Galang yang mendengarkan cerita mitha seketika ingat akan kejadian tempo hari di apartemen.
"Mitha, sebenarnya aku pernah memergokinya tempo hari di apartemen yang sama dengan lokasi proyek, aku ingin mengatakannya kepadamu, tapi aku tak mau hanya di anggap omong kosong jadi aku mengurungkan niatku." Ucap galang lalu menyulut sebatang rokoknya.
"Aku mengerri galang, sekarang aku akan melupakan semuanya dan melupakan tentang kevin" jawab mitha.
Mitha kemudian masuk kedalam kamar meninggalkan galang. Galang kembali merenung sendirian dan terpikir bahwa orang yang di kiranya sangat baik dan punya etika seperti kevin saja bisa berbuat licik apalagi dengan orang seperti harvey. Seketika ingatannya terbuka kembali ke masalah pekerjaannya dan mulai hari itu ia sangat sibuk dengan pekerjaan tambahan mencari asal kejanggalan dalam proyeknya.
Malam harinya mitha tiba tiba mengajak galang untuk pergi keluar untuk bersantai, iya maksud mitha juga tak lain untuk melupakan masalahnya dan memperbaiki kondisi hatinya, "galang, apakah kamu sedang sibuk ?" ,
"ngga kok, emang kenapa ?" ,
"aku berencana jalan malam ini, kalo kamu ngga sibuk apa kamu bersedia menemaniku ?" , Jelas mitha untuk meminta galang menemaninya jalan malam ini. padahal sebenarnnya galang ingin segera ber istirahat lebih awal dan bangun lebih pagi, namun ia pun tak enak jika menolak ajakan mitha.
"Oh, oke... Baik kalo begitu" jawab galang meng iyakan ajakan mitha.
"Sip, jam 8 kita otw ya!!" Tegas mitha dengan senyum di wajahnya.
Malam harinya mitha sudah bersiap menunggu galang di ruang tamu, mitha tampak istimewa malam ini dengan gaun feminim dan rambut terurai yang pastinya akan membuat semua yang melihatnya terpukau. Tak lama kemudian galang keluar kamar, ia sudah siap untuk pergi bersama mitha, penampilan galang sederhana seperti biasanya, ia mengenakan celana panjang dan kemeja yang tak terlihat terlalu mencolok atau menunjukan kemewahan. Tapi itu bukan masalah bagi mitha.
"Galang, kamu udah siap?" Sapa mitha dengan senyum.
"Sudah, maaf menunggu lama",
"No problem" mitha tersenyum ke arah galang sambil membuka pintu mobilnya.
Di tengah perjalanan galang bertanya kepada mitha kemana tujuan mereka,
"Mitha, mau kemana kita sekarang ?"
"Terserah kamu, galang. Yang penting tempatnya nyaman hehe" wanita memang penuh misteri, ditanya ya pasti bilang terserah, begitupun dengan mitha.
"Baik, bagaimana kalo kita ke restoran sajauntuk makan. Kamu belum makan bukan? ", Ajak galang kepada mitha, karena galang bingung kemana menentukan tujuannya, maklum saja galang belum pernah dekat atau berkencan dengan wanita, jadi dia belum mengerti kode wanita.
"Aku belum lapar, bagaimana kalo nanti saja makannya?", Namun jawaban mitha lagi lagi membingungkan galang.
"Lalu, mau kemana dulu nih?" Tanya galang lagi kepada mitha dengan wajah bingung.
"Ya terserah kamu." Jawab mitha penuh teka teki,
Gerald semakin di buat pusing dengan jawaban mitha, singkat cerita gerald langsung berhenti di lokasi taman yang berada di tengah tengah kota,
"Mitha, aku rasa ini tempat yang nyaman dengan udara yang sejuk. Bagaimana menurutmu." Galang tersenyum pasrah dengan pendapat mitha nantinya.
"Boleh juga. Aku rasa kamu banyak mengerti dengan situasi hati wanita, semoga kamu bukan pemain hati." Mitha tertawa kecil kepada galang.
"Apakah ada wanita yang ingin dekat dengan pria sepertiku hehehe....?" Tanya galang dengan nada bercanda, sedangkan mila hanya tersenyum menatap galang. Mereka semakin akrab dan sesekali terlihat mesra malam itu.
