Dara.

"Kali-kali."

"Ya udah bentar, Om harus telepon dulu mama mertuanya kali aja dia gak ada di rumah," balasku sambil mulai mengusap layar ponsel.

"Halo Ma, ada di rumah gak, Ma?"

"Ada San, ini 'kan hari libur, kenapa?"

"Sandi mau main sama Lusi, ada Dara juga."

"Iya iya main sini San, Mama tunggu ya, hati-hati bawa Lusinya." Mama mertua mewanti-wanti.

"Siap!"

Motor akhirnya berputar ke arah jalan menuju rumah mama mertua.

Sampai di sana Dara cepat berhambur turun mengikuti kami.

"Ini si Dara tumben mau mampir, kami baru pulang dari rumah sakit, Ma," ucapku basa-basi.

"Gak apa-apa, eh ngomong-ngomong dari rumah sakit habis apa? Periksa kehamilan?"

Aku melirik ke arah Lusi, ia berpaling kesal lalu membenamkan wajahnya pada bahu mama mertua.

"Masa Lusi habis dibawa ke psikiater lagi Ma, kesel, dikira Lusi ini masih gila apa," sahut Lusi.

Mama mertua tersenyum lebar.

"Gak apa-apa, perik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Asnidar Ummu Syifa
Sandi emang gak pekah
goodnovel comment avatar
Uly Muliyani
koq aku curiga sm Dara yah..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status