Share

7. Saran Dokter

Author: Blue Rose
last update Last Updated: 2024-05-24 22:07:40

"Kamu.. kalo udah selesai, cepet susuin Baby Dam. Jangan males-malesan!" ujarnya judes, setelah berhasil mengendalikan diri.

Tanpa basa-basi, pria itu berbalik dan keluar kamar.

Lela sendiri hanya bisa mengangguk, mengiyakan. Tapi, entah mengapa rasanya dia jadi malu dan takut menemui Bara lagi!

Untungnya, Lela berhasil memompa asi meski tidak sebanyak biasanya.

Gadis itu pun keluar untuk mencari Baby Dam.

Namun siapa sangka dia malah menemukan Dosen sekaligus Bosnya itu sedang menunggunya sambil mencoba menenangkan Baby Dam yang terus menangis.

Tatapan Bara sudah seperti namanya--membara!

Lela sampai takut saat mengulurkan tangan untuk menggendong Baby Dam.

Diambilnya Baby Dam lalu diberikannya bayi itu, asi di kamar.

Sementara itu, Bara pergi ke kamar untuk bersih-bersih.

Namun belum sempat masuk kamar, Bara langsung disuguhkan pemandangan Baby Dam tantrum.

Putranya itu menangis kencang.

Segera saja, Bara menghampiri Lela dan Baby Dam. "Astagah, La! Kenapa nangis lagi?!" omelnya langsung merebut Baby Dam dari gendongan Lela.

Lela pun menunduk takut.

Sebenarnya, ia harus bagaimana menjelaskannya pada Bara?

Perkara asi ini membuatnya agak risih kalau bicara langsung padanya.

Akhirnya, Bi Tati yang sejak awal di sana pun maju untuk menjelaskan, "Saya rasa Baby Dam gak kenyang minum asinya, Tuan."

"Kenapa?! Bukannya asi kamu keluar, La?" tanyanya dengan nada tak ramah.

Lela mengangguk, ia memaikan jarinya karena gugup.

"Keluar Pak, tapi sedikit, saya sudah berusaha pompa dan stimulasi tapi gak mempan," balas Lela menunduk.

Bara pun menghela napas, "Ngomong dong dari tadi! Bawa perlengkapan Baby Dam, kita ke dokter sekarang!"

"Kenapa tidak mengundang dokter ke sini saja, Tuan?" tanya Bi Tati.

Bara berdecak. "Hari Senin Greg full praktik di RS, ingat?"

Bi Tati meringis, ia lupa hari.

Jadi di sinilah Lela sekarang---di ruang pemeriksaan dokter kandungan.

Jujur, ia merasa gugup. Dirinya saja belum hamil masa sudah ke dokter kandungan?

Kebetulan Dokter Greg juga sedang membantu proses melahirkan.

Jadi yang mereka hadapi adalah dokter kandungan yang lain.

Oleh karena itu, Bara sudah memperingati Lela agar Lela bisa berakting layaknya suami istri.

Diam-diam, Lela memperhatikan Bara yang dengan luwes menggendong Baby Dam sambil membawa tas keperluan bayi itu.

Entah mengapa, Lela merasa lucu sekaligus senang. Setidaknya, di antara keburukan Bara, ia bisa melihat sisi baiknya.

Apalagi Bara tipe ayah yang selalu menemui anaknya meski sibuk.

Setiap akan berangkat dan pulang kerja, ia akan menemui anaknya. Bahkan, di kantor pun, ia akan menghubungi Bi Tati untuk Video Call, ingin melihat keadaan anaknya.

Pasti haters Bara akan tercengang melihat kenyataan itu! Sementara fansnya akan memujanya lagi dan lagi.

"Baik Ibu Laila, karena Asi Ibu berkurang, biasanya ada beberapa faktor, di antaranya adalah stres. Apakah ada pikiran yang berat sehingga Anda merasa terganggu dengan itu?" tanya dokter, memecah keheningan.

Lela sontak tersadar dari lamunannya.

Dia pun melihat Bara yang juga menatapnya sambil menaikan alis, sebelum akhirnya menjawab, "Ya, sedikit."

Mendengar itu, Bara tampak menatapnya tajam. Tapi, Lela buru-buru mengalihkan pandangannya dari pria itu.

"Oke, karena Bu Laila mengakuinya. Saya akan berikan solusi dan peringatan untuk Ibu dan Bapak selama proses menyusui. Jadi, jangan mengira kalau proses mang-asi-hi ini hanya kegiatan Ibu dan Anak, tapi sebenarnya proses ini dilakukan oleh kedua orang tua bayi."