Pria mana yang tak suka dekat dengan mitha, bahkan di mata galang mitha malam ini sangat begitu spesial. Namun di sisi lain, galang masih merasa minder jika ingin mendekati mitha, alasannya sudah pasti karena ekonomi. Mitha berasal dari keluarga kaya, sedangkan galang ia terlahir dari keluarga sederhana yang punya mimpi besar untuk merubah nasib keluarganya kelak, ya meskipun dia juga tau kalo keluarga mitha tak pernah memandang status sosial, namun ah sudahlah namanya juga novel hehehe.
Sebelum pulang, mereka memutuskan untuk makan di restoran yang terletak tak jauh dari taman kota, restoran tersebut sangat mewah bahkan pengunjung restoran rata rata adalah orang kaya dan penting di kota itu.
Sebenarnya galang tak terlalu suka makan di tempat ini, tapi apa boleh buat, karena ini permintaan dari mitha. Pelayan datang menghampiri meja mereka.
" Selamat malam tuan dan nona, selamat datang di restoran kami. Tuan dan nona ingin memesan hidangan apa?" Sambut pelayan dengan senyum kepada mereka, namun tak menutupi bahwa ia agak merendahkan galang karena penampilannya sangat sederhana.
" Selamat malam, saya ingin memesan steak barbeque dan potato ukuran medium, untuk minumnya jus stroberi ya." Jawab mitha kepada pelayan.
"Galang kamu udah menentukan pilihanmu, atau aku saja yang pilihkan" tanya mitha kepada galang yang dari tadi diam saja dan nampak kebingungan.
" Aku mencari menu pecel lele dan es teh namu n aku tak menemukannya." Jawab galang dengan raut muka kebingungan.
"Galang, kamu emang lucu ya dari kecil gak pernah berubah. Mana ada menu pecel lele hahaha " , mitha hanya menanggapi galang dengan bercanda.
" Baiklah pelayan, samakan saja hidangannya dengan pesananku." Jelas mitha kepada pelayan.
"Baik, nona. Mohon di tunggu ya. Sambil menunggu anda bisa menikmati wine yang nanti akan saya antar ke meja ini."
Mitha tersenyum kepada pelayan sebelum pelayan meninggalkan meja mereka untuk mengambil sebotol wine, sedangkan galang masih dengan raut muka kebingungan.
Tak lama pelayan tersebut kembali.
" Permisi tuan dan nona, ini wine untuk anda, wine ini di sediakan free untuk pasangan pengunjung yang datang malam ini." Sambil memegang sebotol wine yang di berikan kepada galang dan mitha, rupanya pelayan restoran itu mengira mereka adalah pasangan, mitha dan galang hanya tersenyum mendengar nya.
Tapi setelah galang keluar kamar ia malah terkejut, ternyata tak ada siapapun di ruang tamu, dan ia melihat ke arah luar masih melihat mobil dimas terparkir di halaman rumah. Ia hanya menemukan jas yang di kenakan dimas dan tas milik mitha. Terdengar suara tawa di lantai atas, tak salah lagi itu dari kamar mitha. Galang mengumpulkan keberaniannya untuk melihat ke atas. Sampainya di lantai atas ia melihat ternyata pintu kamar mitha tak di kunci dan tak tertutup sempurna. "Mitha, aku sangat merindukanmu, dan sekarang kamu terlihat semakin cantik". Terdengar suara dimas memuji mitha. "Aku juga merindukanmu, buat aku bahagia malam ini dimas." Suara mitha manja setengah mabuk.Galang semakin penasaran mendengar suara mereka, ia memutuskan untuk mengintip dari pintu. Ia melihat sekarang posisi mereka yang tidur berhadapan saling memeluk, tampak dimas juga hanya memakai celana panjang dan mitha yang hanya memakai tanktop, dan terlihat sedikit
"mitha..." , Galang yang dari tadi tak henti memandang mitha akhirnya buka suara memulai obrolan."Iya, galang?""Kamu cantik malam ini." Ujar galang dengan agak malu malu mengungkapkan pendapatnya."Sudah lama kita ngga pernah ketemu ya, karena kamu terakhir berkunjung ke kampung beberapa tahun lalu.""Hhehe... Galang, aku ingat dulu kita waktu kecil sering bersama-sama menikmati pemandangan dan bermain, sekarang ngga terasa kita sudah dewasa." Jawab mitha sambil tertawa.Mereka bernostalgia selama di meja makan, setelah selesai menikmati hidangan di restoran itu dan ngobrol mereka langsung pulang untuk beristirahat. Sesampainya di rumah mereka hanya berbasa - basi sebelum akhirnya mereka berpisah ke kamar masing-masing untuk istirahat.Keesokan harinya ketika galang bangun tidur rupanya mitha sudah menyiapkan sarapan, jarang-jarang mitha memasak. Bisa di katakan seminggu sekali pun belum pasti. Galang ya
