Share

Bab 2

 Setelah sarapan galang langsung menuju kamarnya untuk mengemas bajunya kedalam tas beserta perlengkapan yang lain, ternyata di dalam kamar ada ibunya yang dari tadi merapihkan kamar galang dan mengemas bajunya. "Biar aku saja ,bu" galang berkata kepada ibunya merasa tak enak hati.

"Ngga apa apa, galang. Sudah lama juga ibu tidak merapihkan kamarmu" jawab ibu kepada galang sambil tersenyum. Iya, dari kecil sampai sekarang ibu galang memang sangat perhatian terhadap galang, bahkan terkadang galang merasa ibunya terlalu over protective terhadap dirinya, namun gerald meupakan pribadi yang pendiam, dia enggan untuk menceritakan apapun yang dia alami kepada siapapun, termasuk ibunya.

 "Galang, sebaiknya setelah ini kamu istirahat dulu sajanak!!" Minta ibu kepada galang sebelum meninggalkan kamar galang.

 Selepas galang selesai mengemas perlengkapannya galang bersantai menonton tv bersama adiknya Nanta.

Seperti kebanyakan saudara laki laki yang lain, galang dan adiknya tidak pernah akur meskipun itu sebatas candaan, namun mereka berdua saling mengacau satu sama lain. Tak terasa jam menunjukan pukul 3, galang bersiap untuk berangkat ke terminal bus. Sampainya di terminal galang berpamitan dengan ayahnya yang mengantarnya dari rumah, tak lupa ayahnya berpesan

 "Galang, jaga diri kamu baik-baik dimana pun kamu berpijak, kamu juga harus ingat laki - laki langkahnya panjang." Pesan ayah kepada galang.

"Baik, pak. Bapak sama ibu juga jaga kesehatan disini", jawab galang.

Memang, yang di katakan ayah galang mungkin seperti hal yang biasa di ucapkan selerti orang orang kebanyakan ketika berpisah, namun ternyata galang masih menyimpan pertanyaan di benaknya tentang apa yang baru saja di katakan ayahnya

Tak lama kemudian bus yang akan galang tumpangi sampai di terminal, kemudian galang langsung naik ke dalam bus dan duduk, galang membuka sosial media di handphone miliknya, dan di layar beranda dia menemukan sebuah postingan foto gadis berparas cantik, dalam hati ia berkata "setelah aku sukses nanti aku akan memberanikan diri mendekatimu." Sambil tersenyum kecil. Iya, gadis itu bernama Eva, dia satu angkatan dengan galang, namun berbeda kejuruan.

 Eva merupakan salah satu gadis cantik yang ada di sekolah galang semasa itu, bisa di katakan Eva termasuk gadis yang populer di sekolah itu, mungkin karena selain dia cantik juga  sangat akrab dan mudah bergaul dengan siapapun, tapi itu berbalik dengan sifat galang yang pendiam, jangankan untuk ngobrol dengan Eva, bahkan untuk berada di keramaian galang sangat pemalu, apalagi dia juga termasuk siswa yang tergolong biasa saja saat itu membuat galang merasa canggung untuk mendekati lawan jenisnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status