"Maksudnya gimana, Dok?" tanya Bara.

"Gini Pak, baik Ibu hamil atau menyusui, keduanya sama-sama tidak boleh stres, karena kondisi psikis Ibu mempengaruhi bayi dan asi yang keluar. Sehingga suami harus menjadi suport sistem yang baik bagi istri, agar asinya lancar dan bayi bisa berkembang dengan suasana yang harmonis," jelas dokter ramah.

Bara mulai merasa tidak enak dengan penjelasan itu. Sementara Lela terlihat menyimak dengan fokus layaknya mahasiswa yang sedang diberi kuliah oleh dosennya.

"Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menstimulasi asi, salah satunya yang paling ampuh adalah ... ini yang paling disukai para suami nih, pasti Bapak suka."

Bara tertawa garing sebagai formalitas. Hal itu diikuti Lela dengan tampang polosnya.

"Apa itu, Dok?" tanya pria itu pada akhirnya.

"Bapak bisa membantunya dengan memijat payudara istri," ucap sang dokter begitu profesional, "atau menyedotnya langsung lewat mulut...."

Deg!

"Apa?!"

Blue Rose

wkwkwk shik shak shok kan... ramaikan kolom komennya gaes˙˚ʚ(´◡`)ɞ˚˙

| 46
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Riri Lili
aii syok bgt rasanya......
goodnovel comment avatar
Dwieynt
khaann??????
goodnovel comment avatar
Ainu Mahfudho
sontak mata melebaarr mulut menganga
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Ibu Susu Anak Dosenku   Extra Part: Sakinah Bersama Lela

    Lela mengalihkan pembicaraan agar Bara tidak fokus pada itu. "Aku ngantuk dan capek, tidur di kamar yuk! Katanya mau ngecas energi?" Ia langsung berdiri dan merentangkan tangan minta dipeluk. Bara pun tak membahas apa yang ia tanyakan tadi pada istrinya, dan segera menyambut pelukannya. Namun, sebelum itu ia meminta Bi Tati untuk memindahkan Damien ke kamarnya. Apartemen itu ada 1 kamar utama, dua kamar ukuran sedang untuk Baby Alesha juga Damien sendiri-sendiri, dan untuk pembantu satu kamar tapi dua ranjang, ukurannya juga luas. Bara dan Lela masuk kamar dengan bahagia, saking rindunya sampai melupakan anaknya. Untung mereka kaya dan ada yang bisa diperintah, kalau tidak, parah sih. ••• Paginya, Bara dan Lela ke rumah sakit untuk mengunjungi Hendra lagi. Kali ini mereka membawa serta anak-anak, karena ada Bara juga. Namun sebelum mereka masuk, mereka mendengar teriakan Eva. "Mas, padahal tinggal bilang dengan baik-baik kok, kenapa harus pake bahasa yang kasar?!" kesalnya.

  • Ibu Susu Anak Dosenku   200. Berakhir

    Sudah dua pekan Lela di Bandung, tiba-tiba Bara menelpon di jam kerjanya. Biasnaya ia akan mengambil waktu istirahat untuk telpon. "Kenapa sih?" tanya Lela pada suaminya di video call. Namun sepertinya Bara sedang di Mansion, terlihat backgrounnya kamar Damien. "Nih, Damien nangis pingin ketemu Mama katanya," ujar Bara. Kamera pun disorot ke Damien yang sedang menangis, ia terlihat sangat sedih. Lela jadi ketularan sedih dan langsung menghela napas. "Ya Allah Sayangku, kenapa nangis?" tanyanya lembut. "Pingin ikuuuuut," jawab Damien dengan isak tangisnya. Sementata itu Baby Alesha menyembul di balik hijab Lela, ia baru selesai menyusu dan melihat ke arah kamera. "Nih, diliatin Dedek Alesha. Masa Abang gak malu?" ujar Lela. Damien pun mengusap air matanya, ia memang anak yang cukup gengsian. Apalagi sejak Alesha lahir, Damien berperan menjadi kakak jagoan yang selalu melindungi adiknya. Bahkan setiap teman-teman Bara atau Lela datang menbawa anak-anak mereka, Damien