Galang yang mendengarkan cerita mitha seketika ingat akan kejadian tempo hari di apartemen."Mitha, sebenarnya aku pernah memergokinya tempo hari di apartemen yang sama dengan lokasi proyek, aku ingin mengatakannya kepadamu, tapi aku tak mau hanya di anggap omong kosong jadi aku mengurungkan niatku." Ucap galang lalu menyulut sebatang rokoknya."Aku mengerri galang, sekarang aku akan melupakan semuanya dan melupakan tentang kevin" jawab mitha.Mitha kemudian masuk kedalam kamar meninggalkan galang. Galang kembali merenung sendirian dan terpikir bahwa orang yang di kiranya sangat baik dan punya etika seperti kevin saja bisa berbuat licik apalagi dengan orang seperti harvey. Seketika ingatannya terbuka kembali ke masalah pekerjaannya dan mulai hari itu ia sangat sibuk dengan pekerjaan tambahan mencari asal kejanggalan dalam proyeknya.Malam harinya mitha tiba tiba mengajak galang untuk pergi keluar untuk bersantai, iya maksud mitha juga tak lain
Beberapa saat kemudian mitha keluar dari kamar dan kembali menghampiri galang yang masih penasaran akan apa yang ingin di bicarakan mitha.Kali ini mitha memakai hotpants dan baju santai duduk di bangku sebelah galang."Galang, terima kasih ya" ujar mitha membuka obrolan yang tadi sempat tertunda."Terima kasih soal apa ?" , Tanya galang."Terima kasih karena semalam kamu udah bantuin aku." , Jelas mitha menjawab pertanyaan galang," Oh, oke, gapapa. Aku hanya heran saja karena aku baru melihat kamu dalam kondisi seperti itu ". Galang kembali menanyakan apa sebabnya mitha semalam sampai melakukan hal yang tidak sepatutnya." Aku gapapa kok, galang. Sebenarnya ini yang ingin aku ceritakan kepadamu." Ujar mitha.Lalu mitha menceritakan rentetan kejadian yang menimpanya semalam. Berawal dari ketika mitha pulang kuliah sore kemudian berencana untuk mampir ke rumah kevin, namun sesampainya di depan rumah kevin. Ia melihat ada s
Hari berganti, malam hari saat galang sedang ber istirahat di kamarnya tiba-tiba mendengar mitha yang baru pulang, galang keluar kamar untuk sekedar menyambut mitha. Namun, apa yang terjadi galang kaget bukan main setelah mendapati gadis di depan matanya berjalan sempoyongan dan rambut yang acak acakan."Mitha..." Sambut galang dengan raut muka bertanya tanya."Galang, kamu belu tidur?", Namun mitha malah menanyai galang balik."Belum apa yang terjadi, dan kenapa kamu keluar malam dengan pakaian seperti ini?", Galang meminta penjelasan kepada mitha, galang mencium aroma alkohol ketika mitha berbicara, dia berpikir kalo seandainya bryant tau akan hal ini entah apa yang akan dia lakukan. Bryant adalah orang yang lembut, namun dia sangat tegas apalagi dia adalah kakak laki-laki yang sudah seharusnya menjaga adik perempuannya."Brugg!!!"Mitha terjatuh karena tidak sanggup menahan keseimbangan dirinya yang di bawah pengaruh alkohol.&n
Galang beranjak dari ruang tamu menuju ke kamarnya untuk ganti baju, dari dalam kamar galang mendengar perbincangan mitha dan kevin di ruang tamu, namun ia tak menghiraukannya, karena kelihatannya kevin juga pria baik dan ramah, bahkan tadi dia tidak memandang galang rendah sedikitpun dari sorot matanya, tidak seperti teman teman mitha kebanyakan.Malam hari, galang memainkan ponselnya membuka sosial media, sampai akhirnya menemukan sebuah postingan dari akun eva, terlihat sepasang foto sepasang kekasih dengan gaun dan jas yang serasi, tak lain itu adalah foto eva bersama calon suaminya, dengan caption emoticon love berwarna merah. Hati galang seketika remuk, bak kaca yang di lempar batu, ternyata wanita yang ia kagumi dan berencana akan melamarnya ternyata sudah di milik orang dan sebentar lagi melangsungkan pernikahan."Ya tuhan, apa mungkin aku di takdirkan tidak mempunyai pasangan?" Batin galang dalam hati.sepanjang malam ia hanya merenungi nasibnya.