Share

Pulang

Aku menggeleng tak percaya.

"Apa Mama setega itu sekarang?"

"Ya, Mama harus tega dan ini demi kebaikan kamu Lusi."

"Lusi cuma mau tahu kabar Bang Sandi, Ma."

"Enggak!"

Aku bergeming menatap beliau sebelum akhirnya melengos pergi dengan rasa kecewa.

Aku berusaha untuk sabar menghadapi Mama, berharap beberapa hari ke depan beliau akan terbuka hatinya dan membiarkan aku kembali pada Bang Sandi, tapi ternyata aku salah.

Mama malah semakin mengurungku bagai tawanan. Aku tahu beliau sangat menyayangiku tapi caranya sangat salah. Aku tidak dibiarkan pergi kemana pun hanya karena takut komplotan Mas Yono datang menculikku lagi.

Akhirnya, setiap hari selama aku tinggal bersama Mama, tak ada yang bisa kulakukan selain pasrah, berharap ada seseorang yang bisa menolongku dan menyadarkan Mama bahwa tindakannya itu salah.

Siang itu aku sedang bersender di jendela besar kamarku, sambil kuelus perut yang makin membesar ini aku menangis menumpahkan kesedihanku.

Air mata luruh tak tertahan, bagaimana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status