  • Ibu Susu Anak Dosenku   199. Yang Pasti-pasti Aja

    Lela tersenyum masuk ruangan rawat inap Hendra bersama suaminya. Bahkan sedari tadi, Bara terus merangkulnya sampai susah masuk di pintu masuk karena Bara yang besar. "Assalamualaikum, Papi, Mama!" sapa Lela pada mertuanya. Eva pun tersenyum dan langsung berdiri. Lihatlah, ia anggun sekali seperti Ratu Inggris yang penuh etiket. Pakaiannya juga sangat sopan meski tidak berhijab, ia sangat rapih dan berkelas. "Waalaikumsalam, Sayang." "Gimana kabarnya, Papi sekarang?" tanya Bara. "Loh katanya Bara mau balik ke Jakarta?" tanya Eva setelah menyalami dan memeluk Lela. "Iya, ini abis dari sini langsung balik ke Jakarta." Eva mengangguk-angguk, "Papi kamu udah mulai membaik, tinggal pemulihan. Tapi Mama mau Papi kamu dirawat dulu sampai bisa jalan," ujarnya. "Takut banget kalo ada apa-apa nanti, masalahnya kan Nyonya Yun... eh Mami lagi sakit juga, abis tenggelam di kolam waktu di Bali." Lela terkejut, "Loh terus gimana sekarang?" "Udah baik katanya. Dia kayaknya mau

  • Ibu Susu Anak Dosenku   198. Membereskan yang Tersisa

    Hendra terkena stroke dan dirawat di rumah sakit di Bandung. Maka, dalam keadaan itu Bara datang mengunjungi ayahnya dan melihat ayahnya tidak bisa bicara dengan baik. Sayangnya, Bara tidak bisa menjaga ayahnya karena harus bekerja. Kakak-kakaknya juga tak bisa datang karena sudah sibuk dengan pekerjaan dan keluarga mereka di luar negeri. Melihat situasi itu, Lela minta izin pada Bara untuk ikut merawat Ayah mertuanya dan tinggal di sekitar rumah sakit. Awalnya Bara tidak mengizinkannya karena ia khawatir pada Lela yang masih harus bersama dengan Baby Alesha. Akan tetapi, Lela berhasil meyakinkan suaminya dan meyakinkannya bahwa itu adalah baktinya yang harus ia sampaikan kepada mertuanya. Ia berkata pada Bara. "Mas, selama ini aku nggak 100% nyalahin sikap Papi sama aku. Sikapnya itu sangat wajar, karena dia hanyalah orang tua. Umumnya orang tua ya selalu ingin yang terbaik untuk anaknya dan aku mungkin gak masuk pada kriteria dia waktu itu. Wajar buat dia untuk berkomentar

  • Ibu Susu Anak Dosenku   197. Mengunjungi Greg

    Hal yang Lela khawatirkan adalah fakta bahwa ayahnya sudah keluar dari penjara saat ia pulang ke Jakarta. "Kenapa, Sayang?" tanya Bara lembut. "Aku pingin kamu lakuin satu hal." "Apa itu?" tanya Bara khawatir dengan sorot mata istrinya yang penuh ketakutan. "Itu..." Lela berat mengatakannya. "Lindungi Ibu dan adik-adikku. Tolong ya..." Bara berpikir sejenak, "Itu pasti, tapi kenapa?" "Bapakku udah keluar dari penjara, setidaknya tepat kita sampai di Jakarta." Bara terkejut, itu benar. Ayah mertuanya yang kriminal itu harusnya akan keluar dalam hitungan hari. "Aku akan kirim orang untuk melindungi mereka, kamu jangan khawatir. Kalo bisa, aku akan pindahkan mereka. Oke?" "Atau... Biarin ibu dan adik-adik tinggal sebentar di mansion, sebelum kita pindahkan mereka ke tempat lain." Bara pun merasa itu ide yang bagus. "Boleh. Akan aku urus semuanya." "Makasih, Mas." "Apapun buat kamu, Sayang." Lela pun lega mendengarnya, bagaimanapun ayahnya belum tentu jera sete

  • Ibu Susu Anak Dosenku   196. Keguguran

    Bara selesai menggarap urusan di Jepang lebih cepat dari biasanya, ia sudah menyerahkan kasus yang ia alami kemarin pada teman-temannya yang lain. Tentu saja itu dengan bayaran yang sepadan. Namun sebelum Bara dan timnya benar-benar menangkap Dinda, Dinda sendiri sudah menyerah duluan. Mudah untuk ditebak sih, karena Dinda memang tidak punya backing yang kuat. Ia melakukan drama itu dengan model nekat, tanpa berpikir panjang. Dan yang lebih parahnya lagi, muncul berita bahwa Dinda keguguran gara-gara stress. Blenda sendiri yang memberitahu Bara dan teman-temannya. Itu karena Dinda pergi ke kliniknya dan diurus di sana, tempat yang dulu juga tempat kerja Dinda. Di situlah Dinda seolah menerima karmanya lebih cepat dari yang orang kira. Pada akhirnya, Dinda harus menerima semua bantuan yang dilakukan oleh Blenda padanya. Padahal Blenda hanya brrsikap profesional sebagai seorang dokter. Sementara netizen yang heboh pun langsung kecewa, karena ternyata dramanya tidak seru.

