Share

Periksa

Cepat ku cek bagian urat nadinya dan syukurlah ternyata masih berdenyut.

"Lusi? Bangun."

Ia pun kembali membuka mata.

"Lusi ngantuk, Bang," ucapnya pelan seraya kembali memejamkan mata.

Aku mengembuskan napas lega, kupikir Lusi kenapa entah apa yang terjadi padanya tadi, aku sendiri sampai takut dibuatnya.

Kupegang tangan Lusi perlahan, kubisikan padanya kata sayang dan cintaku, aku berharap dengan melakukan hal itu istriku bisa terus mengingat bahwa aku selalu ada di sisinya sekarang.

Tetapi saat aku tengah dengan tenang bicara di dekat telinganya. Ia kembali berteriak.

"Yassi ... r, Yassi ... r tunggu Nak, Bunda ikut."

Secepat kilat Lusi lalu bangkit dan menerobos membuka pintu kamar.

"Lusi mau kemana?"

Kukejar ia, rupanya Lusi pergi ke dapur.

"Lusi ... tunggu!"

Dret. Langkahku berhenti mendadak pada jarak sekitar 1 meter dengannya tatkala kulihat Lusi sudah menodongkan pisau ke arahku.

"Lusi apa yang kamu lakukan? Tidak baik main pisau, ayo kembalikan ke tempatnya," ucapku perlahan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Tikna Saputra
lanjut bikin penasaran aja
goodnovel comment avatar
nurdianis
seru, semangat ya buat penulis
goodnovel comment avatar
bunga putridestian
menarik bangett
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status