Share

Datang kerumahnya (05)

"Tunggu bentar napa!" ujar Fabio lalu menoleh sedikit kebelakang.

"Nunggu apa lagi?" tanya Zia.

"Tunggu sampai tangan lo itu pegangan sama gue!" jawab Fabio tersenyum.

"Enggak! Gue enggak mau," bentak Zia.

Fabio membalikan badannya dan memegang kedua tangan Zia lalu meletakannya di pinggang Fabio.

"Nah gini maksud gue, susah amat!" ujar Fabio lalu menjalankan motornya.

Diperjalan Zia melepaskan pegangan ke Fabio. Membuat Fabio tersenyum miring, lalu sedikit mempercepat laju kendaraannya.

"Bisa pelan-pelan enggak, si? Kalau gue jatuh gimana?" tanya Zia panik.

"Jatuh? Itu buka urusan gue ... Bukannya dari awal gie udah bilang sama lo!" jawab Fabio tersenyum.

"Bilang apa?" ujar Zia dengan nada tinggi.

"Gue bilang lo pegangan sama gue!" sahut Fabio tertawa lalu menjalankan motornya sedikit lebih cepat dari sebelumnya.

Dan tak lama kemudian, saat Fabio sedang membelokan motornya ke arah jalan masuk rumah Zia. Tiba-tiba dua ekor kucing lewat dari depan Fabio, membuat Fabio kaget dan mereka pun jatuh.

Brukk!

___________

"Hehe, maafin gue, ya!" ucap Fabio tersenyum melihat ke arah Zia yang sedang berjalan di sampingnya sambil mendorong motornya.

"Dasar cowo aneh!" ujar Zia melipat kedua tangannya di dada lalu berjalan mendahului Fabio.

"Pelan-pelan jalannya! Bukannya kaki lo sakit?!" sahut Fabio teriak.

Akhirnya Lazia sampai di rumahnya diikuti Fabio yang tersenyum di belakangnya sambil memarkirkan motornya di depan rumah Lazia.

"Kenapa lo enggak langsung pulang aja?" tanya Zia dengan nada lembut.

"Gue enggak mau ..." jawab Fabio tersenyum dengan nada lembut.

"Aaa!" teriak Lazia.

"Ayah!" mengetuk pintu dengan kuat.

Tak berselang lama Sopandi ayah dari gadis bernama Laziapun keluar. Tersenyum melihat putri bungsunya yang kotor serta luka kecil di bagian siku dan kakinya.

"Ehk, na Fabio. Makasih banyak lo udah antar Lazia pulang!" ucap Sopandi tersenyum.

"Iya om, sama-sama!" kata Fabio tersenyum.

Lazia semakin aneh melihat tingkah laku ayahnya yang berubah.

"Ayah lihat dong Zia!" teriak Zia.

"Kenapa?" tanya Sopandi tersenyum.

"Lihat kaki Zia berdarah ..." dengan nada manja.

"Ini semua gara-gara cowo itu!" jawab Zia menunjuk ke arah Fabio sambil memajukan bibirnya.

"Iya om, maafin Fabio. Fabio enggak sengaja!" kata Fabio kepada Sopandi.

"Gue juga minta maaf sama, lo!" ujar Fabio tersenyum ke arah Zia.

"Nah ... Na, Fabio 'kan udah minta maaf. Jadi apa lagi yang harus dipermasalahkan?" tanya Sopandi tersenyum.

"Kenapa ayah jadi bela dia, si?" batin Zia.

Melihat ke arah Fabio dengan tajam lalu menunjuknya menandakan urusan mereka belum selesai dan berjalan masuk kedalam rumah.

Sampai dikamar, Lazia melemparkan tasnya dan berdiri di depan cermin. Mengkerutkan dahinya sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Kenapa ayah baik banget sama dia?"

"Di itu siapa, si? Sampai-sampai ayah lebih bela dia, di bandingkan dengan aku anaknya sendiri!" gumang Lazia.

Pukul 17:13, tepatnya saat Lazia sedang menonton televisi di ruang tamu. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar, Zia mencuekinya dan terus menonton televisi. Sampai Sopandi keluar dari kamarnya lalu membuka pintu.

"Na, Fabio?"

"Ayo-ayo mari masuk!" ucap Sopandi tersenyum.

"Makasih, om." kata Fabio.

Fabio berjalan masuk ke dalam ruang tamu menggunakan celana hitam, jaket kulit hitam dengan kaos bernama putih. Tersenyum melihat Zia yang sedang berbaring terlentang di sofa.

Lazia melihat penampilan Fabio, sedikit terpesona. Tapi, Zia tetap berbaring dan mencoba mencueki Fabio.

"Om tinggal dulu, ya!" ucap Sopandi dan berjalan meninggalkan mereka berdua.

Fabio beranjak dari sofanya, berjalan ke arah Lazia lalu duduk tepat di sampingnya. Membuat Lazia mencium wanginya hembusan saat Fabio berjalan kearahnya.

"Nonton apa, si?" tanya Fabio.

"Zia ... Lo harus tetap cuekin dia, jangan pernah tergoda." batin Zia.

Lazia tidak menjawab pertanyaan dari Fabio itu. Fabio juga tidak tinggal diam, Fabio mengambil remot tv yang berada di atas meja. Lalu mengganti siaranya, yang membuat Lazia marah.


Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status