  • Ibu Susu Anak Dosenku   195. Dinda Menggali Kuburnya

    Awalnya Bara dan teman-temannya memang ingin diam saja, ketika Dinda membuat drama di media sosial dan viral. Namun, itu berubah ketika Dena memberitahu mereka kalau sebenarnya Dinda juga menyewa buzzer untuk terus membuat opini bahwa semua kejadian itu mengarah pada Greg, yang terzolimi oleh Bara dan Lela.Sementara itu, fans garis keras dari Greg mulai mengopinikan dan mendukung pernyataan-pernyataan yang mengarah pada Bara dan Lela itu. Bahkan sampai ada yang memberikan statement bahwa Bara adalah mafia yang melatarbelakangi semua terjadinya kasus lain yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Bara. Hal itu juga menjadi semakin parah dan mempengaruhi bisnis Bara. Sehingga Hendra ikut nimbrung dengan mengomeli anaknya karena kasus ini, membuat bisnis mereka menurun.Maka Bara pun tidak bisa berdiam diri. Ia kemudian memberikan keterangan di media sosialnya beruba video yang sangat tegas pada siapapun yang membuat konten drama itu. "Selamat Pagi, semuanya! Saya sedang berada d

  • Ibu Susu Anak Dosenku   194. Kencangkan Sabuk

    "Aku udah bilang sama Blenda, tapi aku gak nyngka kalo sejauh itu pemikiran dia." "Gimana?" tanya Lela. Bara menghela napas, "Dia malah dukung aku buat cerita ke yang lain." Lela terkejut, "Hah, serius?!" Bara mengangguk, lalu berkata kalau ia akan melakukan janji temu dengan teman-temannya. Ia tak ingin kesalahpahaman ini terus berlanjut, bahkan memperngaruhi bisnisnya. Ia pun membuat janji dengan teman-temannya karena perbedaan tempat dan banyak yang harus mereka kerjakan jadi sulit untuk menemukan waktu yang tepat. Alhasil, mereka memutuskan untuk video call. Namun mereka juga sudah dibriefing oleh Bara untuk tidak merecord semua yang mereka bicarakan hari itu. Bara percaya pada teman-temannya bahwa mereka bukan tipe teman-teman yang suka Cepu, apalagi ini tentang Greg yang menjadi alasan mereka video call malam ini. "Jadi, gue cuma mau bilang. Gue harap kalian jaga rahasia kita. Kemarin kalian nyalahin gue tentang Greg, tapi gak ada yang bener-bener tahu apa yang seb

  • Ibu Susu Anak Dosenku   193. Blenda Tidak Bodoh

    "Hallo, Nda." "Hallo, Bar. Kenapa?" "Gue mau minta pendapat lo, tentang temen-temen gue sama Greg. Masalahnya, gue sekarang jadi dimusuhin sama circle gue gegara kasus suami lo. Gimana nih?" "Mau lo apa?" tanya Blenda santai. "Ya gue mau cerita ke mereka." "Cerita aja," jawab Blenda santai. "Loh?" "Iya, cerita aja biar lo gak disalahin sama mereka." "Lo gak papa?" tanya Bara memastikan. "Ya nggak papa, emang gue kenapa? Gue kan sengaja bioin dia sengsara sekalian karena udah mengkhianati kepercayaan gue. Gue udah bilang sama lu kan, kalau gua juga pengen dia ngerasain hancur, sehancur-hancurnya. Terus apa masalahnya?" "Gue kira lu gak terima kalo gue cerita ke mereka." "Serius, gue gak masalah." "Gue justru terbantu dengan itu. Lo cerita ke mereka, sehingga temen-temen lo pada berpihak ke lo. Setelah itu Greg bener-bener ditinggal sama semua teman-temannya, terus enggak ada tempat bersandar, endingnya? Dia bakal balik ke gue, mohon-mohon dan itu tujuan gue." B

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status