Share

Saling kenal, tapi terasa asing!

"Hm, lagipula Nita juga masih tidur," ujar Aida. Ia lalu menatap Imah. "Ya sudah, kami pulang dulu ya, Bu. Besok kami ke sini lagi, jika tak ada kesibukan," sambungnya.

Imah hanya mengangguk dan tersenyum. Setelahnya mereka pergi meninggalkan ruangan tempat Nita dirawat.

Sedangkan Damar menggenggam jemari Nita terlebih dahulu. Ia tau bahwa Nita hanya berpura-pura memejamkan matanya. Mungkin enggan menatap wajahnya.

"Aku pulang dulu, nanti ke sini lagi. Jangan lupa makan yang banyak, kamu harus lekas sembuh. Nggak kangen apa sama aku," bisiknya di telinga Nita.

Damar mengecup punggung tangan Nita berkali-kali.

Ada perasaan aneh yang menyelinap masuk saat Damar melihat wajah pucat Nita, serta badannya yang semakin terlihat kurus.

Jujur ... Damar merindukan tubuh istrinya ketika masih dalam keadaan sehat.

"Damar pulang dulu ya, Bu," ucapnya sambil menyalami Imah.

"Iya, hati-hati di jalan ya, Nak Damar," ujar Imah padanya. Damar mengangguk dan langsung ke luar ruangan.

*

Damar pulang de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status